Suara itu

7 4 0
                                    

Omaygad itu suara siapa. Kok suaranya makin jelas sih. Berasa muncul dikenyataan. Kalau itu yang manggil ilwoo aduuu. Gimana inii mulai dagdigdugg ni jantung.

Setelah itu aku melirik kebelakang, siapa yang telah menyapaku. Aku harap itu ilwoo.

Pelangi yang terbalik sudah seperti semula lagi. Kenapa harus Kino, si cowo mesum itu. Tepat setelah aku melirik kebelakang tanpa sepatah kata aku langsung meninggalkan cafe itu.

"Heii kau hee Soo kan? Hei apa kabar?" Ucap kino.

Langkahku semakin cepat. Aku tak mau bertemu dengan dia lagi. Dia yang sudah mengambil ciuman pertamaku.

Tiba-tiba .....

Tepat saat aku depan pintu keluar saat kakiku hendak melangkah keluar, tanganku tiba-tiba dicegat.

"Hei,.."

Kepala ku tak melirik sedikit pun kebelakang. Sudah pasti ini kino yang mencegatku. Aku pun berusaha melepaskan genggamannya. Tapi, genggaman itu cukup kuat. Saat aku sedang berusaha melepaskan, tiba-tiba orang itu berbicara

"Kau harus bayar dulu sebelum pergi"

Ahh tidak, aku harus menanggung malu lagi. Ternyata aku lupa, aku belum membayar kopiku. Bodohnya aku.

Aku pun langsung membayar kopiku. Tapi sepertinya tadi bukan kino. Bangku-bangku disana kosong. Kino pun tak terlihat batang hidungnya sedikit pun. Terus kalo tadi siapa. Masa aku halusinasi sih. Sumpah itu jelas banget tadi kino.

Wah benar-benar ni anak. Kayaknya langsung ngilang gitu aja. Padahal kan tadi lebih baik kino yang nyegat aku dari pada kasir itu.

•••

Tepat pukul 5 sore. Aku pun kembali ke kantorku. Semua orang sudah pergi, mungkin sudah beres dengan kerjaannya. Tae min juga sepertinya sudah pulang.

Aku pun menuju ruanganku.  Hye sun pun sepertinya sudah pulang juga. Apa presdir juga sudah pulang, tak seperti biasanya. Jam 5 itu waktu awal untuk pulang. Aneh.

Aku pun membereskan ruanganku, karena tadi belum sempat. Dan aku malah pergi ke cafe.

"Ohh iya iya siap. Kami akan lakukan pengeledahan. Orang-orang kantor pun sudah pergi semua."

Eh, itu suara siapa.
Apa?
Pengeledahan?
What? Gilaa

Eh eh eh

Itu langkah nya semakin dekat, seperti menuju ruangan ku. Aku pun bersembunyi dibawah meja. Saat itu aku benar-benar takut. Ada apa dengan perusahaan ku.

Tiba-tiba ......

"Kau tidah usah bersembunyi. Keluarlah"

-
-
-
-
-
-
- Tbc

Incredible LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang