Chapter 10 (Real)

5.2K 633 128
                                    

Putar media bila berkenan 😌

Sorry for typo 😪
















Faint Angel



















Samudra itu luas dan dalam. Sulit untuk di selami. Kebanyakan sangat mengerikan. Tak ada yang tahu apa sesungguhnya isi dalam samudra, bukan. Dingin, gelap dan sunyi. Begitulah pada hakikatnya.

Dalamnya hati manusia bagaikan samudra. Tak tersentuh dan tak ada yang tahu apa isi sesungguhnya. Tak terbaca apalagi sampai teraba. Hati manusia terdalam itu tak terjamah. Tak akan nampak pada sembarang orang. Apalagi sampai di tampakkan dengan sengaja. Hanya kepada hati tertentulah di dipercayakan.

Sepasang mata terdiam memandang pergerakan di luar ruangan. Terpaku pada sebuah hati yang bungkam atas perasaan. Pada tubuh tak berdaya yang hanya bisa duduk tenang di kursi roda. Menyaksikan sosok lain tengah sibuk dengan berbagai aktifitasnya.

“Kak Tae..,” Gumamnya lirih hampir tak terdengar.

Jungkook masih menjadi salah satu penghuni bangsal VVIP rumah sakit ini. Terhitung sudah beberapa hari semenjak ia di tangani. Selama itupula lah Taehyung tak lagi ada menemani. Dia pergi setelah mengobati. Tak lagi hadir kembali. Meninggalkan Jungkook dengan segudang pertanyaan yang menghantui.

“Anda menunggu siapa? Akan saya bantu panggilkan…,”

Sapa salah seorang perawat yang menenteng setumpuk status pasien. Menghampiri Jungkook yang duduk tak jauh dari pintu masuk. Di departemen bedah, di dalam cukup riuh renyah. Perawat, coast, dan pasien rawat jalan berlalu lalang.

“Tidak terimakasih, saya hanya duduk saja,”

“Sudah selesai kontrol atau mau pulang? Saya antar sampai lobi, Tuan,”

Bukannya memaksa, tapi memang begitulah profil perawat jika bertemu dengan pasien. Harus tanggap dan cekatan. Memahami apa yang pasien butuhkan. Karena orang sakit selalu mengharapkan unggulnya pelayanan.

“Saya masih di rawat di sini,”

“Baiklah kalau begitu, jika butuh sesuatu panggil saja kami di dalam ya,”

“Iya, terimakasih banyak,”

Jungkook mengulas senyuman. Rumah sakit ini memang milik ayahnya. Tapi tidak semua pegawai mengenali dirinya. Karena memang dia jarang terekspos dalam urusan bisnis ayahnya. Mereka tahu jika Tuan besar Jeon memiliki tiga orang putra. Tapi bukannya tak peduli, memang tak banyak yang tahu tentang mereka.

Perawat itu masuk ke dalam ruangan. Meninggalkan Jungkook sendirian. Berbaur dengan beberapa temannya yang sibuk dengan tugas. Termasuk, salah seorang dokter yang tengah menulis dalam lembar status pasien yang baru saja ia periksa.

“Sudah tiga perawat yang menanyai dia, tapi selalu di tolak, entah apa yang dia lakukan di sana, berjam-jam tak ada pergerakan,” Tukas seorang perawat, membahas Jungkook kepada perawat yang baru saja menghampiri Jungkook di depan.

“Bukannya kami tidak peduli Ssaem, tapi pasiennya yang tidak mau di bantu,” Tukas perawat yang lain kepada Kim Taehyung.

Taehyung angkat wajah dan menghela sejenak. Ia tahu betul siapa yang mereka bicarakan. Karena memang Jungkook menunggunya sampai selesai bekerja. Taehyung pikir dengan meninggalkan Jungkook sendiri anak itu akan segera pergi. Tapi salah, Jungkook masih ada di sana sampai dengan detik ini. Duduk diam di atas kursi roda. Menatap Taehyung yang sibuk dengan kerjaannya.

Faint Angel ( Vkook / Brothership )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang