chapter 2

1.6K 174 35
                                    


Sesampainya di dalam kelas ternyata masalahnya belum selesai... Mafumafu terkejut saat melihat mejanya yang penuh dengan coretan.

"Siapa yang telah melakukannya?? " tanya mafumafu kepada teman-teman sekelasnya. Namun tak seorang pun menjawab atau bahkan menghiraukan pertanyaannya.

Mafumafu hanya bisa diam dan mencoba untuk membersihkan mejanya yang penuh dengan coretan. Coretan-coretan ejekan dan gosip yang begitu kasar. Setiap olokan yang berasal dari hati orang-orang yang membencinya, hati yang terselimuti kebodohan karena menganggap diri mereka lah yang terhebat.

"Untung bukan spidol permanen" kata mafumafu dalam hati. Ia sudah biasa menghadapi hal seperti ini. Jadi ia masih bisa menerimanya.

Bell pun berdering dan pelajaran pun dimulai. Saat guru menjelaskan dan beberapa murid tidak mendengarkan. Mafumafu bisa mendengar apa yang mereka bicarakan---- mereka membicarakan tentang dirinya.

"Kau lihat dia?? Lihatlah warna rambutnya?? Bukankah dia sangat aneh?? "

"Iya, warna matanya juga aneh"

"Dan lihat di pipi kirinya?? Tanda aneh apa itu?? "

Bisikkan - bisikan yang dapat terdengar dengan jelas di telinga mafu. Perasaan nya bercampur aduk---suara mereka, bagaikan nada yang membolak-balik. Emosi yang bercampur aduk bagaikan langit yang telah berubah warna menjadi merah gelap. Mafu mencoba untuk menahan diri agar tidak menangis. Emosinya sudah meluap-luap---

Bell berbunyi, tiba saatnya istirahat makan siang. Dengan emosi yang masih meluap-luap, mafumafu lari keluar kelas untuk menjauh dari keramaian. Mencoba mencari tempat yang sepi dimana ia bisa sendiri. Namun, karena tidak memperhatikan jalan, tanpa sengaja mafu menabrak seorang anak bertubuh besar yang sudah di kenal banyak orang karena suka membully anak lain. Mafu yang tadinya menunduk pun mendongak untuk melihat siapa yang ia tabrak----

"Gawatt" kata mafumafu dalam hati.

"M-m-maaf a-aku t-t-tidak sengaja" kata mafu mencoba tuk meminta maaf dan berharap anak itu membiarkannya pergi.

"A-aku permisi"

"HEI!! MAU KEMANA KAU! " teriak anak bertubuh besar itu.

Anak itu pun menarik kerah baju mafumafu dan mengangkatnya ke udara. Melihat kejadian tersebut anak anak lain sontak berkumpul mengelilingi mafumafu dan anak bertubuh besar itu.

"Wah bukan kah itu si bocah albino? " kata salah satu anak perempuan.

"Iya, itu dia! Bukan kah dia anak dari kelas mu?? " jawab anak perempuan yang satu lagi.

"Iya, apa yang ia perbuat kali ini?? Dia benar-benar tidak tahu malu"

Mendengar kata-kata itu, mafu hanya bisa pasrah sambil menahan malu. Apa yang akan anak bertubuh besar itu lakukan padanya?

Anak itu mambawa mafumafu menuju kamar mandi---

"T-t-tunggu dulu apa yang akan kau lakukan? " kata mafu sambil terbata-bata.

Anak-anak lain mengikuti dan menggerombol di luar pintu kamar mandi.

"Kau pikir meminta maaf saja cukup?!! Kau suka menabrak orang ya? Kalau begitu tabrak juga ini!! " sahut anak berbadan besar ini.

Hal yang selanjutnya terjadi---- anak berbadan besar itu membuat mafu membungkuk dan kemudian memasukkan kepala mafumafu ke dalam lubang wc.

Bukannya menolong, anak-anak lain yang berkumpul malah menertawakannya.

*blup blup blup*

Mafumafu berusaha untung mengangkat kepalanya, namun anak berbadan besar tadi masih menahan kepalanya. ------karena sudah kehabisan nafas.... Mafu menjadi lemas dan duduk di lantai kamar mandi.

*uhuk uhuk uhuk*

Mafu terbatuk-batuk, mengira semuanya sudah selesai... Namun ternyata belum. Anak berbadan besar itu manarik kerah baju mafu lagi dan mengangkatnya.

"Apa kau masih berani bicara hah?! "

Anak itu hendak memukul mafu, namun usaha nya gagal karena ada seorang anak lain yang menahan tangannya. Anak itu memiliki rambut biru gelap dan mata biru yang Indah.

"S-s-sora-ru? " kata mafu dengan nada lemas.

"Apa yang kau lakukan? Kau pikir dengan menindas anak lain yang lebih lemah kau jadi terlihat kuat? " tanya soraru .

"Bukan urusan mu! Memangnya siapa kau berani menasehati ku?! " bentak anak bertubuh besar itu.

Anak lain menundukkan kepala. Dan seorang anak maju kedepan dan berbisik kepada anak bertubuh besar itu.

"Dia anak dari kepala sekolah ini, sebaiknya kau tidak menantangnya kalau kau masih ingin sekolah di sekolah ini"

Mendengar penjelasan dari anak lain.. Anak bertubuh besar itu melepas genggamannya pada kerah mafu sehingga mafu jatuh ke lantai.

"M-ma-af kan aku, aku tak tahu kalau kau anak dari Kepala Sekolah... Maaf kan aku"

Dan seluruh anak yang tadinya berkumpul pun bubar dan kembali ke kelas masing masing.

Soraru membantu mafumafu untuk berdiri.

"Kau baik-baik saja? " tanya soraru.

"Iya, aku baik-baik saja. Terima kasih sudah membantuku" jawab mafumafu.

Bell masuk berbunyi....Mereka pun kembali ke kelas masing-masing.

"Aku baru tahu kalau aku satu sekolah dengan soraru....eh, di luar itu... Kira-kira bagaimana reaksi teman teman sekelas terhadap ku sekarang? Apa mereka akan semakin membenciku? " kata mafumafu dalam hati.

Sesampainya dikelas.... Tak ada yang mengatakan sepatah katapun. Mereka hanya menatap mafu. Namun tatapan itu--- tatapan mata mereka seakan jijik dengan mafu. Apa karena tadi kepalanya di masukkan kedalam lubang wc?? Kurasa bukan... Tatapan ini sama seperti tatapan benci mereka pada biasanya hanya saja lebih benci dari pada sebelumnya.

Mafu duduk di bangkunya namun seorang anak menghadangnya.

"Apa yang kau lakukan? " tanya anak itu.

"Aku mau duduk di bangku ku"

"Tidak bisa! Mulai sekarang ini bangku ku! "

"Tapi, dari awalkan aku memang sudah duduk disini "

"Kan sudah ku bilang mulai sekarang ini adalah bangku ku! "

"Lalu aku harus duduk dimana? "

"Duduk saja di bangku paling belakang disana! "

Karena mafumafu tak ingin berdebat jadi dia menuruti permintaan anak itu. Ia pun memindahkan barangnya menuju bangku paling belakang. Dari sini, semua terlihat lebih jelas bahwa mereka tak menyukai mafu... Mereka membencinya... Tak seorang pun yang menengok ke arahnya. Mafu merasa sungguh kesepian. Kekosongan mengelilinginya seakan hidupnya terus berjalan melawan arah jarum jam dimana seharusnya seperti hidup orang lain yang berjalan searah jarum jam.

"Kapan ini bisa berakhir? " kata mafu dalam hati----

---------------------------
Konnichiwa! Shine disini~~
Maaf baru sempat up sekarang..... Karena banyaknya tugas sekolah dan ulangan harian jadi, baru bisa up hari ini...
Selamat membaca! Dan maaf bila terdapat banyak kesalahan ↖(^▽^)↗

-shine-

Hantokeimawari ( mafumafu )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang