1-Revealed

49 5 0
                                    

"Bagaimana hyung?" Sergah Jimin saat semua member BTS telah berkumpul di ruang tengah pada pagi harinya.

"Ada apa ini?" Ah tidak. Ternyata belum semua. Yoongi baru saja datang dengan segalas Americano di tangannya. Dan sekarang ia sudah duduk di sebelah Taehyung dengan santainya.

RM berdeham untuk memulai, "Baiklah. Kalian pasti heran kenapa kemarin kita dipulangkan cepat." Semua mengangguk, tak terkecuali Jimin yang sudah mati penasaran, tapi hanya Yoongi yang menanggapi dengan kata 'Hm'.

"Kita dapat masalah. Lebih tepatnya Jin hyung." Semua melongo mendengar pernyataan RM, dan pandangan mereka beralih kepada Jin.

Dengan wajah bersalah, Jin pun menjelaskan. "Maafkan aku. Aku terkena rumor."

"APA?!"

Jin mengangguk lemas. "Dengan siapa hyung?" Kali ini Jungkook yang bertanya.

"Dengan Solbin. Kalian tahu kan kalau kami baru berkenalan saat menjadi MC bersama di salah satu acara musik. Dan tanpa kami sadar, kami cocok. Maksudku, saat kami mengobrol, kami sangat nyambung." Jelas Jin.

"Ah! Aku ingat."

Suara itu berhasil mengejutkan para member, dan suara itu adalah suara Taehyung.

"Apa? Kau tahu sesuatu?" Tanya RM.

"Aku ingat. Waktu itu ada yang mengirimi video ini ke twitter kita." Ucap Taehyung sambil mencari sesuatu di handphone nya. "Mungkin ini bisa membantu." Lanjutnya, lalu memberikan handphone nya kepada sang leader.

Mereka semua memperhatikan apa yang ada di layar handphone Taehyung. Ada Solbin dan member grup nya, sedang melakukan live karena hari itu adalah hari dimana Solbin mengakhiri kontraknya menjadi MC di acara music tersebut.

Lalu saat grup Solbin itu telah mengakhiri live dengan mengucapkan 'Anyyeong' kepada kamera-lebih tepatnya adalah penggemarnya-, ada suara yang mereka kenali saat pintu ruangan di video itu terbuka. Semua, tanpa terkecuali, meminta penjelasan kepada Jin. Karena yang barusan itu adalah suara Jin yang menanyakan apakah Solbin sudah baik – baik saja atau masih merasa sedih.

Yang kita ketahui, mau siapa pun itu-idol atau orang biasa- kalau melihat ada wanita yang sedih di dekat Jin, Jin tidak tega dan akan menanyakan keadaannya.

Tak lama, di dalam video itu, Solbin keluar dan terdengar sedang memanggil nama lengkap Jin.

Dan sekarang mereka mengerti, ini hanya kesalah pahaman.

"Ya, seperti itulah." Ucap Jin akhirnya, ia menyandarkan punggungnya ke sofa.

Hoseok mendekat, "Tapi kau tidak ada apa – apa dengannya kan hyung?"

Jin menggeleng, "Kami hanya sebatas kenal saja. Dan soal gaya foto kami yang sama, itu tidak sengaja. Sungguh."

RM akhirnya mengerti, tapi masalah tetaplah masalah. Sekarang keadaan sudah semakin parah karena rumor itu benar – benar mengejutkan dan banyak penggemar mereka yang tidak percaya dan adu pendapat.

***

Berbicara tentang konser, konser mereka hari ini memang terbilang sukses, masih banyak penggemar yang datang dan mendukung. Tapi tak sedikit juga dari mereka datang ke konser hanya untuk melempari member BTS dengan tomat. Apa itu berlebihan?

Sangat.

Saat di penghujung acara, semua member merasa khawatir dengan keadaan Jin. Bajunya yang warna putih, berubah menjadi kotor karena dia yang paling banyak mendapatkan lemparan. Tapi semua itu ditutupi oleh senyumnya karena dia tahu, masih ada yang mencintainya, jadi dia tak perlu khawatir.

"Hyung, kau tidak apa – apa?" Tanya Jungkook saat sudah berada di backstage. Dia sangat khawatir, karena Jin adalah kakak satu – satunya yang dapat diajak bermain layaknya seperti anak kecil. Jadi, mereka sudah benar – benar dekat.

Dan lihat, dia masih bisa tersenyum!

"Aku tidak apa – apa, Jungkook-ie. Hal ini memang pantas aku dapatkan." Setelah mengatakan itu, Jin pergi meninggalkan Jungkook. Mungkin ia ingin mengganti baju, pikir Jungkook.

Tak lama berselang Jin pergi, Jimin datang menghampiri Jungkook yang masih terdiam. "Wae? Apa Jin hyung baik – baik saja?"

"Ya, seperti yang kau lihat."

Jimin menepuk – nepuk pundak Jungkook, "Tenang saja, kau tahu Jin hyung seperti apa. Dia kuat." Mendengar itu, Jungkook mencoba untuk berpikir positif. "Lebih baik kita susul dia."

***

"Ya! Cepat ganti bajumu. Kita akan makan malam bersama lalu beristirahat. Karena besok kita harus bangun pagi."

Sedari tadi memang ia hanya berdiam diri di ruang ganti sambil memainkan handphone nya. Apa saja yang ia lihat, seperti timeline Twitter, fancafe, dan lain – lain. Sampai – sampai ia lupa bahwa ia harus istirahat cepat.

Dan ya, BTS belum kembali ke dorm. Mereka masih di tempat konser.

Mengingat perkataan hyung nya tadi, Yoongi. Ia segera bangkit dan berganti baju.

Ting.

Handphone nya berbunyi, tanda ada notifikasi yang masuk, tidak satu, tapi sangat banyak. Ia pun sedikit berlari karena ia meletakkan handphone nya di sofa yang tadi ia duduki.

Dengan setengah telanjang dada, karena sebenarnya ia belum selesai berganti baju, hanya sebelah tangannya yang masuk ke lengan baju. Ia membuka handphone nya. Hanya notif dari twitter.

Tapi, ada satu akun yang menarik perhatiannya. Ia hafal sekali, karena setiap hari akun itu selalu mengirimkan tweet untuk Jimin. Ya, lelaki yang sekarang masih bertelanjang dada ini adalah Jimin.

Tanpa Jimin sadari, ada seseorang yang masuk kedalam ruangan itu. Karena sedari tadi ia sendiri, jadi ia agak santai mengganti baju.

"Ya ampun! Jimin! Selesaikan dulu bajumu, baru bisa bermain handphone." Jimin terkejut bukan main, pasalnya tadi ia sedikit melamun sembari memerhatikan layar handphone nya.

"Maaf noona."

"Cepatlah, yang lain sudah menunggu." Ucap noona itu lagi. Jimin pun cepat – cepat menyelesaikan aktivitasnya dan keluar dari ruangan. Pasti ia kena omel.

***

Tepat hari ini, BTS bersiap pergi ke Bandara Incheon untuk terbang ke Indonesia.

"Namjoon-ie, apakah cara ini benar?" Siapa lagi kalau bukan Hoseok, sang leader dance di grup mereka. Wajahnya menggambarkan kekhawatiran, bagaimana tidak. Hanya karena masalah rumor, mereka harus diasingkan dulu untuk sementara.

RM menghela napas lalu melanjutkan aktivitasnya, memasukkan baju – bajunya kedalam koper besar, karena kemungkinan mereka akan lama di Indonesia, sampai berita rumor itu mereda dan perusahaan tidak mengalami kerugian lagi.

"Mau bagaimana lagi, ini sudah sudah keputusan Bang PD-nim. Jadi kita harus ikuti."

"Hyung, dimana kita akan tinggal nanti?" Kali ini Taehyung yang bertanya. RM berpikir sebentar.

"Setauku, kita akan tinggal di rumah anak investor terbesar di Bighit. Kalau tidak salah, di kota Tangerang." Jelas RM, ternyata semua member menghentikan aktivitasnya untuk mendengarkan RM.

"Perempuan atau...?"

Seperti tahu apa yang dipikirkan maknae, RM dengan cepat menjawab.

"Perempuan, dan dia lebih tua darimu setahun, Jungkook-ie."


all good things, it would be difficult to achieve. therefore, we must patiently live it []

IDOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang