6. Sleepover

1.1K 341 35
                                    

Seungcheol tidak pernah bisa tidur di malam hari, namun entah kenapa malam ia tertidur karena kamu memeluknya.

Ia terbangun tepat pada pukul 6 pagi, lalu pelan-pelan melepaskan tanganmu yang masih memeluknya. Ia segera bangkit, dan mempersiapkan semua barang-barangnya.

"Yaa, bangunlah.." katanya sambil mengguncang-guncang tubuhmu. Kamu mulai membuka matamu, lalu mencari-cari sesuatu di sekelilingmu.

"Aneh sekali, aku merasa seperti tidur bersama Shua oppa tadi malam," katamu masih tetap mencari-cari Joshua di sampingmu.

"Kau tidak.. yaa, ayolah! Aku akan mengantarmu pulang!" sial, Seungcheol tiba-tiba merasa gugup saat kamu menatapnya.

"Ah iya, sebelum yang lain menemukan kita disini," kamu langsung menyadari sesuatu.

"Benar, aku pasti dianggap gila karena sudah menemanimu disini," lanjut Seungcheol.

🌷🌷

Kamu sampai di rumah tepat pada pukul 10 pagi. Perjalanan dari gunung tersebut ke rumahmu memang cukup jauh. Kamu segera masuk ke kamar, lalu mencari-cari handphone yang memang sengaja kamu tinggalkan. Kamu ingin memberi kabar untuk Joshua, kabar bahwa kamu telah sampai di rumah dengan selamat. Namun sayangnya, kamu mendengar handphone Joshua juga berdering di kamarnya. Oppa-mu itu pasti tidak membawa handphone-nya.

Dua jam setelah itu, terdengar suara mobil terparkir di halaman rumahmu. Kamu segera keluar dan berlari. Ya, itu Joshua, Hoshi dan Jun. Wajah mereka bertiga tampak seperti penuh dengan ketegangan.

"ASTAGA (Y/N)! KAU MEMBUAT SEMUA ORANG KHAWATIR!" Joshua langsung memelukmu dengan erat.

"Syukurlah kau selamat," lanjut Hoshi sambil menyentuh pucuk kepalamu dengan lembut, kamu yang saat ini mulai menangis di dalam pelukan Joshua.

"Tapi, bagaimana caranya kau bisa kembali ke rumah?" itu adalah pertanyaan dari Jun, sang sumber masalah semalam.

Kamu melonggarkan pelukanmu, lalu menatap Joshua, Hoshi dan Jun bergantian. "Maafkan aku telah membuat kalian khawatir."

"Oppa, ada apa dengan.." kamu melirik kearah tangan Jun yang kini tampak luka dan memar. Namun kamu tidak melanjutkan pertanyaanmu karena Jun buru-buru menyembunyikan tangannya.

"Sekarang ayo masuk dan beristirahat," lanjut Joshua sambil merangkulmu dan membawamu untuk masuk ke dalam rumah.

"Ah iya, ini semua ulah Mingyu," ya, kamu baru mengingat hal itu sekarang. Sebelumnya kamu memang hanya berfokus pada sakit hati yang diciptakan oleh Jun, pria yang saat ini masih terdiam sambil sesekali menatapmu.

"Mingyu sudah mendapatkan pelajaran yang setimpal," jawab Hoshi.

"Syukurlah kau baik-baik saja," kata Jun setelahnya.

Kamu menunduk, kamu tidak ingin menjawab apapun. Rasanya kamu masih kesal dengan kenyataan bahwa pria itu sudah memiliki tempat untuk seseorang lainnya di hatinya.

"Tapi, siapa yang mengantarmu pulang?" tanya Hoshi lagi.

"Seungcheol oppa," jawabmu jujur.

"Aah, aku sampai lupa kalau Seungcheol juga menghilang sejak semalam. Syukurlah, pria itu masih memiliki hati dan bersedia menolongmu," Hoshi tampak lega.

"Ya sudah, sekarang kita istirahat dulu ya. Hoshi dan Jun, kalian juga harus beristirahat di rumah kalian," kata Joshua yang sejak tadi ingin membawamu masuk, namun tidak jadi karena Hoshi yang tidak berhenti bicara.

"Oke, selamat istirahat, (y/n)," tahu siapa yang mengatakan itu barusan? Itu Jun. kamu hanya manggut-manggut, namun tidak menatapnya sama sekali. Entahlah, menatapnya hanya membuat hatimu menjadi sakit. Karena kenyataan bahwa ada gadis lain di dalam hatinya itu benar-benar membuatmu sakit.

🌷🌷

Tiga hari berikutnya, kamu belum juga mau ke kampus. Alasanmu pada Joshua, kamu masih trauma sejak tersesat di hutan malam itu. Padahal sebenarnya.. ya kamu masih trauma. Ditambah lagi, perang dunia kedua pasti akan muncul jika kamu bertemu dengan Mingyu di saat-saat seperti ini.

"Bagaimana liburan panjangnya?" sindir Joshua yang baru saja pulang dari kampus.

"Aku akan kembali kuliah besok," jawabmu singkat, matamu masih tertuju pada TV yang sedang kamu tonton.

"Percuma, kampus diliburkan hingga hari minggu. Baru aktif kembali hari senin."

"Jinjja? Kenapa, oppa?" tanyamu heran.

Joshua mengangkat bahunya, "Tidak tahu."

"YEAY!" kamu bangkit dan melompat-lompat seperti orang gila.

"YEAY!" teriak suara lainnya yang kemudian berlari kearahmu dan ikut melompat sepertimu. Hoshi.

Kamu segera berhenti melompat seperti orang gila saat menyadari bahwa Jun dan Seungcheol muncul di ambang pintu dan memperhatikanmu dengan tatapan aneh. Ya, tatapan aneh itu berasal dari Seungcheol. Kalau Jun.. pasti ia juga menganggapmu aneh, tapi ia tidak memperlihatkannya terang-terangan seperti Seungcheol.

"Yaa, kenapa oppa tidak bilang kalau membawa teman-teman oppa kesini?" kamu segera mencubit Joshua yang masih terduduk di sofa ruang tamu kalian.

"Memangnya kenapa? Kau mau menjaga sikap ketika Jun disini?" godaan dari Joshua seketika menjadikan pipimu memerah, lalu kamu kembali mencubitinya.

"Memangnya kenapa harus menjaga sikap di depan Jun?" Hoshi tampak tidak mengerti.

"Tidak apa-apa, Shua hanya sedang bertingkah aneh," sahutmu cepat-cepat.

"Mereka akan menginap disini selama liburan. Jadi tolong jaga sikapmu ya, jangan bertindak yang aneh-aneh. Seperti: menyanyi dan berteriak selama mandi, sleep walking di malam hari, melompat-lompat aneh seperti tadi, dan.." kamu segera membekap mulut Joshua dengan tanganmu. Sepertinya ia akan membongkar semuanya di depan Jun.

"Aku ke kamarmu ya," kata Seungcheol pada Joshua. Lalu pria itu langsung pergi begitu saja menuju kamar Joshua.

Dia tidak berubah. Kejadian malam itu tidak mengubah sikap dinginnya, pikirmu dalam hati. Lalu kamu reflek mengerucutkan bibirmu.

"Kenapa? kau ingin mencium Jun?" bisik Joshua di telingamu.

"YAA!" kamu langsung menyerangnya dengan bantal sofa yang ada di dekatmu.

"Hm, (y/n), ini aku bawakan buah-buahan dan es krim, aku taruh di kulkas ya," ucapan Jun berhasil menghentikan penyeranganmu pada Joshua. Jun membawakanmu sesuatu? Wah pipimu kembali memerah.

"Makasih, oppa," lanjutmu cepat.

To be continued


Jangan lupa vote & komen supaya aku makin semangat bikin cerita ini fast update ya❣️

FALL (SVT & you)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang