Only Fall for You

3.2K 333 13
                                    

Jennie POV

Perasaan ini semakin tak bisa ku bendung dan entah sampai kapan aku harus menyembunyikan perasaan ini karena perasaan ini membuatku ingin memilikinya, perasaan ini membuatku ingin selalu bersamanya dan perasaan ini juga membuatku selalu kesal ketika melihatnya bersama dengan yang lain. Oh Tuhan.. Tolonglah aku, jangan biarkan aku semakin jatuh cinta padanya....

Kenapa Kim Jisoo semakin hari semakin baik dan perhatian kepadaku? Apa dia juga menyukaiku? Apa perasaanku akan terbalas? Entahlah hanya dia dan Tuhan yang tau.

Hari ini adalah debut stage kami di Inkigayo dan kami langsung menampilkan lagu debut dua sekaligus, Boombayah dan Whistle.

Saat rehearsal tiba, saat itulah kami perform tanpa adanya penonton. Selama rehearsal, tatapanku tak luput dari sang pencuri hatiku. Dia begitu menawan saat perform seperti ini. Saat tatapan kami bertemu, saat itu pula aku memalingkan muka karena tak ingin tertangkap basah kalau aku tengah memperhatikannya begitu intens. Ku sembunyikan wajah maluku dengan mengeluarkan performaku dengan maksimal, dengan gaya swag yang aku bangun saat on stage.

Setelah selesai rehearsal selesai, Jisoo menghampiriku yang sedang duduk di ruang tunggu kami.

"Jen, apa kau merasa gugup?" Tanya Jisoo seraya memegang tangannya. Sontak membuatku merona dan mematung sejenak.

"Ah.... Ne... Eonnie, aku merasa gugup" jawabku sedikit tergugup. 'Lebih gugup lagi saat kau memegang tanganku seperti ini' batinku berkecamuk.

"Tarik napas lalu buanglah perlahan.... Maka gugupmu perlahan berkurang" sarannya dan seutas senyuman terpancar dari bibir berbentuk hatiku yang membuatku ikut tersenyum juga, dengan tangannya mengelus halus tanganku. Dia memang paling bisa menenangkanku.

Cup~

Sebuah kecupan mendarat di pipinya olehku, aku pun tak menyadarinya. Bagaimana bisa aku melakukan itu tanpa menyadarinya. Setelah mengecup pipinya, aku langsung terdiam dalam posisi semula. Jisoo yang menyadari itu langsung memegang pipinya.

Jisoo POV

"Tarik napas lalu buanglah perlahan.... Maka gugupmu perlahan berkurang" saranku pada Jennie seraya mengelus tangannya dan tak lupa senyumanku yang selalu terpancar untuknya. Kulihat dia pun ikut tersenyum. Aku sangat menyukai senyuman itu, sangat menyejukan.

Cup~

Sesuatu menyentuh pipiku tiba-tiba, itu adalah Jennie yang mengecup pipiku. Kenapa tidak bibirku saja sih?, batinku berharap. Saat itu pula aku langsung memegang pipiku yang terkena sentuhan dari bibir lembut Jennie. Kulihat Jennie terlihat kaget dengan perbuatannya sendiri. Astaga kenapa ada makhluk imut seperti dia sih, sangat menggemaskan sekali dan ingin ku gigit saja pipi mandunya itu.

"Mianhae, eonnie" ujarnya sambil berdiri menundukkan kepala lalu pergi meninggalkanku. Tak sempat aku menjawabnya. Aku masih sibuk dengan pikiranku sendiri. Masih memegang pipiku lalu seutas senyum tersirat dari bibirku. Ya, aku memang senang atas perlakuan tiba-tiba dari Jennie tadi. Aku tak tau maksud dari sebuah kecupan tadi, meskipun hanya di pipi tetap saja membuatku senang dan masih berharap lebih dari sebuah kecupan di pipi.

***

Debut stage kami berjalan dengan lancar. Teriakan fans meneriaki nama kami membuat semangat kami saat perform semakin on fire. Aku sangat senang bisa menampilkan sebuah penampilan semaksimal mungkin. Tak lupa juga ada sosok yang sangat luar biasa profesional saat di stage, Jennie Kim berhasil menampilkan aura swag nan cool pada setiap bagiannya. Dan mataku sesekali memperhatikannya saat perform tadi. Dia sangat bisa menjadi dua sisi yang berbeda, saat off stage dia akan menjadi sesosok hangat nan manja menggemaskan tapi saat on stage dia akan menjadi sesosok swag dengan tatapan tajam menerkam. Itu lah Jennie Kim yang membuatku semakin jatuh cinta padanya. Oh Tuhan.... Kenapa kau selalu membuatku jatuh akan pesonanya? Kau sudah membiarkanku terus dan semakin rasa ini akannya.

ProofTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang