Part 6

5.3K 218 0
                                    

Saat ini, Aldi dan sahabat-sahabat nya tengah bersiap-siap untuk segera pergi ke club malam.

"Lo beneran mau kesana?" tanya Valdi.

Aldi mengangguk antusias. "Gue bosen banget disini. Lagipula sekolah belom belajar efektif."

Mereka berdua lantas mengangguk setuju. "Iya sih, bener juga pendapat lo."

"Yauda sih ayo. Gue udah enggak sabar." ujar Aldi.

Reno dan Valdi pun mengangguk. Setelah itu, mereka pun memasuki mobil Aldi. Ya, mereka hanya menggunakan satu mobil saja.

"Lo yang nyetir ya." ujar Aldi seraya memberikan kunci mobil nya kepada Reno.

"Oke sip. Serahin sama gue." jawab Reno lalu menerima kunci tersebut.

***

Ketiga laki-laki tampan tersebut memasuki club malam berbintang lima. Tempat itu hanya bisa dikunjungi oleh orang-orang yang berdompet tebal saja. Ya, itu dikarenakan semua harga minuman dan penyewaan kursi sangatlah mahal.

"Kita mau duduk dimana nih?" tanya Valdi.

Reno lantas menatap sekeliling nya. Setelah itu, ia pun menunjukkan sebuah meja disudut ruangan. "Noh, ada tempat kosong. Mending kita disana aja."

Aldi dan Valdi mengangguk. Mereka lalu berjalan menuju meja yang sudah ditunjukkan oleh Reno tadi.

Tetapi, sebelum sempat menempati tempat tersebut, mereka sedikit terkejut dengan kedatangan tiga orang perempuan cantik di hadapan mereka saat ini.

"Eh, ada cewek nih." ujar Valdi.

"Yauda kita mundur aja. Cari tempat lain." ujar Aldi lalu berjalan pergi lebih dulu, tetapi Reno menghalangi nya.

"Di, ini kesempatan lo buat PDKT sama salah satu dari mereka. Itung-itung kita dapet satu-satu. Lumayanlah buat malem ini doang." bisik Reno.

"Bener tuh, Di. Lo harus nyoba dulu. Buat malem ini doang." tambah Valdi.

"Kalian aja gih, gue mau nyari tempat lain." ujar Aldi seraya berjalan pergi meninggalkan mereka.

"Yah yah, Aldi ninggalin kita. Susulin enggak ya?" tanya Valdi.

Reno menggeleng. "Udahlah, biarin aja. Mungkin dia mau nyari cewek lain. Mending kita main-main dikit sama mereka bertiga, kalo udah selesai baru deh kita susul Aldi kesana."

Valdi terkekeh. "Yauda gih ayo."

Disisi lain, Aldi tengah berjalan mengelilingi club tersebut.

"Kenapa temen-temen gue otaknya pada sange semua sih?" gerutu Aldi.

Aldi terus berjalan tanpa memperdulikan apa pun, sampai tiba-tiba ia pun tidak sengaja menabrak seseorang dari arah yang berlawanan.

"Eh, jalan tu pake mata. Liat, minuman gue tumpah deh jadinya." teriak perempuan tersebut.

Mendengar hal tersebut membuat Aldi mengernyitkan dahi. "Yang gue tau, jalan tuh pake kaki, bukan pake mata. Gue tebak, lo pasti enggak pernah belajar biologi, kan?"

Mendengar hal itu sontak membuat perempuan tersebut menggerutu. "Ih, lo jadi cowok nyebelin banget sih."

"Lo kok nyolot banget jadi cewek? Pasti semua cowok ilfeel banget sama lo." ujar Aldi dengan santai nya.

"Ihhh, berani banget lo ngatain gue kayak gitu. Awas aja lo." ujar perempuan tersebut.

Tiba-tiba, seseorang menarik tangan perempuan tersebut dari arah samping.

Hey Aldi [OPEN PO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang