Luka? Kenapa yang sekarang datang itu kau??
Karna, Aku selalu datang di saat setiap senyum berubah menjadi Air mata...
Jadi, Apakah Aku harus selalu ber pura - pura tersenyum di saat hati ku menangis? Agar Luka itu tak menghampiri ku!?
Tentu saja tidak. Malah luka Mu akan semakin bertambah, bahkan akan membuat hati Mu lebih lelah untuk menangis...Dan juga waktu akan terus mempermainkan Mu!
Baik lah, bila waktu mempermainkan ku. Aku juga akan berbuat sama pada nya, agar tak hanya aku yang merasakan nya !!
Itu hanya mimpi mu, karna kau bukan penulis takdir...Lalu Aku harus bagaimana??Harus kah aku terus jatuh terdiam di antara ribuan sisi yang kosong dan hampa ...atau selalu mengusap darah di antara senyatan panah beracun yang tak kasat mata!?
Jatuh memang lah sakit. Buktinya di saat kau belajar menggayuh sepeda untuk pertama kalinya, dan di depan sanah ada setumpukan kerikil kecil yang membuat mu hilang keseimbangan dan terjatuh.Mustahil bila kau hanya ingin terus berdiam disekeliling kerikil itu tanpa ingin bangkit dan berdiri untuk kau kembali pulang dan menceritakan kejadian ini pada ibu mu...
Tapi, sebelum itu kau harus melalu berbagai macam tumpukan lagi, karna hanya jalan itu lah yang akan membawa mu pulang untuk mengobati luka mu...
Jadi, kenapa sekarang kau ragu untuk mengulang nya lagi??
Benar kah aku harus melakukan nya?? Tapi aku hanya sendiri?? Dan bagaimana bila luka itu semakin terukir lebih indah?
Senyum yang pudar itu lah yang membuat mu seolah kau hanya sendiri....peragamu boleh tak berfungsi, tapi selagi senyum itu tak mengambil perasamu..kau bisa melihat mereka yang selalu setia berdiri di belakang mu tanpa rasa takut...

KAMU SEDANG MEMBACA
EMBUN(Qoutes)
RomansaCuma sekedar curahan hati yang terangkai indah menjadi kata yang mengungkap kan sebongkah rasa..