Part 4

5.6K 267 5
                                    

"Akhirnya, aman juga." ujar Aldi seraya menormalkan napas nya.

"Lo sih. Udah tau fans nya Aldi ganas gitu. Masih aja ceroboh." tambah Valdi.

Reno lantas terkekeh. "Hehe, maaf deh. Gue kan enggak tau kalo bakalan gitu jadinya."

Mereka sedang bersembunyi di ruang guru. Ya, hanya itu satu-satu nya jalan agar aman dari serangan para fans milik Aldi.

"Eh, ini bukan nya di ruang guru?" gumam Reno.

Valdi dan Aldi lantas menatap sekeliling mereka. Benar saja, mereka sedang berada di dalam ruang guru.

"Bener. Tuh ada fotonya Pak Wirawan." jawab Aldi.

Valdi dan juga Reno lantas menunduk.

"Eh, ada apaan nih? Kenapa tiba-tiba nunduk gitu?" tanya Aldi bingung.

Valdi lantas membisikkan sesuatu. "Itu bukan fotonya Pak Wirawan. Tapi itu asli nya."

Aldi lalu menatap kembali ke arah foto Pak Wirawan tersebut.

"Eh iya, bener kata lo. Itu Pak Wirawan yang asli." ujar Aldi dengan santai nya.

"Aldi." teriak Pak Wirawan padanya.

"Ya pak, ada apa? Kangen sama saya?" tanya Aldi dengan wajah santai nya.

"Ada apa ada apa, kamu itu ya, dari dulu enggak pernah berubah. Selalu aja ngelawan sama guru." jawab Pak Wirawan lantang.

Aldi lantas bangkit berdiri. "Pak, saya tuh enggak pernah ngelawan. Tadi saya cuma nanya, kenapa bapak manggil saya? Kangen karena enggak ketemu sebulan penuh?"

"Sudahlah. Capek saya ngomong sama kamu." ujar Pak Wirawan lalu memilih untuk duduk.

Aldi lalu mendekati Pak Wirawan. "Mau saya pijetin, pak? Saya ahli nya mijetin orang lho."

"Enggak usah. Saya enggak sudi disentuh sama kamu." jawab Pak Wirawan sambil memijat pelipis nya.

"Itu artinya bapak jijique sama saya, gitu? Pak, apa salah saya sih?" tanya Aldi dengan wajah memelas nya.

Pak Wirawan lantas menatap tajam ke arah Aldi. "Aldi, kamu itu ya. Ngelawan aja bisanya. Udah sana keluar."

"Iya pak iya. Saya sama temen-temen bakal keluar sekarang. Nanti kalau mau minta dipijetin, panggil aja saya." ujar Aldi.

"ALDI!" teriak Pak Wirawan.

"Iya pak, sekarang saya pergi. Santai santai." jawab Aldi sambil mengajak teman-teman nya untuk pergi dari sana.

"Lo itu ya, berani banget sama Pak Wirawan. Tahun ini, dia yang bakalan ngajar kita." ujar Valdi.

"Ngajar apaan?" tanya Aldi.

"Yang gue tahu sih, dia itu bidang nya di matematika. Selain jadi kepala sekolah, dia itu kan ngajarin matematika untuk kelas 12." jawab Valdi.

"Waduh, matematika? Pelajaran yang bikin gue eneg sejak SD. Dan sekarang gurunya juga bikin eneg." ujar Reno.

"Udahlah, santai aja. Lagian cuma matematika. Gampang itu mah." ucap Aldi.

"Lo sih enak, udah pinter di segala bidang." ujar Reno.

Mereka telah tiba di dalam kelas. Setelah itu, Aldi lantas berdiri di atas meja nya.

"Eh eh, ngapain lo berdiri di atas meja?" tanya Valdi.

"Gue mau ngumumin sesuatu nih." jawab Aldi.

"Apaan sih?" tanya Reno dan Valdi bersamaan.

Aldi lantas tersenyum. "Woe temen temen, gue mau ngumumin sesuatu nih."

Para siswa di dalam kelas tersebut lantas saling berbisik. Setengah kagum dengan ketampanan Aldi dan setengah nya lagi sedang sangat penasaran dengan ucapan milik Aldi.

"Sahabat gue, Reno Sanjaya, lagi nyari jodoh. Terutama buat cewek semok, cantik, baik, pokoknya yang ++ deh. Nanti pendaftaran pertama harus sama gue." ujar Aldi setengah berteriak.

Sebagian siswi tengah berbisik satu sama lain.

"Aldi, lebih baik gue sama lo dari pada sama Reno si otak sange. Kalo sama lo, gue siap digrepe-grepe." ujar salah satu siswi disana.

Mendengar hal tersebut membuat Reno tertawa kecil. "Sama gue aja. Lagian tangan gue sama Aldi kan sama-sama mulus."

"Enggak mau." jawab mereka serempak.

Reno lantas membisu mendengar jawaban dari mereka semua.

"Yauda, sama gue aja, gimana? Nama gue sama Aldi cuma beda di awal doang. Sisanya sama kok." ujar Valdi dengan bangga nya.

"Boleh aja sih." jawab salah satu gadis gemuk di pojok depan.

Valdi lantas memekik.

"Nah tuh, ambil buat lo deh. Ikhlas gue." ujar Aldi seraya tertawa terbahak-bahak.

Setelah mengumumkan pengumuman aneh tersebut, Aldi lantas turun dari meja nya.

"Ayo, dong. Gue digrepe-grepe sama Valdi enggak masalah kok." ujar gadis gemuk tersebut. Ia lalu mendekat ke arah Valdi.

Valdi lantas tersenyum kikuk. Ia lalu berlari pergi keluar kelas.

"Ih Valdi, tungguin gue dong." teriak gadis tersebut lalu ikut berlari secara pelan guna menyusul Valdi di luar sana.

Melihat Valdi yang sedang dikejar oleh sang pujaan hati, membuat Reno dan juga Aldi tertawa. Bahkan sangat terbahak-bahak.

"Dih, Valdi enak banget ya. Dapet yang empuk tanpa promosi apa pun." ujar Aldi seraya tetap melanjutkan tawa nya.

***

Hey Aldi [OPEN PO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang