"FANESYA." Ucap Haiga bersemangat melihat sahabatnya itu, gadis itu menoleh, memperlihatkan senyum manisnya.
Gadis itu bernama Fanesya atau lebih lengkapnya Fanesya Chalaudya Damara. Namanya memang agak ribet, tapi Fanesya suka dengan namanya. Gadis yang berseragam kurang rapi ini berhenti berjalan menunggu temannya yang berlari kecil menuju dirinya.
"Makin mungil aja ga." Ucapnya setelah Haiga sudah berada di sampingnya.
SAVAGE.
Itu kata yang pas untuk Fanesya, dia selalu bicara tanpa disaring. Sifat savage-nya ini tidak terkecuali untuk semua guru, semua jajaran senior kelas. Gadis yang sekarang naik pangkat menjadi siswa kelas 11 ini punya sifat berandal , yang sukanya bolos, ngelawan guru maupun kakak kelas. Lihat saja penampilannya saat ini, lengan seragam dilipat keatas, memakai celana ketat selutut di dalam rok, alasannya dia memakai celana ketat di dalam rok adalah karena rok sekolahnya terlalu tinggi diatas lutut. Memang kesan berpakaiannya agak unik. Tapi, dia punya wajah yang manis, mata bulat, hidung mancung, dan rambut panjang yang sedikit bergelombang, sudah pasti masuk jajaran murid populer.
"Anjir, mulut lu butuh di lem," balas Haiga yang biasa di panggil Ega ini.
Fanesya hanya terkekeh mendengar jawaban sahabatnya, "Jangan marahnya, lu ucul kok."
Ega mendegus, kemudian kembali bertanya kepada Fanesya.
"Kelas berapa lu?"
"Kelas XI- IPA- 2,"
" Kok, sama."
Fanesya terkekeh,
"Kita soulmate, kali." Ucap Fanesya.
"Najis,"
"Fan, kita udah nyampe kelas." Ucap Haiga setelah matanya menangkap sebuat plat bertulis 'XI-IPA-2'
Fanesya mengangguk, kemudian memutar langkahnya kearah kiri, menuju kelasnya. Sedangkan, Haiga sudah mengambil tempat duduk yang strategis buat mereka berdua.
"Fan, lo kok disini sih," suara familiar menyapa pendengarannya, Fanesya melihat kearah suara itu. Ketiga teman lelakinya, sedang berkumpul. Respon yang diberikan Fanesya hanya terkekeh.
"Ngeri gue lihat lu ketawa sendiri." Ucap Vicho, Haiga tertawa, begitu pula Sangap dan Luister.
Fanesya mangut, wajahnya menunjukkan raut cemberut dan kesal.
"Jahat, cantik gini dikatai ngeri." Kata Fanesya.
" Iya, iya, jangan ngambek, gue cuman bercanda kok." Balas Vicho.
Fanesya kembali tersenyum, dan meletak tasnya di tempat yang sudah Haiga pilihkan.
Sebenarnya teman Fanesya hanya ada lima, dua cewek dan tiga cowok. Sekarang, mari Fanesya kenalkan ke-lima temannya itu.
Yang pertama, Haiga Maudiya. Yang biasanya dipanggil Ega atau Haiga , cewek ini tergolong hiperaktif. Setiap kali Haiga menginginkan sesuatu pasti harus dituruti, tingkahnya yang sangat tidak normal ini, mampu membuat teman-temannya tertawa, dan satu lagi, seangkatan kelas 11 pasti mengenal Haiga, entah apa sebabnya, mungkin karena dia mudah bergaul.
Yang kedua, Vicho Ary Fajar. Vicho biasanya dipanggil Viko ini, punya hobi fotografi. Walaupun punya hobi fotografi, sifat berandalnya gak kalah sama seperti Fanesya. Dia mengikuti balap liar, bolos, menentang guru. Paling parah, Viko pernah di tahan di balik besi penjara, untung saja orangtua-nya orang terpandang. Ingat , dia adalah bad boy.

KAMU SEDANG MEMBACA
My squad
Teen Fiction"Kelompok gue, yang gue cinta, kembali seperti semula." Ini cerita tentang persahabatan gila, Tentang Fanesya, Haiga, Regina, Luister, Sangap, dan Vicho yang sukanya gosip bareng, ketawa bareng, kena marah bareng. Hobi squad ini masuk BP, selfie, c...