2. Pregnant

12.5K 661 12
                                    

Jeon Jieun
.
.
.
.

▪▪▪

Aku rindu kamu, tapi kamu sepertinya tidak pernah rindu aku. Sapa hangat buat pagi indah di hidup kita karena matahari bersinar lebih cerah

###

1 month later.

       KALAU ditinjau dari awan saat ini, udara Kota Seoul begitu dingin, mungkin beberapa hari lagi akan turun salju. Seorang yang baru keluar dari ruang kelasnya hanya menghela napas. Pikirannya melayang ke moment 1 bulan lalu, tak terasa bulan sudah berganti saja dan selama itu tak pernah melihat batang hidung lelaki itu, mendengar suara lelaki itu yang bernyanyi. Hilangnya lelaki itu saat hari-hari pagi menyambutnya.

Membuat dirinya bertanya-tanya mengapa ia begitu merindukan sosok lelaki itu?

Jieun mendesah, mengeluarkan uap embun pada bibirnya, menatap orang-orang yang berlalu melewati dirinya. Bahkan kini kursi halte yang diduduki olehnya juga penuh. Jam yang melingkar pada pergelangan tangan menunjukkan pukul 7 malam. Kegiatannya hari ini membuat tubuhnya cepat lelah.

Akhir-akhir ini kesehatannya sering terganggu. Padahal Jieun rutin mengkonsumsi vitamin.

Seharusnya dia tidak akan pulang telat seperti ini. Mengingat perjalanan cukup jauh Jieun memilih menginap saja di kontrakan HyeonJin. Pasti gadis itu akan memekik senang menghiraukan skripsi juga berbagai kerja kuliah yang menumpuk. Berakhir bergadang sepanjang malam, lalu tidur saat pukul 3 pagi.

"Butuh tumpangan?" Pandangan matanya menatap seorang lelaki bersurai rambut cokelat yang mengukir senyum tipis yang mampu membuat semua kaum hawa pastinya menjerit histeris, sedangkan Jieun hanya mengangguk seadanya.

Tersenyum lebar hendak menyambut uluran tangan lelaki itu.

"Naiklah, aku juga ingin bicara padamu."

"Taehyung oppa?"

▪▪▪

Entah mengapa Jieun meminta pada Taehyung untuk menurunkan dirinya disebuah cafe, mendengar nada marah manager ketika Jieun tak sengaja mendengar percakapan Taehyung dengan manager nya. Dirinya memutuskan menunggu di cafe tak jauh dari Bighitz ent.

Pikirannya melayang selama 30 menit duduk Jieun hanya menatap layar ponselnya sendiri. Mengetuk meja dengan jemari lentiknya, gadis itu telah berhasil menghabiskan lima pancake berbeda rasa. Hingga suara lonceng membuyarkan lamunan panjangnya.

Matanya menjelajah seisi ruangan. Menatap satu persatu orang di depannya.

"Ayo pulang," suara itu.

Jieun mengenal betul suara yang begitu jelas tersebut. Mengalun jelas di telinganya. Yang terkadang membuat bulu romanya berdiri.

Bukan sosok hantu bukan. Itu suara pria bergigi kelinci yang sudah lama tidak Jieun dengar.

Suaranya agak keras memanggil namanya, "Jieun!"

Nada suara yang dirindukan. Oh, kenapa Jieun harus merindukan tunangan orang lain?

Kepala Jieun mendongak. Mencari sosok yang benar ada dalam pikirannya.

Jeon Jungkook--benar pria itu--berdiri di depannya dengan pakaian tertutup, tapi Jieun masih mengenal jelas lelaki itu. Maknae BTS itu begitu tampan dengan balutan mantel hitam, dan masker hitam, tak lupa topi hitam yang menutupi rambut hitam legamnya walaupun poni lelaki itu terlihat.

Jungkook Daddy_[END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang