PULBAR

88 18 6
                                    

(pulang bareng)

****


KRINGGGGGG!

Jarum jam sudah berhenti di angka 14:00 WIB. Semua murid segera keluar menuju gerbang. Karena sudah waktunya pulang.

Erdi sedang mencari-cari dimana ia menyelipkan motornya, di parkiran sekolah. Terlihat seseorang perempuan yang mengikutinya dari belakang, sambil membawakan sweeter milik Erdi yang berwarna army ditangannya.

"Naik Sya"

Erdi sudah menemukan motornya. Dan dia langsung menggonceng perempuan itu. Perempuan itu yang tadi makan bareng sama Erdi di kantin. Erdi memakai sweeter-nya lalu pergi dari parkiran sekolah. Mungkin untuk mengantarkannya pulang atau tidak tahu mau kemana. Kita lihat aja gimana jalan alur cerita ini.

****


Kini Fara berdiam sendiri di pinggir gerbang sedang menunggu jemputan-nya yang tak kunjung datang.

Seseorang lelaki yang kini sedang ditunggu-tunggu kedatangannya oleh Fara, adalah kakaknya Fara, Bang Panji. Mereka tuh beda wajah satu sifat. Walaupun kadang-kadang mereka suka berantem.Tapi mereka sayang satu sama lain.

"Yah" menatap ke layar handphonenya. "Mati lagi hp gue" sambil mengusap-usap handphone-nya ke rok abu-abu yang ia kenakan.

Semakin sore semakin sepi dan tidak ada siswa lagi. Awan pun gelap, seperti ingin turun rintihan air mata langit. Gerbang sekolah pun ditutup. Fara sudah menunggu hampir satu jam.

"Tau gini, tadi gua pesen ojek online aja deh" mendengus kesal.

"Nak, belum pulang?" tanya Pak Aang, satpam sekolah yang melihat Fara masih berdiri di depan gerbang.

"Belum pak, ini lagi nunggu jemputan" jawab Fara sopan.

"Gak papa nunggu sendiri disini? Gerbang mau saya tutup"

"Iya, Pak gak apa" sambil tersenyum ramah.

Sekian lama sudah Fara menunggu. Tapi belum ada kepastian akan datang. Akhirnya Fara memutuskan untuk naik angkutan umum dan segera mencari angkot jurusan rumahnya. Dia menyebrangi jalanan yang super ramai kendaraan.

Setelah melihat lampu hijau sudah berganti menjadi merah. Fara berjalan santai diatas zebra cross dengan hati-hati.

Dari arah samping motor berjalan seenaknya nerobos kencang lampu merah. Fara yang sedang menyebrang jalan kaget. Dia teriak ke arah motor itu.

"WOIII LAMPU MERAH!!!"

Selesai menyebrang jalan, ia menuju ke halte dekat sekolahan-nya. Karna biasa-nya angkot sering mangkal deket itu. Fara seperti melihat motor yang tadi nerobos lampu merah mendekatinya. Motor itu berjalan lebih dekat, agak dekat, sedikit lagi, yap motor itu sudah ada didepan mata Fara. Kaget dong Fara.

Karna orang itu memakai helm jadi gak keliatan dong mukanya. "Lo gapapa kan ya?" tanyanya yang masih tertutup dengan helm.

"Gapapa! Lagian lo gak ngotak ya? Mata lu kemana? Itu lampu merah coi, berenti! Lo gatau tata tertib lalu lintas apa?!"

Membuka kaca helmnya. "Sorry ya?" hening seketika, Fara mengabaikan perkataan-nya. "Gini deh, gua anter pulang. Gua bener-bener gak fokus ke lampunya" walaupun helmnya terbuka juga dia tetap pakai slayer dimulutnya jadi Fara tidak tahu siapa orang itu. Cuma kelihatan kedua matanya aja, ditengah-tengah helm.

"Gausah gausah, gue naik angkot aja!" kata Fara dengan pasang muka jutek. Fara sebenarnya ingin tahu siapa orang tersebut, tapi Fara juga tidak ingin terlalu kepo. Fara pergi beranjak agak jauh dari tempat motor itu berhenti, ke ujung halte.

Kemudian orang itu membuka helmnya dan menaruhnya di spion motor. Lalu dia berjalan mendekati Fara dan mencolek bahunya, disitu dia masih memakai slayer dimulutnya.

Fara pikir itu orang yang ingin meminta sumbangan, tapi pas ditengok kebelakang ternyata bukan.

"Ish, apa apaansi lu!" kata Fara yang penasaran.

Mencopot slayernya dan mengeluarkan lidahnya "Wleeee".

"IIIHHHHH" dengan menggempal-kan tangannya, lalu memukul bahu Erdi berulang-ulang. Fara ingin marah, mukanya terlihat emosi. Rasanya dia ingin menendang Erdi jauh ke langit.

Erdi hanya tertawa-tawa melihat wajahnya Fara yang begitu kesal.

"Lu ngikutin gua ya?"

"G R lu!"

"Ih, gua gak mau ketemu looooooo"

"Emang gua mau?"

"Kok bisa, orang yang modelnya kaya begini nongol disini"

"Model yang ganteng ya? Btw, kok belum pulang? Lu dari mana?"

"Lu sendiri dari mana sampe ngebut!? Bikin celaka orang geblek!"

"Abis ngater penumpang, biasa. Jadi gak fokus ke jalan fokusnya ke lu" jawab Erdi sambil terkekeh. Sebelum kejadian keserempet itu. Erdi membawa seorang penumpang cewek untuk mengantarkan-nya pulang. Cewek yang tadi bersama-nya dikantin sekolah. Namanya, Desya.

"Udah ya, gua gamau di ganggu, oke?"

"Gua cuma mau ngajak lu pulbar, oke?"

"Gak usah sok baik deh lo! Gua tau kok mudosan para cowok-cowok" kata Fara.

"Yah gatau aja sebaik apa gua nolong orang. Terserah lu dah, niat gua baik-baik ngajak lu pulang. Pengen ujan lagi, gua balik duluan ya bay" dengan berbalik badan berjalan ke tempat motornya berhenti.

Mau nerima tawarannya malu, tapi kalau nolak sayang sayang. Gimana dong? satu-satunya cara biar sampai rumah ya nerima tawarannya.

'terpaksa gua harus bareng dia, plis ini terpaksa, kalo gak ada dia gue gabisa pulang' batinnya.

Erdi mulai menghidupkan mesin motornya. "Eh.. eh, eh. Yaudah deh gue nebeng. Inget ya ini gara-gara cuacanya mendung, gue terpaksa. Inget! GUE TERPAKSA!" kata Fara ngegas, dengan berdiri di depan motor Erdi dengan kedua tangganya yang menempel di plat nomornya.

"Labil banget jadi cewek, mau mau engga engga"

"!!!"

"Cepet naik"

Lalu Fara berjalan ke samping menaiki motornya. "Inget! Sesuai tarif!" kata Erdi kembali ngegas.

"Nggak ikhlas banget dah ngajakin pulang. Mending gue naik angkot aja, abangnya ikhlas nganterin gua pulang" cerocos Fara,

"Heh! Bawel banget kaya bayi baru lahir"

Situasi. Kondisi. Keadaan. Bencana. Peristiwa. Apa lagi? Hari ini itu benar-benar menyebalkan. Fara sangat emosi dengan kakaknya yang tidak jemput. Dia juga emosi sama Erdi yang sudah menabraknya dua kali. Capek banget rasanya. Gais yang mau tau kelanjutannya cepet vote yang banyak!


—————————————————

Jangan lupa tinggalkan vote dan komennya dipart ini guys :)
Fhallaw instagram gue ya @rahmdinnni

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN

Appears LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang