Butterfly

3K 321 10
                                    

Jisoo POV

Hari ini adalah hari pertama aku menjadi trainee YG entertainment. Tentu saja aku sangat sekali. Ini adalah awal perjuanganku untuk menggapai impian. Sebenarnya aku bisa saja dengan mudahnya masuk di industri musik KPOP dengan meminta bantuan orang tua yang notabene adalah CEO agensi di Korea meskipun bukan agensi raksasa sekelas YG tapi masih bisa di perhitungkan eksistensi artis-artisnya dalam Kpop wave. Masuk YG ENT adalah kesempetan yang tidak akan aku sia-sia kan begitu saja. Aku harus membuktikan pada orang tua ku bahwa aku bisa menjadi anak yang mandiri dan bisa sukses tanpa campur tangan mereka.

Aku sangat bersemangat setelah menandatangani kontrak dengan YG ENT dengan segala aturan yang harus ku patuhi selama menjadi trainee. Staff memberitahuku kalau aku tidak akan tinggal sendirian di kamar tapi sudah ada trainee yang terlebih dahulu menghuni kamar itu.

Tanpa menunggu lama aku pun langsung mencari kamar itu. Dengan kunci di tanganku, ku buka kamar ini. Ternyata tidak ada orang. Mungkin penghuninya sedang sekolah karena ini masih jam sekolah.

Aku hanya melihat sekeliling, menyusuri setiap sudut di kamar ini. Dan ku temukan sebuah figura foto sebuah keluarga, ayah-ibu-anak perempuan. Mungkin ini adalah roomate-ku, batinku.

Beberapa saat kemudian terdengar suara pintu terbuka dan terdengar sebuah suara, "maaf kau siapa?" Spontan aku membalikkan badanku.

"Aku Kim Jisoo, aku akan tinggal di kamar ini. Ku kira aku akan tinggal di sini dan aku sangat senang sekali" basa basi ku karena sebenarnya aku tahu faktanya aku tidak akan tidak sendirian di kamar ini.

Anak ini kelihatannya sangat dingin sekali. Terlihat dari tatapan, banyak tatapan kosong. Mungkin hanya perasaanku saja, aku harus menjalin hubungan yang baik dengannya.

Sedari tadi hanya terdiam menatapku, dasar aneh.

"Hei, kenapa kau diam saja dari tadi?" Tanyaku dan dia langsung tersadar dari lamunannya.

"Ah maaf. Namaku Kim Jennie" jawabnya sambil tersenyum. Ternyata dia bisa tersenyum juga, nah begini kan manis kelihatannya, batinku.

.
.
.

Tak butuh waktu lama untukku bisa dekat dengan Jennie. Dalam waktu 3 hari saja kita sudah dekat. First impression - ku terhadapnya ternyata sayang. Tak kenal maka tak sayang, begitulah tepatnya aku padanya.

Jennie selalu menjagaku dan membimbingku, karena setahun lebih awal dariku menjadi trainee. Ya, dia adalah seniorku. Tapi sifatnya yang sangat manja dan kadang kekanakan tidak menjadikannya berbuat layaknya seorang senior. Dia seperti adik bagiku, aku hanya anak bungsu jadi tak pernah merasakan keberadaan seorang adik.

Bagiku beradaptasi dengan lingkungan baru sangatlah mudah karena aku memang termasuk kepribadian yang mudah bergaul. Di sini aku banyak berkenalan dengan trainee lain. Faktanya di gedung ini hanya ada trainee wanita, karena YG ENT sangat melarang para trainee terjalin cinta lokasi jadi gedung trainee perempuan dan lelaki di pisah. Mencegah terjalinnya cinta sebelum trainee sukses. Aku sih tidak ada masalah dengan aturan itu semua karena fokusku sekarang bukan soal asmara tapi tentang karirku. Terlebih umurku yang masih 16th, faktanya aku memang belum pernah pacaran.

***

Hari demi hari.
Minggu demi minggu.
Bulan demi bulan.
Tahun demi tahun.

Tak terasa sudah 2th aku menjadi trainee di sini. Tepat hari ini Jennie berulang tahun yang ke 17. Faktanya ulang tahunku dengannya tidak jauh beda hanya beda 13 hari dengan tahun berbeda. Sangat unik sekali kita, pantas saja kita mudah dekat.

Aku mengajaknya untuk pergi ke Jeju. Berkunjung ke villa orang tuaku. Karena orang tuaku menyuruhku untuk ikut berlibur kesana. Ya aku pikir lebih baik mengajak Jennie, sekalian hadiah ulang tahun untuknya.

ProofTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang