I'm So Into You

3K 337 14
                                    

Jisoo POV

Kita, member Blackpink, mendapat pemberitahuan dari Hyunsuk sajangnim bahwa untuk beberapa bulan ke depan kita akan syuting Blackpink House. Sajangnim bilang sih konsepnya mengikuti kegiatan sehari-hari kami saja dan yang berbeda hanya kita tinggal di sebuah rumah yang sudah di siapkan saja tanpa di ketahui oleh kami sebelumnya, memang hebat sekali Sajangnim ini.

Jujur saja aku sangat senang karena ini akan menjadi momen dimana aku bisa lebih dekat lagi dengan para member lain dan tak lupa aku bisa memanfaatkan momen ini untuk lebih memperdalam hubunganku dengan Jennie. Ya, belakangan ini Jennie semakin memperlihatkan kalau dia juga mempunyai perasaan yang sama denganku, bukannya aku kepedean hanya saja caranya menatapku, caranya meminta sesuatu padaku, caranya memegang tanganku, semuanya begitu jelas bagiku.

Salah satu momen berkesan bagiku adalah ketika pertama kali aku menjadi mc di acara musik Inkigayo.



Flashback

Braaaakkkk

Pintu ruangan gantiku tiba-tiba terbuka dengan cukup keras, sontak membuatku yang sedang sendirian menatap diriku sendiri di cermin terkaget dan memalingkan wajah ke arah pintu.

"Jichu eonnie~~~" ah ternyata itu Jennie. Dia datang blazer dan celana katun hitam dan kaos crop tee tak lupa topi hitam yang menempel sempurna di kepalanya membuat penampilan simple nya ini terlihat wah, menurutku apapun yang dia kenakan selalu bagus untuk di pandang. Jennie langsung berlari kecil menghampiriku, membuatku langsung berdiri dan melangkahkan kaki keluar dari kursi meja riasku, ya untuk menyambut kedatangan Jennie.

"Hwaiting eonnie" ucapnya saat berdiri tepat di hadapanku seraya mengepalkan tangannya ke atas dan tak lupa gummy smilenya yang selalu menghiasi wajah mungilnya selalu bisa membuatku ikut tersenyum saat melihatnya. Setelah itu Jennie langsung memelukku, memelukku sangat erat like no tomorrow. Aku pun tidak hanya diam, kubalas pelukannya itu pertanda aku memang benar-benar menginginkan pelukan penuh kehangatan ini.

Setelah beberapa detik berlalu, Jennie melepaskan pelukannya. Berdiri tepat sejajar denganku, sangat dekat seperti posisi yang bagus untuk berciuman. Jennie hanya dia tak berkata apapun, dia hanya menatapku sangat dalam, tatapan yang sulit kuartikan tapi hati kecilku berkata kalau itu adalah tatapan cinta. Cukup lama kami saling tatap dan pada akhirnya aku membuyarkan aksi tatap kami.

"Apa kau datang sendirian, Jennie-aa?" Tanyaku menghancurkan keheningan.

"Ne, eonnie. Aku ke sini hanya sendiri tanpa di temani oleh manager oppa.... Tapi kau jangan bilang pada manager oppa kalau aku ke sini ya, biar nanti dia saja tau sendiri. Aku kesini di antar supir keluargaku. Aku hanya ingin memberikan kejutan padamu, eon...." Terangnya panjang lebar. Ah sangat imut sekali caranya menjelaskan, membuatku ingin menggigit pipi dimsumnya itu. Reflek aku mengacak lembut rambut sambil tersenyum dan menatap penuh cinta kepadanya.

"Gomawo, Jennie-aa. Telah menyempatkan untuk datang ke sini, aku sangat senang sekali. Bahkan dengan kehadiranmu ini membuat kegugupanku sedikit berkurang"

"Ah kau sangat berlebihan sekali eonnie. Aku bahkan belum menunjukkan ini padamu" ujarnya mengambil sesuatu dalam ranselnya.

 Aku bahkan belum menunjukkan ini padamu" ujarnya mengambil sesuatu dalam ranselnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ProofTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang