Seorang gadis menggeliatkan tubuhnya karena ia merasa tidurnya sangat lama. Entah ia belum pernah merasa tidur senyenyak ini, atau mungkin ini karena efek ciuman semalam. Hanya mengingatnya saja pipinya sudah merah merona. Ia menoleh pada pria yang tidur disampingnya, Marchel masih tertidur dengan pulas. Entah tadi malam pria itu tidur jam berapa, karena merasa sesuatu yang tidak ia inginkan akan terjadi padanya, Steffany segera tidur mendahului suaminya.
Ia segera menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Tiga puluh menit sudah ia melaksanakan ritual mandinya. Ia keluar kamar mandi melihat pria itu masih tidur hanya merubah posisinya saja. Kemudian Steffany keluar kamar dengan hati-hati takut membangunkan sang suami. Hari ini hari minggu, Steffany memilih bersantai di rumah. Ia sudah ada janji dengan Alien dan Melinda untuk datang kerumahnya, serta membawa beberapa pegawai salon langganannya untuk melakukan perawatan tubuh dirumah.
Yah aktifitas satu minggu yang begitu padat membuat waktunya berkurang untuk pergi ke salon.
Sampai seorang pelayan datang menghampirinya."Maaf Mrs.Wilton, ada nona Alien dan nona Melinda ingin menemui anda !".
"Suruh dia masuk, dan jangan lupa siapkan kamar kosong untukku !!"
"Baik Mrs.Wilton ". Pelayan itupun pergi mengerjakan apa yang diminta oleh sang majikan.
****
Marchel membuka matanya dan melihat disampingnya sudah tidak ada Steffany membuatnya sedikit kesal, apalagi setelah kejadian panas semalam yang di kamar mandi membuat ia ingin mengulanginya kembali. Entah itu panggilan dari siapa ia tak tau, yang jelas sangat mengganggu kesenangannya. Mengingat hal itu hanya membuat ia prustasi karena sang junior sudah lama tidak terpuaskan. Segera ia menuruni ranjang dan menuju kamar mandi, mengguyur tubuhnya dengan air dingin mungkin itu salah satu cara untuk mengatasi meredam gairah yang sudah memanas.
Sedangkan di sebuah kamar tamu Steffany sedang melakukan perawatan. Dari ujung kaki sampai ujung rambut. Ia juga memanggil dua pegawai dari salon langganannya untuk memperindah kuku jari tangan dan kakinya, sedangkan Melinda yang mengecat rambutnya yang berwarna coklat agar terlihat lebih segar karena besok ia ada janji dengan boss tas kenamaan merk Prada untuk melakukan pemotretan dan ia menginginkan penampilannya terlihat sempurna.
Alien yang sedang menerima panggilan mengerutkan dahinya.
"Apa kau pernah memesan tiket perjalanan ke Amerika ?". Tanyanya pada Steffany.Steffany terdiam mencerna pertanyaan Alien.
"Tidak, bahkan aku tidak berniat untuk pergi kemana-mana dalam waktu dekat ini, karena scedul pemotretanku yang sangat padat, kau tau sendiri kan ?"."Ini aneh, kenapa pihak penerbangan menghubungiku jika mereka sudah mengirimnya padamu". Gerutu Alien.
"Ah sudahlah mungkin mereka salah orang ". Steffany mengibaskan sebelah tangannya.
"Ya kau benar, mungkin mereka salah orang". Alien mengangkat kedua bahunya.
*****
Marchel bangun tidur melirik ke samping ia tidak mendapati gadis itu disana. Ia mengingat kejadian semalam, dimana ia sedang mencumbu Steffany di kamar mandi. Rasanya seperti mimpi, entah kenapa baru kali ini Marchel bernafsu pada wanita hanya dengan melihatnya saja, yakni Steffany. Sejak awal memang Steffany berpengaruh dalam hidupnya. Entah kenapa tadi malam gairah yang selama ini ia tahan berasa sudah di ubun-ubun dan ingin sekali memuaskan hasratnya pada istrinya itu. Namun nasip sial menimpanya, tiba-tiba sebuah panggilan dari ponselnya merusak suasana kemesraan yang ia jalin dengan gadis pujaannya itu.Setelah 20 menit ia kembali ke kamar, mendapati Steffany sudah tertidur pulas memunggunginya.
Holy shit !
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen Bee
General Fiction(21+) Steffany Johnson seorang gadis berparas cantik ingin menjadi seorang model international. Hidupnya yang awalnya baik-baik saja, namun sejak ibunya meninggal dunia, membuat hidupnya berubah ayahnya sering mabuk-mabukan serta bermain wanita. Mar...