Comfortable

4.2K 413 9
                                    

Jennie POV

Hari-hariku menjadi sangat berwarna saja. Semenjak aku dan Jisoo menjadi roomate. Dia itu orangnya sangat random sekali, bagaimana tidak dengan wajah seperti itu dia selalu bisa membuatku tertawa. Entahlah, menurut orang lain celotehannya sangat garing sekali tapi bagiku sangat lucu. Sepertinya aku sudah menemukan seseorang yang bisa membuatku nyaman. Selama ini aku selalu dingin terhadap orang lain, tapi padanya aku tak bisa. Aku seperti bukan aku yang biasanya tapi aku yang selalu ingin di manja, di perhatikan dan bersikap manis. Itu semua hanya ku lakukan padanya.

Tak terasa sudah hampir 3th aku tinggal dalam satu kamar dengannya. Dan hari ini tepat umurku 17th. Ya, sweet seventeen dan Jisoo mengajakku untuk pergi ke Jeju bersama keluarganya. Aku sangat senang sekali karena aku akan lebih mengenalnya dan juga keluarganya. Dan kebetulan kita di beri waktu untuk berlibur oleh pihak manajemen untuk seminggu.

"Jennie-ah, ayo kita bergegas merapihkan pakaian yang akan kita bawa nanti" ajak Jisoo.

"Ne, eonnie. Sebentar tanggung, aku masih menonton film ini sangat seru sekali"jawabku.

"Aish... Yasudah kau tak jadi ku ajak ke Jeju ya, biar ku tinggal saja kau selama seminggu di kamar ini" katanya seraya menyeringai.

Seketika aku langsung bergegas menghampirinya secepat kilat, ya aku memang selalu tak bisa menolak permintaannya.

"Eonnie" panggilku sambil aegyo.

"Wae? Tiba-tiba aegyo pasti ada maunya nih" jawabnya seraya melipat kedua tangannya.

"Anni... Aku hanya senang saja. Di ulang tahunku yang ke 17 ini, kau ada di sini. Kau seperti kiriman Tuhan yang langsung di tujukan kepadaku. Aku senang bisa mengenalmu. Aku sangat beruntung kau selalu ada saat aku membutuhkan seseorang untuk berteduh dan mengeluarkan keluh kesahku. Aku tak tahu jadinya bagaimana bila tak sekamar denganmu. Mungkin aku masih menjadi Kim Jennie yang dingin dan tak bisa sehangat ini. Kau tidak merubahku secara langsung, tapi aku lah yang mengikuti sifat hangatmu" terangku sambil memeluknya dari belakang seraya meletakkan daguku di bahunya.

"Ah kau sangat manis sekali Jennie-ah. Darimana kau belajar kata-kata puitis itu?" Candanya sambil mengelus kedua tanganku yang tepat berada di perut.

Deg.

Kenapa ini? Jantungku tiba-tiba berdetak sangat kencang sekali. Aku tak ingin Jisoo merasakan detakan jantungku yang sangat cepat ini, lalu aku melonggarkan pelukanku dan menuju ke lemariku.

"Kita akan di jemput pukul berapa, eon?" Tanyaku seraya memasukkan pakaianku ke koper.

"Ah aku lupa memberitahumu kalau keluargaku sudah terlebih dulu ada di sana. Kita akan naik taksi ke bandara sendiri lalu nanti ada kakak lelakiku yang akan menjemput kita di bandara Jeju" jelasnya masih sibuk memasukkan perlengkapannya. "Kita berangkat siang saja ya, sekitar pukul 13.00. Karena penerbangan kita pukul 15.00" lanjutnya.

"Ne, eonnie" kataku sambil menunjukkan gummy smile.
.
.
Waktu di jam dinding kamar sudah menunjukkan pukul 12.50. Ah ini saatnya kita pergi. Kami pun pergi berlalu meninggalkan gedung YG dan menunggu taksi yang sudah di pesan. Jisoo memang sudah mempersiapkan segalanya dengan matang, batinku dengan senyuman yang terlepas begitu saja saat melihat punggung gadis yang lebih tua ada tepat di hadapanku.

 Jisoo memang sudah mempersiapkan segalanya dengan matang, batinku dengan senyuman yang terlepas begitu saja saat melihat punggung gadis yang lebih tua ada tepat di hadapanku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ProofTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang