4

951 39 0
                                    

TUHAN, baru kemaren aku berdoa agar kau tak mengambil kebahagiaan ku. Namun hari ini kau mengambil semuanya dari kuu

Sunyi dikamar menyendiri
Semua teras gandus
Aku terabaikan
Aku terasingkan
Bagaikan keping-keping kerikil
Yang telah hancur
Dan tak diinginkan lagi
Kuat kan hati

Dengan terabaikan dan tak dihargai aku lebih tau arti nya sabar.

Tuhan, aku kuat kan?

Semoga hari hari ku bisa menerima nya,walaupun belum terbiasa

Kini kami sudah dewasa, kakak ku memilih untuk tinggal di rumah mama papa dan mencoba merebut semuanya

Oh terimakasih kakak kau lebih pintar mengambil hati mama papa, papa mama memberikan ia mobil..
Dan kasih sayang nya pun telah mereka beri secara full

Kakak(tiri) memilih untuk menikah , dan mereka tinggal dirumah mama papa, istrinya juga pandai mengambil hati mama papa , saat ada mama papa ia rajin bagaikan ratu kerajinan, saat mama papa pergi keluar ia bagaikan majikan yang memiliki 200 pembantu. U know lahh

Dan sekarang mama lebih mementingkan mereka berdua , aku sering dibandingkan dengan istri kakak ku

"he sisil, ikuti jejak istri kakak mu, yang sangat rajinn"

"jadi mama bilang aku malas"

"emang iya"

Brukkkkk* suara pintu yang aku banting ,saat itu emosi ku belum stabil

"hei anak kurang ajar, kamu seperti anj*ng"

Ya tuhan apa? Aku anj*ng?
Aku menangis ,mencoba melepas kesedihan ku

" aku nyesal telah membesarkan kamu sisil, kamu sering dimanja dari kecil, sehingga kamu jadi gini"

Nyesal?
Nyesal?
Nyesal?

Aku yang TERABAIKANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang