[5] TO BE ONE

267 48 2
                                    

  Siang hari yang tidak berawan menjadikan orang-orang bisa menjalani dan menikmati hari ini sama hal nya di suatu tempat dimana para insan yang sedang mengasah otaknya di sebuah  lembaga pendidikan yang biasa disebut sekolah sempat tersentak karena kegiatannya harus diberhentikan sementara oleh bel yang menandakan jam makan siang.

“Ke kantin? Ayo cepat sebelum pipimu menjadi tirus,” Woojin melewati meja Jihoon yang ada tepat depan mejanya dimana Jihoon sedang sibuk memasukkan buku-bukunya ke dalam tas.

“Woojin sialan!” Jihoon mengejar Woojin yang sudah mulai berlari keluar kelas.

Woojin berhenti di depan kelas menunggu Jihoon keluar. Toh jika dipukul Jihoon juga tidak akan sakit, pikir Woojin. Sampai akhirnya Jihoon keluar dari kelas dan menendang tepat pada tulang kering Woojin kemudian mereka kembali berlari tetapi dengan posisi Jihoon dikejar Woojin di koridor lantai dua sekolah.

   Jihoon terus berlari dengan menghindari siswa lain yang sedang berlalu lalang tak peduli orang-orang memandangi mereka itu sambil sesekali menengok ke belakang agar tau sudah sampai mana Woojin mengejar.

Brakk

“Yak! Kau itu punya mata tidak!!” Jihoon menabrak seseorang dan sekarang Jihoon sudah tersungkur duduk di depan yang ditabraknya yang masih tegap berdiri, dan anehnya malah Jihoon yang marah.

“Maaf hyung,” Jihoon mendengar suara yang ia yakin pernah mendengarnya.

“Guanlin-ah! Kau benar-benar daftar ke sekolah ini?” Woojin yang baru sampai di kejadian tabrakan langsung sadar akan kehadiran Guanlin.

“Iya hyung, aku sekolah disini. Kalian mau kemana?” Tanya Guanlin.

“Ke kantin. Ayo ikut bersama kami. Jinyoung dan Daehwi sudah mendapatkan meja” Woojin merangkul Guanlin dan berjalan menuruni tangga.

Dan Jihoon yang masih duduk ditinggal sendiri.

“Sialan kalian!” umpat Jihoon

₰₰₰

“Jadi Guanlin murid baru disini?” Tanya Daehwi sebelum menyuapkan menu makan siangnya.

“Begitulah,” Jawab Woojin.

“Hyung, yang kemarin di rumah Sungwoon hyung itu adalah bintang yang kau temukan?”

“Iya, cantik bukan?” Jihoon menjawab pertanyaan Guanlin.

“Aku juga baru menemukan bintang loh hyung” Ucap Guanlin.

“Dimana?” Jihoon menatap Guanlin.

“Dihadapanku” Guanlin menatap Jihoon yang ada di depannya. Dan seketika orang disana hampir tersedak makanan yang dikunyah gara-gara ucapan Guanlin yang ternilai sangat random.

“ekhem, Guanlin kau tinggal dengan siapa disini?” Tanya Woojin.

“Sendiri”

“Apa? Kemana keluargamu?” Daehwi yang terkejut bertanya karena anak tingkat 10 SMA sangat berani tinggal sendiri.

“Ayahku masih di Busan karena ada sesuatu di perusahaannya, Ibu dan Nuna-ku ada di Taiwan di tempat asalku” Yang lainnya mengangguk.

“Yah untung aku dibelikan beberapa console game baru oleh ayahku” Lanjut Guanlin. Jihoon dan Woojin saling berhadapan mengirimkan telepati tentang game baru.

“Lain kali kita akan ke rumahmu” Ucap Jihoon bersemangat.

“Akan ku tunggu!” Guanlin tersenyum.

₰₰₰

“Ada dua bintang di alam semesta ini yang bisa memberikan siapapun kekuatan, keduanya memiliki hubungan, dimana jika salah satunya terpicu faktor maka akan membukakan portal ke bintang satunya. Salah satu bintang itu ada di depan kalian, yang diberi nama persolus oleh para ilmuwan,”

✔THE UNUSUAL; LOST STAR (WANNA-ONE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang