#13

8 1 0
                                    

Kennice Eleanore Tegwen merogoh handphonenya di dalam saku. Lalu ia mengetik pesan kepada Reynand.

Kennice E Tegwen: Selamat malam Jaksa Reynand, apakah anda kehilangan kertas-kertas kasus anda? Saya rasa kertas-kertas itu ada pada saya. Dan saya juga merasa kehilangan kertas kasus milik saya, mungkin saja kertas kasus saya ada pada anda. Sebelumnya terima kasih.

"Hufft!" Kennice menghembuskan nafasnya, lalu ia mengucir rambutnya yang panjang itu.

Tidak lama kemudian, langsung ada notifikasi pesan dari Reynand. Lalu Kennice membuka pesan dari Reynand.

Reynand Schneider: benar, datanglah ke kantor saya besok.

Setelah membaca pesan Reynand yang singkat dan padat, Kennice memejamkan matanya dan ia memikirkan apa yang harus ia lakukan besok ketika bertemu Reynand.

###

Kennice sedang membenarkan kemeja putihnya di depan pintu kantornya Reynand. Kennice menghembuskan nafasnya dan mengetuk pintu itu.

Tiba-tiba Reynand yang sedang memakai kemeja berbalut jas hitam berada di belakang Kennice yang sedang mengetuk-ketuk pintu.

"Kamu datang sangat pagi Miss," kata Reynand sambil membuka pintu besar itu.

Kennice langsung kaget dan membungkukkan tubuh nya kepada Reynand.

"Silakan masuk." Ucap Reynand sambil meletakkan tasnya lalu membukanya di atas meja kerjanya itu.

"Punya anda bukan?" Tanya Reynand sambil menyodorkan tumpukkan kertas-kertas yang dijepit dengan penjepit kertas berwarna hitam itu.

Kennice tersenyum mengiyakan lalu ia membuka tasnya dan mengambil tumpukkan kertas milik Reynand yang ada padanya. Lalu Reynand mengambil tumpukkan kertasnya itu.

"Terima kasih sir!" Seru Kennice sambil membungkukkan tubuhnya.

"Saya juga berterimakasih kepada anda Miss Tegwen,"

Setelah itu Kennice pamit dan keluar dari ruangan bergaya eropa itu. Kennice memegang pipinya yang terasa panas sedari tadi.

Ia merogoh ponselnya, "Ma, sarapan yuk!"

###

Kennice dan Adamma sedang sarapan di bubur ayam jakarta depan kantor mereka.

"Ken, by the way dari tadi pipi lo merah, kenapa sih?" Tanya Adamma sambil tersenyum dengan tujuan ingin meledek Kennice.

Kennice mengelus-elus pipinya, "Oh masih merah ya."

"Sok polos banget sih lo Ken!" Seru Adamma lalu ia meminum air mineralnya, "Bilang aja kalo lo habis ketemu sama Jaksa Reynand terus lo malu banget, ya kan?"

"Apaan sih lo sukanya ngada-ngada!"

"Apa sih yang gue nggak tau tentang lo Ken!" Lalu Adamma tertawa melihat reaksi Kennice yang pipinya bersemu sangat merah itu.

Adamma berdiri dari kursinya, "Dasar ya lo nggak berani ngaku, traktir gue!"

Lalu Kennice memanyunkan bibirnya dan menyumpah-nyumpahi sahabatnya itu.






Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 24, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Someday SomehowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang