Chapter 17

6.4K 648 421
                                    

Terimakasih untuk hujatannya buat Tete 😂😂
Saya suka saya suka
Artinya perasaan dalam cerita ini tersampaikan

Terimakasih untuk hujatannya buat Tete 😂😂Saya suka saya sukaArtinya perasaan dalam cerita ini tersampaikan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terlalu lama di sakiti
Rambut jadi sampai berdiri
😂😂😂








Sorry for typo 🐰














Faint Angel





















Malam akan selalu tenang, dengan taburan ribuan bintang. Indah dan gemerlapan, bersama dengan sinar rembulan. Riuh renyah pemandangan di hamparan luas langit hitam. Kegelapan seolah terabaikan. Satu yang tersisa hanyalah ketenangan berbalut keindahan.

Di dalam kamar yang terdominasi kesunyian. Sesudut hati terbungkam dalam pandangan ke langit kelam. Di depan jendela kamar yang terbuka lebar. Tirai tersingkap dan alunan malam pun terdengar. Suara-suara halus dari udara yang saling bergesekan. Suara tenang yang hanya terdengara ketika malam telah datang.

“Angin malam tidak baik untuk kesehatan,” Tukas seseorang yang baru saja membuka pintu kamar.

Ini bukan lagi restricted area, ini salah satu kamar rawat bangsal VVIP yang ada di lantai 10. Terpisah dengan ruangan yang bernama restricted area. Karena Jungkook sudah tak membutuhkan ruangan itu lagi. Dia sudah memasuki tahap pemulihan.

“Aku baru saja terbangun,”

“Siapa yang mengijinkan mu turun dari ranjang?”

“Aku tidak butuh ijin siapapun,”

“Waah, setahu ku yang terluka itu tubuh mu, kenapa yang berubah jadi otak mu?” Seloroh Seokjin, sembari meletakkan kotak silver berisi beberapa injeksi untuk Jungkook.

“Hati ku tertusuk, ingat?!”

“Ya!! Hati yang kau bicarakan itu organ, bukan perasaan,”

Di depan jendela, dalam posisi berdiri, Seokjin menusuk injection site pada infus di tengan Jungkook dengan beberapa suntikan. Pandangan Jungkook kembali menerawang ke langit malam. Wajahnya berubah datar dan tanpa riak. Seokjin melirik sekilas pada adiknya. Perubahan sikap Jungkook, terasa setelah anak itu tersadar dari coma.

“Malaikat sering turun ke bumi ketika malam hari,  menebar benih kebahagiaan bagi mereka yang mengharapkan, apapun suasana hati mu berdoalah demi kebahagiaan mu, siapa tahu malaikat terbang di dekat mu,” Ucap Seokjin sembari menatap jelaga di tengah bola mata adiknya.

“Aku bukan anak kecil,” Jawab Jungkook datar.

Dulu, ketika Seokjin berkata seperti itu, Jungkook selalu menanggapinya dengan ceria. Seolah dia masih balita. Seolah dia masih percaya dengan dongeng anak-anak. Tapi sekarang, Jungkook seolah berganti kepribadian. Tak ada lagi tingkah menggemaskan dari si manis.

Faint Angel ( Vkook / Brothership )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang