SELINGKUH?

37 9 4
                                    


Eva masih menyelipkan headsetnya dan tidak mendengar apa yang barusan Bryan katakan. Bryan kembali menyenggol-nyenggol lengannya.

"Et diem kek ah" mengkerutkan alisnya, sambil menoleh ke kanan. "Apaansi?" kata Eva yang baru saja melepaskan headset dari telinganya.

Tadinya Eva tidak begitu sadar dengan Desya yang ada dipinggir jalan itu. Setelah sudah mendekati titik dimana Desya dan Cowok itu berada, barulah Eva melihat. "Eh eh kak Desya itu" katanya dengan menunjuk Desya menggunakan headset. Karena dia sedang pegang headset.

"Kan tadi gua bilang budeg"

"Emang iya apa? Orang gua pake headset." Kemudian Eva hening sejenak, menoleh ke belakang ketempat yang tadi Desya tumpangi. "Btw, lu kenal sama siapa itu disamping-nya?" menoleh ke Bryan binggung.

"Yang jelas bukan, Erdi"

"Terus siapa dong?"

"Yaudah si biarin aja, diurusin amat"

"Etss, selow selow"

****


TINN TINN...

Suara mobil Bryan sudah terdengar. Kedatangan Bryan akan segera tiba. Dan, Erdi buru-buru keluar dari pintu untuk membukakan gerbang rumahnya. "Parkirin disitu aja, Yan" menunjuk ke tepi jalan dekat pohon.

Mereka pun turun dari mobil, dan pergi menuju ke tempat Erdi berdiri, didepan gerbang. "Ayuu masuk" kata Erdi.

Seperti biasa, mereka selalu berjabat atau bersalaman ketika mereka bertemu. "Anak mana ni?" kata Aglero sambil mengayunkannya tangannya bersalaman. "Anak jalanan, Bang" jawab Bryan.

"Senarnya gua ganti, Yan. Soalnya kaya pengen putus gitu"

"Emang, udah pengen rusak nih gitar"

"Bilang apa?" kata Aglero.

"Makasih, Bang bos" sambil menepuk-nepuk pundaknya Erdi.

"Bayar, Yan bayar" kata Bio.

"Au ni, bayar bayar" sambung Aglero sedikit nyolot.

"Buseh buseh, udah kaya preman"

"Bayar apaansi lagi? Jan kek bocah ngapa" kata Erdi yang kemudian mengembalikan gitarnya. "Nih" katanya.

"Ini ni baru temen gua" kata Bryan, sembari merangkul Erdi.

"Oh kita bukan temennya, Ler" kata Bio, menyinggung Bryan. "Bagen Yo bagen" sambung Aglero.

"Apaan si lagi" Bryan sambil tertawa kecil menabok pipi Aglero pelan, kemudian duduk disamping Aglero.

"Apaan emang?"

"Lu apaan"

"Perbincangan lu gajelas tolol" samber Galih memotong. Galih tipikal manusia egois. Suka nimbulin masalah sama teman-temannya.

"Yahaha, gadiajak bercanda iri ya lu" ucap Aglero.

"Bacot lu"

"Wes bang rem nya ga pakem ya?"

"Udah udah ler" Erdi potong pembicaraan. Suer gais, Galih sama Aglero emang suka ribut gajelas gitu.

"Oke kita udahan. Bye bye" dengan menunjukkan angka lima dari jari tangannya Aglero. Dia melambai.

****

Ratnah, Bibinya Erdi. Berjalan membawakan gelas yang berisi air berwarna merah darah ke atas meja yang ada didepan mereka. "Makasih, Mba Rat" kata Erdi. "Iya sama sama, Den" saut Bibinya.

Tangan Bryan berjalan menghampiri gelas berisi cairan berwarna merah darah, fanta. "Btw, Diyaz mana ni?" kata Erdi sebelum minum. "Tumben banget nggak ngumpul" katanya lagi.

"Lagi di rumah sakit, nyokapnya sakit" jawab Galih,

"Gak ada niatan jenguk?" singgung Erdi.

"Kuy aja gua mah" jawab Bryan.

"Serius ya?  Pulsek ngumpul diwarbeh (warung babeh). Gak ada kata otw otw si guamah, langsung ngumpul pokoknya abis itu berangkat dah"

"Gampang"

"Eh.. eh Bro. Cewek lu kemana? Kasian amat gak malmingan, kaya Aler aja lu"

"Buseh, buseh, apa apaan bawa-bawa nama gua lu. Sorry sorry aja ya, tiap malming beda cewek gua mah"

"Cewek gua ada acara keluarga, Yan. Ngapa emangnya?"

"Tadi, kita liat Kak Desya sama cowok gitu, dipinggir caffe kak" cerocos Eva ke Erdi,

Erdi kaget dengan ucapan Eva barusan. "Sama cowok?" katanya binggung. "Sodaranya kali, dia kan lagi ada acara keluarga" katanya yang tidak terjerumus ke pikiran negatif.

"Acara keluarga dipinggir jalan dah" ucapan Bryan membuat Erdi menjadi tambah binggung dan penasaran. Apakah benar dia pergi sama keluarganya? Apa sama orang lain?

"Hayulu Erdi, ceweknya di embad" ledek Aglero,

"Bentar, bentar" Erdi menoleh ke Meilyn, yang duduk samping-sampingan sama Galih. "Lu tau kan dia kemana?" tanya Erdi ke Meilyn, pacarnya Galih.

"Kurang tau gua, tadi gak chattan soalnya" jawabnya.

"Yah selingkuh R" kata Aglero, tapi Erdi tidak peduli dengan apa yang dikatakan teman-temannya itu. Ia hanya positif ke pikiran yang menyangkut dengan itu. Positif. Positif.

"R, gua gabisa lama ni" kata Galih yang mengganti topik pembicaraan. "Mau nganterin dia ni bentar"

"Sono lu sono pacaran" kata Aglero mengusir Galih.

"Dih sirik banget, gapunya pacar mah diem diem bae"

"Yah pacar" dengan mukanya yang konyol meledek Galih. "Gebetan aja banyak gua mah"

"Gapeduli gua, balik ya semua" sambil menuntun tangan Meilyn ke depan pintu. "Dadah para jomblo" kata Galih sebelum pergi.

"Kaga kaga, soon punya cewek ni gua" kata Bryan.

"GAYA LU YAN!" teriak Galih dari luar.

"Gaya lah"

"Mang elo" sambung Aglero.

"Sialan lu Ler, awas lu"

"Udah sono ah jalan" kata Erdi.

——————————————————

HALO I COME BACK

Gimana kabar kalian?

Maaf lama banget upload nya, sebenernya udah ditulis dinote hape. Tapi males upload aja jadi lama wqwq. Makannya kalian rajin vote biar guenya semangat, ok? Bye.

JANGAN LUPA VOTE AND KOMEN

Appears LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang