PROLOG

4.3K 396 66
                                    

.
.
.

Terlihat seorang pemuda sedang menjuggling bola dipinggir jalan. Dia merasa bosan jika hanya duduk berdiam diri di halte seperti teman-temannya yang lain. Sialnya bola itu malah lari ke jalan dan dengan bodohnya pemuda itu berlari ke jalan tanpa melihat sekitar.

Pemuda itu kaget dan terjatuh saat ia hampir saja tertabrak mobil mewah didepannya.

"Siapa sih yang bawa mobil ugal-ugalan?!" Pemuda tadi langsung berdiri dan mengumpati si pengendara mobil. Padahal orang buta pun tau jika ia satu-satunya yang bersalah disini.

"Woy, keluar kamu! Kalau bawa mobil hati-hati dong. Aku nggak mau tau, pokoknya kamu harus ganti rugi! Woy keluar!" Pemuda itu terus menggedor kaca mobil itu.

Kaca mobil itupun terbuka dan menampilkan seorang pemuda lain berwajah angkuh di dalamnya.

"Tanganmu mengotori mobilku. Menyingkir!" Tanpa respon apapun, mobil itu melesat kembali meninggalkan si pemuda tadi.

"Fel, kau tidak apa-apa?" Tanya salah satu temannya khawatir. Bagaimana tidak khawatir kalau temannya yang tadi marah-marah tiba-tiba tersenyum seperti orang gila.

"Sepertinya aku mulai jatuh cinta Hyung."

.
.
.

Seorang bocah berseragam SMA berjalan sembari memainkan handphone nya tanpa melihat sekitar. Mungkin hari ini bukan hari bocah itu karena tiba-tiba sebuah motor yang sedang melaju kencang menyerempetnya.

"Kau tidak apa-apa?" Tanya seorang pemuda yang kebetulan sedang berada di sekitar sana.

"Aku tidak apa-apa kok." Jawab si bocah.

"Lain kali kalau jalan jangan sambil main handphone. Untung motor tadi hanya menyerempetmu sedikit."

"Iya, terima kasih. Aku baik-baik saja kok." Ucap si bocah sambil meringis memegangi tangannya.

"Kau bilang baik-baik saja tapi wajahmu seperti ingin menangis."

Bocah tadi hanya menyengir malu.

"Ayo ke mobilku, aku antar kau ke klinik. Lukamu harus segera di obati. Omong-omong siapa namamu?"

"Jeongin, hyung."

"Aku Hyunjin, ayo ke mobilku."

.
.
.

Di sebuah cafe kampus yang tenang, seorang pemuda nampak tersenyum sembari melihat pelanggan-pelanggan yang menikmati minuman buatannya. Tapi sayang, ketenangan itu hanya berlaku sementara saja.

"Kau pekerja baru disini? Kenapa aku baru melihat bidadari secantik dirimu?" Gombal seorang pelanggan cerewet yang baru saja datang.

"Mau pesan apa?" Tanya si pemuda mencoba untuk sopan.

"Pesan dirimu bisa?"

Pemuda itu mati-matian menahan tangannya yang terkepal dibawah meja kasir.

"Maaf, jika anda tidak ingin memesan apapun sebaiknya anda pergi."

"Baiklah-baiklah, aku pesan americano satu dengan garam ya."

"Apa?"

"Sudah buatkan saja, satu lagi strawberry smoothies yang sangat manis seperti dirimu, Han Jisung." Ucap si pelanggan setelah membaca nametag di apron yang dikenakan Jisung.

"Baik, tunggu sebentar." Jawab pemuda itu dengan menahan rasa kesalnya. Ini hari pertamanya bekerja dan seorang pria aneh muncul merusak hari bahagianya.

.
.
.

"Minho-ya, pesan minum saja lama sekali." Protes seorang pemuda blasteran yang sudah habis kesabarannya karena menunggu temannya yang sedang memesan minum.

"Dari tadi pegawainya terus menggodaku." Jawab Minho enteng.

"EKHEM." Terdengar dehaman protes dari si pegawai cafe.

"Lagipula kenapa kau tergesa-gesa sih? Kelas kita kan sudah selesai." Protes Minho pada di pemuda blasteran.

"Hari ini aku sudah berjanji akan videocall an dengan adikku. Aku harus segera pulang."

"Kau ini terlalu mencintai adikmu. Mana ada seorang kakak yang seperti dirimu."

"Seungmin itu adikku satu-satunya. Lagipula di Los Angeles dia sangat sibuk dengan sekolahnya jadi jarang bisa menghubunginya."

"Ya ya ya, teruslah mengelak Chan."

.
.
.

Seorang bocah kecil berseragam SMA terlihat kesulitan mengambil tasnya yang terjatuh ke selokan. Saat akan menggapai tasnya, ia terpeleset dan nyaris ikut terjatuh kedalam selokan itu. Untungnya seorang pemuda tampan menarik tangannya tepat waktu.

"Kau ingin mengambil tas mu?"

Bocah itu hanya mengangguk pelan, mungkin karena terlalu terpesona pada sosok dihadapannya.

"Ini tas mu."

"Terima kasih Hyung."

"Sama-sama." Pemuda tampan itu langsung pergi begitu saja meninggalkan si bocah yang masih terpesona sambil memeluk tasnya yang kotor dan basah.

"Leo bodoh! Kau lupa menanyakan nama Hyung tadi." Umpat si bocah.

.
.
.
.

NEXT OR DELETE?

Woojin biar nggak jomblo buat gue aja ya (silahkan tabok online juga gak papa)

Love By Chance (ChangLix HyunJeong MinSung ChanMin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang