Flashback

21 4 0
                                    

12 FEBRUARI 2012

SCHOOL ART HANSAN

~~Cicicuittt.. cuittt~~

Kicauan burung menemaniku saat duduk dibangku taman. Pena dan kertas putih yang selalu ku genggam saat jam istirahat. It's me time. Waktu yang paling aku favoritkan dan berharap lebih lama.

Pertama-tama ku goreskan penaku dan mulai mengggambar apa yang ada dihadapanku. Semua hasil gambarku sesuai mood ku. Mungkin jika aku sedang badmood aku akan menggambar sebuah iblis yang sangat seram sekali.

"Tuuk,,tuk.tukk"

Bola basket menghampiriku. Seseorang pun datang untuk mengambilnya. Seperti hal nya dalam drama, kami pun saling bertatap dan berpegangan tangan saat hendak mengambil bola. Itulah hari pertama ku jatuh cinta padanya.

***

Jung Il Woo namanya. Aku kenal dia saat mengambil bola basket. Aku kenal dia ketika dia mulai bertanya kepadaku.

"apa aku boleh melihat matamu?" pria tersebut dengan reflek mendekatkan kepalanya ke hadapanku.

Kalimat yang terlontar oleh pria tersebut. Membuat jantung ku berdetak lebih cepat. Dan berharap jantungku baik-baik saja.

Bodohnya aku.

"Plaaakk.."

Tangan ku reflek menampar pipi pria tersebut.
Semenjak itu aku malu bertemu dengan nya. Meskipun dalam radius 500 meter.

Sampai satu tahun aku menahan malu karena bertindak bodoh seperti itu. Suatu ketika aku dan teman ku soomin sedang dikantin sekolah untuk makan siang, ilwoo menghampiri ku.

"Hei kau, jangan berlari jika berpapasan itu sangat menggangu ku."

Meski dia bicara seperti itu kakiku tetap bersiap-siap untuk lari. Seperti gerakan reflek saja. Hanya 3 detik pun dia berbicara rasanya seperti 1 jam lamanya Tepat setelah dia berhenti berbicara, kakiku langsung berlari.

"BRUKKK..."

kaki ku tersandung meja. Aku terburu-buru karena aku malu bertemu wajah nya lagi. Nampan makananku pun terjatuh.

"Sial" ucapku hari ini. Makananku tepat tumpah di baju kemeja dan jas nya yang rapih itu. Harus berapa lama lagi aku menanggung malu. Satu orang saja aku sudah tidak kuat.

"Kau tidak apa? Jangan khawatirkan baju ku. Maaf aku tadi tidak melihat mu" ucap lelaki yang terkena tumpahan makanan.

"Ehh tidak apa kok, maaf aku jadi mengotori bajumu" sedikit tenang karena lelaki itu berbicara seperti itu. Aku pun langsung berdiri.

Hampir semua orang di kantin menatapku. Termasik ilwoo yang dari tadi masih menetap dan menatapku tanpa ada sedikit niat untuk membantuku. Aku sedikit aneh, mengapa dia selalu bertindak seperti itu.

Ilwoo pun pergi begitu saja tanpa sepatah kata pun. Langkah kakinya yang begitu cepat dan semakin cepat sampai akhirnya dia berlari.

"Dasar cowo aneh" ucapku terlontar begitu saja. Pandangan orang-orang disekitar pun sudah tidak menyoroti ku. Aku pun membawa nampanku yang sedari tadi berada dilantai.

"Hm, sepertinya baju ini harus segera dicuci, tapi tenang kok aku memaafkan mu. Aku pergi dulu." Ucap lelaki yang aku tidak tau namanya siapanya. Dia pun pergi dari hadapanku.

Tiba-tiba langkah nya terhenti...

"Hei nona, kau tak usah repot mencari-cari siapa nama ku. Panggil saja aku Kino."

Tersontak kaget mendengarnya. aku yang masih sibuk membereskan nampannya Kukira dia sudah pergi begitu saja. Sebenarnya tadi aku sedikit menyesal karena lupa menanyakan namanya. Tapi, dia bisa langsung ngerti gitu aja.

Incredible LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang