5. Heartbeat

1.1K 337 38
                                    

Pembunuh berantai semakin mendekat kearahmu. Kamu semakin takut dan mulai menangis. Suaramu.. sebisa mungkin kamu menahan suaramu agar tidak terdengar.























Srek srek..



















Suara langkah kaki pembunuh berantai itu semakin mendekat kearahmu.
























"Yaa, apa ada orang disini?" pembunuh berantai itu bersuara, namun suaranya berhasil mengubah suasana mencekam itu menjadi lebih melegakan. Ya, kamu mengenali suara itu. Kamu segera bangkit dan melihat kearahnya.

"Seungcheol oppa, ini.. aku.." katamu sesenggukan. Ternyata, pembunuh berantai itu adalah Seungcheol.

"Sial, aku kira kau.." Seungcheol tidak melanjutkan ucapannya saat menyadari kamu tengah menangis sesenggukan saat ini.

"Yaa, kau kenapa?" tanyanya masih dengan nada yang tidak bersahabat.

"Apa kau tidak lihat? Aku tersesat!" kamu kembali berjongkok, lalu menangis sejadi-jadinya.

"Yaa, kenapa kau selalu menangis saat bertemu denganku?" Seungcheol membuang rokoknya, lalu menyentuh bahumu yang masih terguncang karena sedang menangis itu.

"Yaa.." katanya hati-hati.

"Namaku (y/n),  bukan yaa!"

"Baiklah, (y/n). Kau kau bisa sampai ke daerah ini? Apa kau tidak tahu kalau ini adalah kawasan hutan terlarang?!" Seungcheol kembali memarahimu.

"Aku tidak tahu! Seseorang menyesatkanku hingga kesini!" kamu balas membentaknya.

"Sudahlah, berhenti menangis. aku akan mengantarmu kembali ke titik api unggun," Seungcheol mengeluarkan sapu tangan miliknya, lalu memberikannya begitu saja padamu yang masih menangis sambil berjongkok. Matanya sibuk melirik kearah lain.

"Makasih," katamu sambil meraih sapu tangan itu.

"Aku hanya kasihan padamu. Kau kelihatan sangat shock," lanjutnya.

"Tahu, aku juga tidak tertarik untuk menjadi teman dari pria kasar sepertimu!"

"Yaa, jaga ucapanmu atau kau akan kutinggal disini! Apa kau tidak tahu kalau kawasan terlarang ini adalah sarang serigala?" ucapan Seungcheol barusan berhasil membuatmu berdiri, lalu dengan reflek memeluknya dengan erat.

"Aku sangat takut serigala, oppa. Aku telah membaca novel Twilight berkali-kali dan aku masih saja takut dengan hewan itu!" katamu sambil memeluknya lebih erat. Ya kamu memang sangat takut dengan hewan itu.

"Yaa, lepaskan.." Seungcheol tampak menyesal telah mengatakan hal itu padamu.

"Oke, oke. Aku bercanda! Sekarang lepaskan aku!"

Kamu langsung melepaskan pelukan itu, seketika kamu langsung memukul pria itu bertubi-tubi. "Dasar mesum!" bentakmu.

"Kau yang memelukku!" Seungcheol benar, membuatmu langsung menundukkan kepalamu.

"Ya sudah, sekarang ikutlah denganku ke lokasi api unggun," katanya sambil berjalan meninggalkanmu. Setelah lima menit berjalan, pria itu mulai menyadari sesuatu. Ia sadar kalau kamu tidak mengikutinya dan masih mematung pada posisi semula.

"Yaa, ayo!" ia kembali ke hadapanmu, kali ini juga menarik pergelangan tanganmu untuk segera mengikutinya.

"Aku.."

FALL (SVT & you)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang