Part 1

13.1K 492 2
                                    

Masa liburan telah usai. Semua siswa harus kembali menjalankan kewajiban nya masing-masing, yaitu pergi ke sekolah.

Aldi Pratama Heaxton, tengah bersiap-siap untuk tidur kembali. Ya, tidur kembali. Hari ini, rasa kantuknya belum juga hilang. Ini dikarenakan ia mulai terlelap pukul 3 pagi. Seharian penuh kemarin ia habiskan untuk pergi ke club malam.

Mbak Tuti, asisten rumah tangga Aldi memasuki kamarnya guna membangunkan tuan muda nan tampan yang sangat malas untuk bangun pagi.

"Nak Aldi, ayo bangun. Ini hari pertama sekolah lho." ucap Mbak Tuti seraya membuka kaca jendela kamar Aldi.

Aldi mendengar semuanya tetapi ia tetap tidak bergeming dari posisinya.

Melihat hal tersebut membuat Mbak Tuti menggelengkan kepalanya. "Cakep cakep tapi kebo."

"Apa, mbak?" tanya Aldi seraya membuka kedua matanya.

"Eh, enggak kok. Tadi cuma bilang kalo lemari nya nak Aldi kotor." jawab Mbak Tuti gugup.

Aldi menaikkan sebelah alisnya. "Emangnya mbak dapet buka lemari Aldi?"

Mbak Tuti terdiam. Ya, ia memang tidak bisa melawan semua ucapan Aldi. Aldi memang kelewat pintar.

"Yauda Aldi mau siap-siap dulu. Hari pertama sekolah biasanya enggak belajar sampe sebulan kedepan." ujar Aldi seraya bangkit dari posisinya dan segera berjalan menuju kamar mandi.

Mendengar hal tersebut membuat Mbak Tuti bergumam sendiri. "Memangnya sekolah apa yang enggak belajar sampe sebulan penuh? Kayaknya enggak ada deh."

***

Aldi tengah memakan roti bakar nya dan tidak lupa juga sambil bermain game dengan ponsel nya.

"Nak Aldi, tadi Tuan Deni nelpon, katanya bakal berkunjung kesini." ujar Mbak Tuti.

Deni Hutama Putra, adalah ayah tiri dari Aldi. Ya, ayah Aldi sudah lama bercerai dengan ibunya. Saat ini, ia hanya tinggal seorang diri. Mbak Tuti hanya datang disaat pagi hari guna untuk menyiapkan sarapan, membersihkan rumah, dan tidak lupa juga untuk membangunkan nya. Setelah semua nya beres, ia akan kembali pulang.

"Oh, si Deni. Ngapain isi laporan kesini?" tanya Aldi lalu meminum segelas susu.

Mbak Tuti tahu bahwa tuan muda nya ini memiliki rasa ketidakcocokan dengan Tuan Deni, ayah tirinya. Maka dari itu, setiap Aldi mengatakan hal seperti tadi, Mbak Tuti selalu terdiam. Ya, ia tidak ingin terjadi keributan diantara keduanya.

"Kalo dia berani kesini, bilang sama Aldi, mbak." ujar Aldi seraya berdiri.

"I-iya." jawab Mbak Tuti gugup.

Aldi lalu berjalan pergi menuju garasi mobil nya. Ya, ia akan berangkat ke sekolah.

"Baru juga jam 8.15 AM. Santai aja kali." gumam Aldi lalu memasuki mobil sport merahnya.

Tidak lama kemudian.

SMA Rajawali, adalah sekolah favorit di Jakarta sekaligus tempat Aldi bersekolah.

Saat ini, sekolah tersebut tengah diramaikan oleh hilir mudik para siswa dan orang tua mereka.

"Dih, sekolah aja ngisi ngajak orang tua." ujar Aldi seraya memasuki pekarangan sekolahnya.

Tiba-tiba, seorang satpam berdiri di depan mobilnya. Melihat hal tersebut membuat Aldi membunyikan klakson nya secara berulang kali.

"Woe pak, saya mau lewat nih." teriak Aldi dari arah dalam mobilnya.

Tetapi, satpam tersebut tidak bergeming dari posisinya. Selain karena ia tidak mendengar teriakan Aldi, satpam tersebut juga ingin Aldi lah yang keluar dan meminta maaf karena telah melanggar peraturan sekolah nomor 35, yaitu 'Siswa dilarang untuk membawa kendaraan besar berupa mobil, truk, ataupun sebagainya'.

Hey Aldi [OPEN PO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang