Twelve

9K 1.7K 100
                                    

Gadis membuka tirai penutup dan mengumpat saat mendapati dua temannya tertidur di brankar.

"Kenapa sih tiap gue jaga malem harus ketemu begundal macem loe berdua? Loe kan pada punya ruangan sendiri buat tidur!" makinya sambil menarik rambut Aska dan juga Rama.

Rama menguap, mengusap-usap rambutnya yang nyeri sementara Aska masih tidur telungkup tak bereaksi.

"Pintu ruang residen kekunci, ada yang nganu kali. Ya ga, Ka?" jelas Rama sementara Aska masih ada di alam mimpi.

"Ka... Woi, Ka!" Aska masih diam saja sampai Rama menendang brankarnya hingga bergeser.

"Mati loe, Ram!" maki Aska saat dia hampir saja terjatuh namun masih bisa menyeimbangkan diri.

"Loe berdua yang mati! Pergi sono! Ganggu aja kalau ada keadaan darurat," omel Gadis.

"Loe bukannya udah kelar shift, Ka? Rajin amat masih di sini," tanya Rama.

Aska yang sekarang sudah duduk hanya menguap lebar sambil menggaruk-garuk kepalanya. "Ngumpulin nyawa dulu, gue capek banget! Tadi ikut dua operasi, dari kemarin gue bantu nyonyah pindahan. Sampai sekarang belum rapi-rapi juga tuh tempat nyonyah."

"Loe kali kaga pinter ngaturnya, biasa terima beres ya, Ka?" ledek Gadis.

"Sembarang! Gue anak dr. Grace! Bebenah mah udah biasa. Loe ga tau aja, taplak meja miring dikit doi ngomelnya lama!" Aska membela diri.

Rama dan Gadis tertawa.  "Kelihatan sih, gue kayaknya ga pernah lihat baju dr. Grace berkerut walau sedikit," sahut Rama.

Aska melirik jam dinding ternyata sudah hampir pukul 10 malam. Dia menarik ponsel dari sakunya, mengetikkan pesan.

Askari Bratayuda
Finished?

Menunggu sebentar, balasannya datang.

Leonore Blackwell
5 minutes.

Askari Bratayuda
I'll meet you in my car.

Leonore Blackwell
Ok. Thank you.

"Cabut deh." Aska menarik ransel yang tadi dia letakkan di samping brankar. Dia terlalu letih sampai malas mengganti seragamnya.

Jika saja dia tak berjanji ke Leonore untuk mengantarnya pulang, mungkin dia sudah ada di rumah dan tidur di kasurnya sendiri sejak jam 7 tadi.

Namun tadi pagi Leonore berkata kalau dia akan lembur. Mengingat dia sampai sekarang tidak berani menyetir sendiri menembus keramaian Jakarta, Aska menawarkan diri untuk menjadi supir pribadinya untuk sementara waktu sekaligus demi menenangkan Leonore yang selalu waspada.

Aska tak tahu apa yang sebenarnya terjadi antara Leonore dan Cyril. Dia tak mau bercerita. Namun sejak Aska memberitahu jika Cyril datang sebulan setengah yang lalu, Leonore tak bisa menyembunyikan kecemasannya sama sekali. Dia sampai menunda kepindahannya ke apartment hingga minggu lalu.

Padahal tak ada tindakan yang dilakukan oleh Cyril. Bahkan pertunangannya dengan wanita lain sudah diumumkan minggu lalu. Hal yang dijadikan pertimbangan Leonore untuk tak menunda kepindahannya lagi.

Aska menyalakan mobil, masuk, dan duduk bersender memejamkan mata. Sepertinya dia sempat ketiduran karena tak menyadari jika Leonore mengetuk-ngetuk kaca jendelanya dari tadi.

Dia membuka kunci, menunggu Leonore sampai memakai seatbelt.

"You look tired, do you mind if I'm the one who drive?" tegur Leonore memperhatikan mata Aska yang memerah.

Askari's JourneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang