Keempat : Keluarga

1.8K 300 23
                                    

Happy Reading~ ^^

Note : Kebanyakan ini Seulgi Centrict ya, jadi maafkan kalau yang muncul Seulgi terus :')

"Ugi?"

"Eh, iya Ma?"

"Ayo turun dulu kebawah, kita makan malam."

Seulgi yang tengah asik membaca buku hanya mengangguk menanggapi Mamanya.

"Iya, Ma; Ugi turun."

Mamanya melempar senyum. Kemudian menutup pintu kamar anak gadis satu-satunya dengan sangat pelan.

Seulgi bangkit dari kasurnya, kemudian tidak sengaja menyenggol sebuah kertas yang terletak didekat meja belajarnya.

"A-ah, kertas Kakak ini."

Flashback On—

"Ini ruangannya. Aku tinggal dulu, ya."

Irene hanya mengangguk. Kemudian melepaskan tautan tangannya dengan Seulgi yang ternyata sedari tadi belum terlepas.

Seulgi pun pergi meninggalkan Irene dengan perasaan sedikit tidak rela. Pasalnya, entah kenapa; jantungnya berdegup dengan karuan didekat Irene. Hal yang sama seperti yang ia rasakan kepada Wendy dahulu.

"Kamu!"

Kamu? Seulgi menengok. Ternyata Irene memanggilnya. Pantas saja, sih. Irene kan belum tau namanya.

Irene berlari menghampiri Seulgi.

"Ini nomor ponselku. Kamu bisa menghubungiku kalau mau minta imbalan atas perbuatan baikmu. Lagi, panggil aku Kak, ya. Aku lebih tua darimu."

Seulgi dibuat menganga dengan penjelasan Irene barusan.

"Boleh kutau siapa namamu?"

"K-Kang, Seulgi. Namaku Kang Seulgi—panggil saja Seulgi."

"Oke, Seulgi—aku pergi dulu. Dadah!"

Irene melambai-lambaikan tangannya, membuat Seulgi mau tidak mau tersenyum.

"Dah!"

Tipikal datar; sebahagia apapun perasaannya saat ini—tetap saja sikapnya datar.

Cih, Seulgi.

Flashback Off—

"Nanti ku telepon ah."

Seulgi keluar dari kamarnya, menuruni tangga dan melihat anggota keluarganya sudah berkumpul dimeja makan.

"Sini Kak Ugi! Duduk." kata Adiknya yang paling bontot, Kang Daniel.

"Iya, Niel." Seulgi balas tersenyum kearah Daniel.

Menduduki kursinya, Seulgi lantas mengambil nasi dengan lauk.

"Ma..."

"Iya, Dongho?"

"Kak Aron besok mau kesini. Boleh, kan?"

Seulgi tau siapa Aron yang barusan disebut Adik pertamanya.

Kekasih Kang Dongho—laki-laki itu bernama Aron.

"Serius? Biasanya Aron pemalu sekali."

Seulgi tidak terkejut ketika Papanya ikut menanggapi.

It's mean, keluarganya memang open minded untuk urusan percintaan. Terserah mau mengencani siapa, yang pasti orang itu harus baik.

Adik-adiknya sendiri juga tidak begitu normal, Dongho dengan bisex dan Daniel dengan gay.

Mereka tidak dikucilkan oleh keluarga mereka. Justru, semangat selalu mengalir; keluarga mereka menegaskan mau se-berbeda apapun diri kita, tidak ada yang berhak menghinanya.

Tetapi, entah kenapa ya entah kenapa. Seulgi selalu saja takut untuk mengungkapkan jati dirinya yang sebenarnya.

Seulgi belum siap untuk menjadi berbeda.

Terimakasih yang sudah memberikan dukungannyaaa! 😚

-Ra

Life is Life • SeulRene ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang