Part 8

4.6K 209 1
                                    

"Di, tungguin kita dong." teriak Reno dari arah belakang.

Aldi tidak memperdulikan semua teriakan tersebut. Ia terus melangkahkan kaki nya menuju ke kantin.

"Nah, akhirnya bisa ngejer lo juga." ujar Valdi sambil mencoba untuk menormalkan napas nya kembali.

"Apaan? Mau nyiramin gue sama jus lagi?" tanya Aldi lalu duduk di salah satu kursi kantin.

"Bukan gitu. Ah lo, baru gitu doang udah ngambek." ujar Reno.

Aldi lantas membuka seluruh seragam nya, memperlihatkan seluruh tubuh atletis milik nya saat ini.

Semua gadis yang berada di sana seketika menjerit histeris karena melihat pemandangan yang sangat indah di pagi hari.

"Di, jangan bugil di tempat umum dong." bisik Valdi.

Aldi lantas melirik Valdi sekilas. "Lah terus cara ngeringin baju gue gimana? Liat, warna kuning pula."

Reno lantas bangkit berdiri. "Yauda sini, biar gue beliin lo seragam baru."

"Yauda gih sana." ujar Valdi.

Reno lantas tersenyum manis. "Uang nya mana?"

Mendengar hal tersebut membuat Aldi memutar kedua bola matanya. Ia lantas mengeluarkan selembar uang seratus ribu. "Nih. Inget, ukuran nya XL."

"Siap bos." ujar Reno lalu berjalan menuju koperasi sekolah guna untuk membelikan Aldi seragam baru.

"Gila banget tuh nenek lampir. Udah dua kali dia jatuhin minuman di hadapan gue. Dan sekarang malah tambah parah." gerutu Aldi.

Masih banyak terdapat gadis yang terpukau melihat pemandangan tersebut. Ada pula yang mengabadikan nya secara diam-diam.

"Udahlah, Di. Lagi pula dia enggak sengaja kan." jawab Valdi.

"Eh, lo kalo suka sama dia tuh bilang. Enggak usah isi bela-belain dia di hadapan gue. Najis." ucap Aldi.

Valdi menggeleng. "Di, gue bukan nya belain Celin, tapi tadi itu murni kesalahan lo dan dia enggak sengaja jatuhin minuman nya ke seragam lo."

"Val, udah deh. Sakit telinga gue denger nama tu nenek lampir." ujar Aldi.

Valdi lantas terdiam. Ia lalu mengeluarkan ponsel nya.

"Gue mau mesen sesuatu dulu. Laper." ujar Aldi seraya bangkit berdiri dengan tubuh setengah bugil nya.

Saat hendak berjalan untuk memesan makanan, Aldi mendengar banyak pujian dari para gadis yang ada di sekitar nya.

"Eh, liat deh. Sexy banget sih. Duhh, bikin libido gue naik nih." ujar salah satu gadis tersebut.

"Kak Aldi mau enggak ya jadi cowok gue? Secara kan gue itu sexy juga." gumam gadis lainnya.

Mendengar semua itu membuat Aldi mempercepat langkah nya. Ya, ia sangat bosan mendengar semua itu.

"Bu, nasi goreng satu." ucap Aldi bersamaan dengan seorang gadis di samping nya.

Aldi lalu menolehkan kepala nya ke samping. Dan ya, ia mendapati Celin sedang berdiri di samping nya untuk memesan makanan yang sama.

"Apa lo liat-liat?" tanya Celin ketus.

"Eh, gue yang harus nya nanya kayak gitu. Ngapain lo liatin gue kayak gitu? Nafsu?" tanya Aldi.

"Lo jadi cowok bisa sopan dikit enggak sih? Keliatan banget mulut enggak pernah sekolah." ujar Celin dengan bangga nya.

Ya, ia tidak mengetahui bahwa Aldi lah yang menjadi bintang sekolah dalam perlombaan akademik.

"Lah, terus lo bisa jadi cewek yang sopan dikit, enggak? Tuh mulut harus gue sekolahin kayaknya." jawab Aldi.

Hey Aldi [OPEN PO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang