Hide and Seek [✔] [MYSTERY ARC #1]

PROLOG

Ruangan dengan bulan biru. Menyimpan masa lalu tentang sembunyinya sang pendosa. Yang telah lari dari cahaya menuju kegelapan abadi dalam hatinya.

Ia adalah Akase Yuichiro.

Seseorang  yang penuh misteri. Ia dijuluki si hati beku. Ia tak berperasaan. Karena ia sadar. Ialah pendosa sebenarnya, ialah pembunuh yang harusnya mati sebelum bertemu dengan seseorang yang mengantarkannya menuju cahaya.

"Penyesalan selalu datang di akhir, namun aku tak pernah menyesal lari dari hidupku. Aku senang, aku bisa jadi diriku sendiri. Dan kuyakin, suatu hari nanti, kita akan bertemu lagi, ZERO. Percayalah"

_____________

Julukan untuk seorang pembohong adalah ZERO. Ia bukanlah orang misterius. Juga bukan orang yang terbuka. Ia adalah seorang yang ahli memendam. Mungkin ia tak pernah marah, namun dalam hatinya ia kalut. Sehingga ketika kesepian melanda, tak ada yang tidak mungkin ia lakukan. Termasuk bunuh diri. Ribuan kali ia mencoba untuk bunuh diri namun, ada suara yang memanggilnya

"Jangan mati" katanya.

Kata-kata yang mungkin sepele itulah yang membuatnya bertahan hidup. Sampai sebuah takdir membawanya ke sebuah pertemuan.

Pertemuan ZERO dan seseorang di masa lalunya. Seseorang yang pernah ia dambakan. Sosok yang menghilang begitu saja ketika rumor pembunuhan beredar.

Ia kembali bertemu dengannya. Seorang yang pernah ia dambakan. Seorang yang membantunya menguak sebuah teka-teki. Seorang yang membuatnya menemukan arti hidup. Dan seseorang yang mampu membuatnya menangis untuknya, tertawa untuknya, dan mencintainya.

Di tempat ini,mungkin lebih tepatnya basement ini,semua akan terungkap.
Siapakah sang pembohong yang menyembunyikan kematian di hari itu. Dan keberadaan tak terduga sang pendosa itu.

Terdengar mengerikan mungkin, pembohong dan pendosa. Namun itu adalah nama mereka sebelum bertemu. Ketika mereka bertemu, semua berubah. Hanya ada kata Cinta dan Kenangan.

"Aku menantikannya. Saat aku bertemu dirimu di lain waktu. Aku harap kita bertemu di tempat yang sama. Atau hubungan yang sama. Aku menunggumu, Akase"

Prolog-End