"Aku suka menjadi pengagum rahasiamu, dan aku juga berharap semoga aku menjadi kejutan rahasiamu di masa mendatang,"
Jum'at sore, 4 anak wakil kelas lagi dikumpulin di aula sekolah. Soalnya dari osis mau ngarahin gimana aja kegiatannya buat nginep. Setiap kelas dibagi 2 kelompok, kalau kelas gue yang satu ketua kelompoknya Renjun, yang satunya lagi Jeno.
Gue, Renjun, Jeno sama Caca yang jadi wakil buat kumpul di aula. Sebenarnya tadi di suruh bawa buku buat nyatet kalau misalnya ada yang penting, tapi kita berempat nggak ada yang bawa, bolpen aja engga bawa.
Dasar gblk.
Gue juga sih.
"Jun, gimana. Tuh disuruh nyatet jadwal kegiatannya, kita mau nyatet dimana dong?" tanya gue ke Renjun
"Gatau juga. Nggak usah catet aja, ribet," jawabnya sambil senyum nggak tau malu.
Emang nggak tau malu sih dia.
Gue lagi bingung-bingung gini, si Caca malah diem aja sambil tidur di pundak gue.
Kebo. Dasar
Kalau si Jeno malah lagi ngegodain anak cewek yang ada disebelahnya.
Dasar ga ada yang waras. Emang gue yang paling waras disini, ga guna banget punya temen. Gimana ya?
Mending minta kertas aja ya.
"Ehem.. Permisi," kata gue sambil ngejawil cowok di sebelah gue.
Etdah, mukannya cantik. kalau inimah gapantes jadi cowok.
"Ya? Apa?!" jawabnya sewot ke gue. Aduh, serem nih.
"Santai atuh bro. Mau minta kertas boleh? Sama mau minjem bolpennya."
"Apa? Lo gabawa?" tanyanya ke gue.
"Hehe. Engga. Kelupaan tadi,"
"KAK, INI ADA YANG GAWABA ALAT TULIS. TERUS, MASA MAU MINTA SI? NGGAK BERTANGGUNG JAWAB BANGET INI KAK. DISURUH BAWA MALAH GAK BAWA,"
Eh, si anjay nih cewe. Eh cowo maksudnya.
Masa dia ngaduin ke panitia sih? Bener-bener, lemes banget tuh mulut, kayak anak cewek aja.
Disaat gue jadi pusat perhatian karena kejadian barusan, Renjun sama Jeno malah pura-pura nggak peduli dan nggak tau. Posisi duduknya mereka malah ngejauh dari gue sama Caca.
Lah ngapa? Takut kalau kena marah juga?
"Kamu, gabawa alat tulis?" tanya kakak osis ke gue
Gue cuma ngangguk aja, karena emamg nyatanya gue gak bawa kan.
"Mana kelompok kamu yang lain?!" katanya sedikit mbentak
"Ini, itu, sama itu," jawab gue sambil nunjuk Caca, Rejun, sama Jeno.
"Oh... "
"Yang cowo kerjaannya cuma bercanda aja dari tadi, yang cewe satu tidur. Yang satunya sibuk mintain kertas. GINI YA?? MASIH KELAS 10 AJA SIKAPNYA UDAH GINI??
"Kalian, berdiri. Ikut saya SE KA RANG"
Kita berempat berdiri, dan jalan ngikutin kakak kakak osis ke taman sekolah.
"Kalian ya, disuruh bawa alat tulis aja gabawa. Ngga nurut. Kenapa? Berat cuma bawa bolpen sama buku?"
Kita berempat diem aja nggak jawab.
Merasa bersalah. Intinya
"Diem aja gaada yang jawab?!!"
"Maaf kak," jawab renjun
KAMU SEDANG MEMBACA
Penggemar Rahasia || LGL
RomanceGue suka sama lo dari jaman lo masih cukur rambut 2-2-1 sampai sekarang lo udah ganteng maksimal. -Aylin Ravella "kak, lo bisa senyum sama teman-teman lo, tapi kenapa dingin sama orang lain?" -Aylin "gue cuek, tapi lo tetep suka kan??" -Guanlin