02. Kuah somay

578 58 29
                                    

Hari Selasa. Hari kedua mpls. Dan sekarang, semua siswa lagi di kumpulin di lapangan, ya intinya acaranya kayak outdoor gitu. Gue duduk di barisan paling depan, sebelah gue ada Caca. Temen gue pas masuk SMA ini. Sebenarnya namanya Elisya, tapi gue lebih suka manggil dia Caca.

Btw. Kalian belum tau nama gue ya? Heem gue lupa belum kenalan pas di chapter 1. Yaudah, kenalin, nama gue Aylin Ravella. Kalian bisa panggil Aylin, jangan panggil gue ra, ravel, atau vella. Pokoknya panggil Aylin atau lin aja, karena emang itu nama panggilan gue dari bayi.

Oke.

Sekarang kakak-kakak osisnya lagi pada di depan sana, ada yang lagi bisik-bisik, ada yang lagi ngisi acara, ada yang lagi duduk ganteng di pojokan, iya, siapa lagi kalau bukan kak Guanlin yth. Adem banget kalau liat mukanya, kayak masuk kulkas. Beneran deh.

"Ya. Paham kan adek-adek??"

Hah, paham apaan, gue gak paham nih, tadi kaga fokus soalnya.

"Yaudah, sekarang mulai ya. Tandanya....... GINI!!!"

Ya gue cuman bengong dong, kan nggak tau apa-apa. Tapi semua anak-anak pada larian-larian tuh buat apa?

Kok pada berkelompok? Kok gue jadi solo karir? /read : jomblo : sendirian/

Tiba-tiba aja ada kakak osis cewek narik tangan gue buat ke depan. Gue yang nggak tau apa-apa cuma ngikut ajalah.

"Ya kamu, tadi fokusnya kemana? Kok nggak ngikut yang lain buat bentuk kelompok kamu malah bengong, sekarang kamu kena hukuman ya," kata kak osis itu sambil senyum cantik

Hah?? Tadi emang disuruh apa?

"Tadi ada game, disuruh ngebentuk kelompok sesuai kode. Tapi kamunya gak fokus,"

Apes bener ya. Kena hukuman

"Ayo kasih saran, temen kalian mau di hukum apa?" tanya kakak osis buat minta pendapat

"Di suruh push up aja," -cowok 1

"Di suruh nyanyi," -cowok 2

"Nggak, gue nggak bisa nyanyi," kata gue sambil ngebela diri

"Suruh buat puisi aja kak," -kata cewek 1

"Suruh nembak kakak osis aja,"

Halah, hukuman mainstream itumah, gak jaman lagi sekarang nembak-nembak kakak osis mah.

"Oke-oke. Hukumannya disuruh bacain puisi+nembak kakak osis aja ya," -osis

Hahhhh????

"Ah... Ngga mau kak," kata gue sambil malu-malu

"Daripada di suruh push up sama gulung, milih mana??"

Wah?? Masa milea disuruh push up? Ya gak mau!!

"Yaudah kak, mau,"

"Mau apa??"

"Ngejalanin hukuman,"

"Yaudah, sekarang bacain puisi buat kakak yang lagi duduk di pojok itu," perintah kakak osis itu sambil nunjuk ke arah kak Guan




M A M P U S



Kenapa harus kak Guan?

Tolong gue butuh selang oksigen.

"Tembak tembak tembak," teriak semua orang yang ada di lapangan.

Dasar! Lo semua aja nyuruh gampang, lah gue yang disini? Udah mau pingsan aja rasanya.

Oke. Tetap tenang. Jangan gugup.

Penggemar Rahasia || LGLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang