Chapter 10 - Terlihat

1.3K 185 42
                                    

Sesuatu akan terlihat tidak mungkin sampai selesai.

-- Nelson Mandela--



30 April 2024

       Hari-hari tlah berlalu, sekian masa sangat panjang bagi semua orang dengan kejadian yang tlah terjadi. Tetapi wanita yang sejak awal kita anggap adalah tokoh putri dongeng, tlah membiarkan pangerannya pergi begitu saja.

       Meski demikian, hati seorang bidadari tetap resah mengingat ia pun tlah bernazar kepada Yang Maha Kuasa bahwasanya ia akan turuti segala keinginan pria 'ITU' selagi ia mampu. Sayang ia ingkar janji hanya karena urusan dunia nya bersama masa lalu yang tlah meninggalkan nya jauh dan datang kembali.

      Penyeselan pasti datang, tapi yaa Syifa harus bagaimana lagi, lagipula sekarang kabar tentang Rizky tak pernah lagi didengarnya.

        Seperti pasien lainnya, Rizky hanya datang dan pergi dari ingatan Syifa, dan itu normal. Bahkan pada saat Kak Ina dan suaminya bertemu dengan Syifa di PIM, sebenarnya tokoh pangeran putri dongeng itu mendengar bahkan melihat Syifa ada disana, entah bagai pengecut atau apapun itu, Rizky pergi meninggalkan Syifa tanpa jejak seperti dahulu.

     " Heii Dokter ngapain disini? Mau beli peralatan bayi juga ya dok?" Tanya Kak Ina pada Syifa saat mereka bertemu di toko peralatan bayi di PIM. "Ahh,, Assalamualaikum, saya sebenarnya sedang mencari kaos tangan dan kaki bayi untuk keponakan saya.."jawab Syifa yang sebenarnya masih berlagak berbicara pada keluarga pasiennya (hehe sorry Syif..)

        "Oh waalaikumsalam.. jadi dokter punya keponakan ya?" Tanya Kak Ina kembali tanpa memedulikan suaminya yang membawa kereta bayi mereka. "Iya, anak nya kakak saya,," dan akhirnya percakapan itu terus berlanjut tanpa mereka mengingat waktu, sesampainya suami Kak Ina bersuara,"Na, udah yuk kita pulang, Rizky udah lama nunggu tuh, kasian,,," perkataan suami Kak Ina itu benar-benar mengejutkan Syifa yang sedang seru-serunya mengobrol dengan Kak Ina (perusak suasana hihi).

 "Iya, anak nya kakak saya,," dan akhirnya percakapan itu terus berlanjut  tanpa mereka mengingat waktu, sesampainya suami Kak Ina bersuara,"Na, udah yuk kita pulang, Rizky udah lama nunggu tuh, kasian,,," perkataan suami Kak Ina itu benar-benar m...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

      'Rizky ada juga disini? Kok dia nggak keliatan? Ah terserah deh.. bodo amat!' batin Syifa dalam hati. "Ya sudah kalau begitu saya permisi Kak, dedek bayi nya baik-baik yaa tante permisi dulu, Assalamualaikum,,"


      Pamit Syifa segera setelah mendengar bahwa Rizkyada pula di sana. "Oh ya, waalaikumsalam,

salam buat keluarga di rumah ya dok.." ujar Kak Ina dan suaminya hampir bersamaan. "Iyaa Kak,, kapan-kapan mampir ke rumah.." jawab Syifa seraya menuju pintu toko. Entah kenapa, terasa langkah kaki Syifa sangat berat meninggalkan toko itu.

.

.

.

      Kebetulan atau apapun itu, tetapi memanglah tanpa di sengaja, saat Rizky tlah memutus kan untuk masuk dalam toko itu, pada saat yang sama pula Syifa melangkah keluar meninggalkan toko tersebut . Mungkin mereka tidak sadar, tapi sangat pas, di depan pintu mereka saling melewati, sayang mereka tak saling pandang dan saling tak menyadari.

Destiny of Soul MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang