7. Romeo & Juliet?

1.2K 315 82
                                    

Malam harinya, kamu terbangun seperti biasa. Kamu memang seringkali terbangun di tengah malam karena kehausan. Itulah yang membuatmu selalu menyediakan air mineral di kamar.

Namun malam ini, sepertinya kamu lupa mengambil air mineral. Sehingga dengan wajah yang masih mengantuk, kamu memutuskan untuk pergi ke dapur.

Kamarmu berada di lantai dua, sedangkan dapur berada di lantai dasar. Kamu menuruni tangga dengan mata yang masih terpejam. Ya, kamu sudah hafal setiap bagian di rumahmu ini. Setelah sampai di dapur, kamu segera meneguk air mineralmu. Lalu kembali ke kamarmu.

Sebelum kembali ke kamar, kamu menyadari sesuatu. Ya, ada seseorang yang tengah berdiri di balkon dekat kamarmu. Matamu langsung melebar ketika menyadari bahwa pria itu adalah Jun. Kamu bahkan baru ingat kalau teman-teman dekat Joshua sedang menginap disini.

Tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan, kamu segera mendekat ke balkon, dan melihat situasi apakah aman untukmu menghampirinya, atau tidak.

Saat langkahmu mulai mendekat, kamu dapat mendengar bahwa ternyata pria itu tengah menelpon. Tengah malam begini.

"Aku.. aku juga menyukai noona," itulah satu kalimat yang kamu dengar dan berhasil membuatmu mundur seketika.

Tanpa disadari, matamu kembali terasa basah. Sekali lagi kamu harus menerima kenyataan seperti ini. Seharusnya kamu memang mundur saja sejak awal.

Kamu yang berbalik dengan hati-hati langsung menabrak sebuah tubuh yang kemudian langsung memelukmu dengan erat. Itu pasti Joshua. Kamu langsung membalas pelukannya, dan menangis sambil membenamkan wajahmu di dadanya.

Pria itu membelai rambutmu dengan lembut, "Gwenchana," katanya.

Kamu langsung melepaskan pelukan itu, dan menatap pria itu dengan tatapan sinis. Benar, dia bukan Joshua. Namun ia adalah Seungcheol.

"Yaa, kenapa kau.." Seungcheol langsung meletakkan telunjuknya di bibirmu, lalu menarikmu masuk ke dalam kamarmu yang berada di dekat sana.

"Apa kau mau Jun mendengar dan melihatmu menangis? Dia pasti akan besar kepala," jelas Seungcheol sambil menutup pintu kamarmu. Benar juga, pikirmu dalam hati.

"Lalu kenapa kau memelukku?!"

"Kau juga pernah memelukku! Jadi sekarang kita impas!" Seungcheol mencoba membela diri.

"KAPAN?!" kamu heran dengan apa yang dikatakannya barusan.

"Sudahlah, aku mau kembali ke kamar Shua."

Kamu masih terdiam, memikirkan perkataan Seungcheol tadi.

"Jangan menangisi seseorang yang tidak pernah memikirkanmu," katanya sebelum benar-benar meninggalkanmu sendirian di kamar. Tentu saja kata-kata itu langsung mengundang air matamu.

"Seseorang yang tidak pernah memikirkanku?" gumammu sendiri sambil menangis.

Seuncheol menutup pintu kamarmu dengan hati-hati, namun ia malah terkejut begitu melihat Jun yang ternyata baru saja kembali dari balkon. "Sedang apa kau? Kenapa keluar dari kamar (y/n)?" tanya Jun heran.

"Kenapa kau peduli?" jawab Seungcheol. Benar, biasanya Jun tidak terlalu memperdulikan apa saja yang dilakukan sahabatnya yang lain.

"(Y/n) itu yeoja, dan kamarnya itu privasi," lanjut Jun.

"(Y/n) tidak keberatan untuk berbagi privasinya denganku," lalu Seungcheol pergi meninggalkan Jun yang masih terpaku di depan pintu kamarmu.

🌷🌷

FALL (SVT & you)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang