Chapter 10

893 117 42
                                    

Sejauh ini tak ada hal yang aneh. Seluruh anak dikelas itu sepertinya baik. Mafu berharap kali ini dia akan baik baik saja.

Jam istirahat tiba... Seluruh anak pergi untuk makan siang---

"Mafu apa kau mau ikut? " ajak seorang anak.

"Tidak, terima kasih... Aku akan tetap disini" jawab Mafu.

Hari ini Soraru tidak masuk sekolah karena sedang ada urusan keluarga... Mafu merasa kesepian. Sungguh aneh.. Bagaimana ia bisa merasa kesepian padahal ia sudah terbiasa sendiri.

"Kurasa aku merindukan Soraru" pikir Mafu.

Beberapa saat kemudian sebagian anak sudah kembali ke kelas. Mafu ingin sekali bergabung dan mengobrol dengan mereka namun ia merasa takut. Ia takut masa lalu nya akan terulang... Bagaimana kalau mereka tidak menyukainya? Jadi dia hanya diam saja.

Bel tanda masuk berbunyi. Seluruh anak kembali kedalam kelas dan pelajaran pun dimulai.

Sejauh ini semua masih berjalan normal.. Tak ada yang terlihat membencinya.

Sejak kapan ia berharap seperti ini? Berharap mereka mau berteman dengannya? Apakah itu mungkin? Mungkin saja ini hanya sebuah pemikirannya sendiri.

Bel tanda pulang berbunyi. Seluruh anak mengemasi barangnya dan membersihkan kelas. Mafu pulang ke rumah lalu membersihkan diri.

Malam telah tiba, langit biru gelap yang berhiaskan sinar rembulan dan bintang-bintang.

Mafu baru saja hendak tidur sampai sebuah pemikiran menghantamnya.

"Apa, semua akan baik-baik saja mulai sekarang? Apa mereka masih akan menggangguku meski sudah berbeda kelas? " tanyanya pada diri sendiri. "Huft... Jalani saja... Semoga mereka sudah melupakan ku.. Semangat Mafu! Kau pasti bisa! " kata Mafu pada diri sendiri.

Waktu terus berjalan sampai akhirnya pagi hari kembali menyapa. Hari ini Soraru belum kembali ke sekolah karena urusannya belum selesai. Jadi, Mafu berangkat ke sekolah sendirian.

Sesampai nya ia disekolah anak anak dari kelasnya dulu menghadangnya.

"Halo pecundang" kata salah seorang anak.

"Apa yang kalian mau? " tanya Mafu.

" ohoho tidak ada~~ hanya ingin menyapa kawan lama kami~" kata anak itu, dan anak anak lainnya hanya tertawa.

Mafu hanya terdiam tidak ingin menjawab.

"Senang ya~~ bisa melarikan diri dari kami~ dasar pecundang" lanjut anak itu. Anak lain kembali menertawakannya.

"Sudah? Sudah selesai bicaranya? " kata Mafu.

"Apa kalian selalu begini? Senang menindas orang lain? Apa kalian selalu senang membuatku menderita? Apa yang aku lakukan selalu salah dimata kalian? Apa aku ini bahan guyonan? " lanjutnya.

"Beraninya kau--" kata anak itu.

"Ya ya ya aku memang kurang ajar iya kan?? Apa yang akan kalian lakukan sekarang? Mengunciku di kamar mandi? Memukuliku sampai babak belur? Atau membuatku menjadi bahan dari lelucon kalian?" kata Mafu.

"Sudah berani melawan ya sekarang--" kata anak itu.

"Silahkan! Lakukan saja sesuka kalian! Kalian pasti akan melakukannya tanpa ragu iya kan? " lanjut Mafu.

Bel tanda masuk berbunyi. Seluruh anak memasuki ruang kelas masing masing.

"Temui kami sepulang sekolah" kata anak itu.

Lalu mereka bersama sama memasuki kelas.

Mafu masuk ke kelasnya... Dan memikirkan apa yang telah ia perbuat.

"Sial... Aku terbawa emosi" pikir Mafu.

Waktu berjalan lambat, pikiran Mafu gelisah. Bagaimana ia menghadapi mereka nanti? Apa dia akan berada dalam masalah lagi? Ia sungguh gelisah.

Waktu terus berlalu sampai waktu makan siang pun tiba.

"Mafu kau ikut dengan kami? " ajak salah seeorang anak.

" tidak, terima kasih" jawabnya. Saat ini bukan saat yang tepat untuk makan baginya.

Waktu terus berjalan... Sampai akhirnya waktu pulang tiba. Seluruh siswa membersihkan kelas lalu berkemas untuk pulang.

Mafu mengemasi barangnya dan pergi ke tempat ia bertemu anak anak kelasnya yg dulu. Sebenarnya ia tak ingin datang... Namun itu akan menunjukkan bahwa ia memang pengecut... Oleh karena itu ia tetap pergi kesana walau sebenarnya tak ingin.

"Akhirnya kau datang" kata salah seorang anak disitu.

"Sekarang apa yang kalian mau? " tanya mafu.

" kau akan membayar akan kelancanganmu tadi pagi " kata anak itu.

Hampir saja, hampir... Hanya berjarak 1 sentimeter dr tangan yang akan memukul Mafu, seorang anak datang.

"Hei!! Apa yang kalian lakukan?! " teriak anak itu.

"Tidak usah ikut campur! Ini bukan urusan mu! " kata anak yang akan memukul mafu.

"Tentu ini urusanku.. Dia juga temanku " kata anak itu.

Siapa anak itu? Mafu bertanya tanya. Saat ia berbalik ternyata dia adalah salah seorang anak dari kelas baru Mafu.

"Jangan ganggu dia! " seru anak itu.

"Atau aku akan memanggil kepala sekolah kemari" lanjutnya.

"Emangnya kau siapa berani beraninya berbuat begitu?! " kata anak dari kelas lama mafu.

"Ahh kebetulan bapak kepala sekolah lewat.. Itu pak ada anak yang---" belum selesai ia bicara, anak anak dari kelas lama Mafu sudah lari terbirit-birit.

"Ahahaha pengecut " kata anak itu.

" uhmm terima kasih banyak... Kau telah menolongku" kata Mafu.

"Ahh bukan masalah.. Kita kan satu kelas! Artinya kita harus saking membantu" kata anak itu dengan senyum lebar di wajahnya.

"Ngomong-ngomong... Kita belum berkenalan.. Namaku Mafumafu. Siapa namamu? " tanya Mafu sambil mengulungkan tangan.

"Amatsuki, namaku Amatsuki! " jawab anak itu sambil menjabat tangan Mafu.

Dan begitulah pertama kali Mafu bertemu dengannya-----
.
.
.
.
.
.
.
*to be continued*

----------------------------

Konnichiwa!! Shine disini~
Akhirnya bisa up lagi :3
Untuk semua yang sudah meluangkan waktu untuk membaca cerita ini.. Saya mengucapkan
Arigatougozaimashita!!

-shine-

Hantokeimawari ( mafumafu )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang