Part 3 : Propose

157K 3.6K 40
                                    

Heeeiiii, maaaaaaaaaafffffff aku nggak nepatin janji buat update cepet, huhuhu

So busy..... 😭

Makasih buat yang masih setia menunggu, langsung aja deh. Happy reading 😘

.....…............

"Kaaakk! Kak Daffa!"

Suara teriakan Shine menggelegar memenuhi ruangan.

Merasa namanya terus dipanggil dengan tidak sabar, Daffa dengan segera turun dari tangga kamar sambari mengancingkan lengan kemejanya.

"Ada apa Shine?" tanyanya mendekat.

"Apa-apaan ini kak?" Shine menunjuk dua pria berbadan kekar berpenampilan rapi dan berkacamata hitam yang berdiri tegap menghadap Shine.

"Oh, mereka yang akan menjagamu." jawab Daffa santai, sambil berlalu ke meja makan.

Shine membuntutinya.

"Jadi, ini hukuman yang kau berikan padaku kak?" tanyanya geram.

Senyum Daffa tersungging manis, ia menatap Shine, lalu menambahkan satu slice keju ke dalam rotinya. "Tidak ada yang akan menghukummu, aku hanya ingin mereka menjagamu. Tidak ada yang salah dengan itu." Daffa memasukkan potongan roti besar-besar kemulutnya.

"Aku tidak mau--"

"Tidak ada bantahan Shine." potong Daffa cepat memandang Shine tajam.

Gadis itu menciut, hanya beberapa detik hingga Daffa kembali tersenyum ke arahnya.

"Baiklah kak." tukasnya menyerah, ada sedikit nada kesal diucapannya.

"Makanlah sarapanmu Shine. Mereka akan mengantarmu ke sekolah."

Shine mendelik. "Bukankah kau sudah berjanji akan mengantarku hari ini kak?"

"Aku akan menjemput ayah dan ibu pagi ini Shine, aku tidak bisa mengantarmu."

Mendengar ucapan Daffa, seketika wajah kesal Shine berubah menjadi ceria. "Mereka sudah pulang?" tanyanya.

"Ya."

"Kalau begitu aku ikut denganmu kak."

"Tidak boleh."

"Ku mohon kak, aku merindukan mereka." Rengek Shine menyatukan kedua telapak tangannya.

"Tidak, kau bisa bertemu mereka sepulang sekolah."

"Tapi aku sangat rindu pada mereka kak!"

"Kau sudah membolos kemarin, jadi hari ini kau tidak boleh absen lagi."

Shine tidak dapat membantah, memang benar kemarin adalah kesalahannya sendiri, karena mengikuti ide gila Vonie.

"Baiklah, aku berangkat." ucap Shine lemah, ia menyambar tasnya masih dengan perasaan kesal, tanpa menoleh kembali ke Daffa.

Shine melangkah dengan cepat ke mobil yang akan membawanya ke sekolah, bersama dengan kedua bodyguard barunya.

Shine benar-benar tidak menyangka dengan jalan pikiran Daffa. Lebih baik pria itu memarahi Shine seharian karena ulahnya kemarin dari pada ia harus merenggut kebebasan Shine. Daffa benar-benar tau dengan persis bagaimana hukuman yang dapat menyiksa Shine pelan-pelan.

Dia benar-benar kejam!

.

Daffa memasang seatbeltnya, setelah memastikan Brata dan Ema duduk dengan nyaman di dalam mobil. Ia mulai melajukan mobilnya pelan-pelan keluar area bandara. Sesekali ia melirik ke arah kaca depan, nampak Ema dengan wajah yang masih kelelahan bersandar, juga Brata tepat duduk disebelahnya. Wajah mereka masih nampak pucat.

Driving Me Mad √ (COMPELETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang