Sinar matahari mulai masuk melalui celah korden yang terbuka di sebuah mansion mewah milik keluarga Wilton.
"Hooaaaammm". Seorang gadis menggeliat sesekali menguap dan mulai membuka matanya pelan.
Ia mengejapkan matanya mengamati ruangan sekitar, mulai bangun dan menyandarkan punggungnya ke kepala ranjang.
"Kau sudah bangun ?". Seseorang dengan suara beratnya diikuti oleh maid masuk membawa nampan berisi makanan dan susu meletakkan dimeja samping ranjang.
"Kau ? Apa yang kau lakukan disini ? Dan dimana aku ?". Steffany terkejut ketika tiba-tiba melihat pria itu duduk di sofa sebrang ranjang sedang melihatnya. Steffany memperhatikan ruangan sekitarnya sepertinya ini tempat asing baginya.
"Kau berada di mansion milikku". Marchel dengan wajah datarnya.
"Apa ?? Bagaimana mungkin aku berada disini, seingatku aku tadi malam....??". Steffany masih mengingat-ingat kejadian semalam. Namun tiba-tiba sesuatu didalam perutnya bergejolak dan ingin keluar.
"Emmmbbb..." ia menutup mulutnya dengan kedua tangannya, Marchel yang melihat itu segera menggendongnya didepan menuju kamar mandi. Marchel Menurunkannya didepan wastafel.
"Hoeekk...hoeekk". Steffany memuntahkan isi perutnya dan ini karena efek alkohol semalam.
Setelah mencuci muka ia pun kembali ke tempat tidur dibantu oleh Marchel. Steffany merasakan kepalanya berdenyut dan pusing yang sangat. Ia menyandarkan punggungnya pada kepala ranjang dengan memejamkan matanya.
"Makanlah dan minum obat ini biar badanmu sehat kembali". Marchel menyodorkan semangkok bubur pada Steffany.
Karena kondisi tubuhnya yang masih lemah, ia pun tak membantah, segera menyantap makanan itu sampai tak tersisa. Setelah selesai ia meminum obat yang diberikan Marchel.
"Bagaimana keadaanmu ?". Marchel menatap wajah Steffany dengan lekat.
"Ya sudah membaik, oh ya kau belum menjawab bagaimana aku bisa ada disini ?". Steffany melipat kedua tangan pada dadanya membuat belahan dadanya terlihat mengembul, dengan susah payah Marchel menelan salivanya.
"Apa kau tidak ingat jika kau mabuk berat sampai tak sadarkan diri, payah...sudah tau tidak bisa minum tapi kau minum sebanyak itu, merepotkan saja ". Tanpa memalingkan pandangannya sedikitpun pada dada Steffany
Steffany merasa kesal
"Siapa juga yang suruh bawa aku kesini, lagian juga ada bodyguardku". Ia yang mengerti arah pandangan Marchel segera menurunkan tangannya. Namun Marchel hanya diam tanpa menjawab.Dasar otak mesum, sekali playboy tetap saja playboy. Batin Steffany
"Mana bajuku, aku mau pulang ". Steffany dengan nada ketus.
"Bajumu kotor karena bekas muntahan kamu, jadi aku ganti dengan gaun itu". Marchel mencoba bicara tenang, ia tau pasti gadis itu kesal dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen Bee
Fiksi Umum(21+) Steffany Johnson seorang gadis berparas cantik ingin menjadi seorang model international. Hidupnya yang awalnya baik-baik saja, namun sejak ibunya meninggal dunia, membuat hidupnya berubah ayahnya sering mabuk-mabukan serta bermain wanita. Mar...