// Dengan Sederhana //
Aku menyayangimu dengan sederhana
Seperti secangkir teh hangat yang menyapamu lembut di pagi hari
Bukan seperti dia yang yang menemanimu setiap malam dengan segelas cappucino mahalnya
Bukan juga seperti dia yang bisa memberimu banyak hal
Aku hanya bisa memberikanmu senyuman dan beberaa lembar puisi
Yang kutulis dengan sepenuh hati
Aku mencintaimu dengan sederhana
Dengan ketulusan dan rasa yang bertambah setiap harinya
Tapi kamu memilih menyia-nyiakan itu
Kamu membawa dia di tengah obrolan kita
Aku cuma manusia biasa
Aku juga punya hati dan punya perasaan
Apa karena aku nggak bisa kasih sesuatu yang banyak dan mahal seperti dia
Kamu bisa seenaknya sama aku?
Kamu lebih pilih dia ya?
Selamat yah
Selamat karena kamu sudah berhasil matahin hati aku
Semoga dia emang yang terbaik buat kamu.
***
// Hujan itu peramban memoriku tentangmu //
Tatkala rerintik hujan telah pasrah karena menjatuhkan dirinya ke tanah
Berarti ada sesuatu yang membuat pikirannya terpenjara karena lelah
Dan di setiap rintik-rintiknya
Terdapat cerita yang berbeda
Seperti kali ini
Ketika aku mencoba menyingkir dari semua ingatan itu
Tanpa permisi
Tanpa basa-basi
Dengan rintiknya hujan menarikku kembali tuk bermain bersama bayangmu
Dengan rintiknya, hujan juga menjadi peramban terbaik tuk mengingat memori-memori manis yang pernah terjalin bersamamu
Bersama rintiknya juga, aku dibuat jatuh yang semula harapan yang ku lambungkan kepada semesta
Kini harus pergi dan aku kembali jatuh seperti hujan yang menjatuhkan dirinya ke tanah
Selalu seperti itu,
Berkali-kali seperti itu,
Tapi apakah hujan membenci langit yang telah menumpahkan dirinya?
Tidak,
Tidak akan pernah.
Seperti aku yang sudah jatuh berkali-kali tapi masih sulit untuk membencimu.
Karena benar apa yang ku katakan barusan
Hujan membuat hatiku menjadi tentram, teduh dan penyabar.
Karena hujan selalu menjadi peramban terbaik tuk mengantarku untuk kembali menikmati masa lalu.
***
Entah malam ini mood belajarku sedang naik drastis karena apa? Padahal tugas-tugas yang harus ku kerjakan lumayan banyak. Tapi lihatlah, bahkan sudah pukul 10.30 malam aku belum mengantuk dan terus menekuni pekerjaanku. Apa karena kejadian pas hujan tadi sepulang sekolah? Ah, sepertinya tidak juga kan? Aku lebih percaya kalau malam ini menjadi sangat indah karena masih terasa dan bahkan masih terekam dengan baik bagaimana caranya ia tersenyum pertama kalinya kepadaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Night Talks Before Go To Sleep.
أدب المراهقين[SUDAH TERSEDIA DI GRAMEDIA SELURUH INDONESIA] "Sekumpulan pesan dan harapan yang kini terhapuskan" - Obrolan malam antara kita berdua, coretan yang menumpuk menjadi sebuah puisi yang tak pernah kau baca, dan juga tentang kisahmu.