04

170 25 0
                                    

"Kau tahu ibu sangat menyayangimu kan? Ibu melakukan semua ini untuk melindungi mu."


Felix mendengus kasar. Lagi-lagi ingatan itu kembali menghantui pikirannya.
Ia mengunci kembali ponselnya dan melemparnya pelan ke atas nakas.

Ia bangkit dan menghempaskan tubuhnya ke ranjang king size miliknya.

Menatap langit-langit dengan tatapan kosong padahal sebenarnya ada banyak hal yang ada di pikirannya.

Dari kesal, marah, kesepian, penyesalan, serta benci yang ia rasakan seakan makin besar setiap kali ia memikirkan tentang mendiang ibunya.

"Jangan pernah bermain permainan bodoh itu lagi jika kau ingin selamat, Lee Felix."

Lagi-lagi, ingatannya kembali mengingatkan dimana saat ibunya memperingatkan nya untuk tidak memainkan permainan bodoh yang hampir saja merenggut nyawanya sendiri jika saja ibunya tidak datang dan menolongnya waktu itu.

Felix mengusap wajahnya frustasi. Ia menyesal karena tidak menuruti perintah ibunya kala itu. Kalau saja ia tidak memainkannya pasti ibunya masih hidup sampai sekarang dan ia tidak hidup sebatang kara seperti seperti ini.

--

"Aku tidak setuju dengan misi ini!" Ucap Hyunjin lantang.

Ya, Hyunjin tak bosan-bosannya mengingatkan dua maksudnya tiga teman bodohnya itu untuk berhenti memainkan permainan yang menurut Hyunjin mengerikan ini.

"Ey, santai saja. Kan yang menjalankan misi aku. Bukan kau." Protes Woojin yang masih berjalan santai dengan Hyunjin yang setia disampingnya sedari mereka keluar dari rumahnya tadi.

Chan dan Jeongin? Mereka tidak ikut karena Jeongin tidak bisa keluar dari rumahnya jika ada neneknya berkunjung kerumah. Ia ditugaskan untuk menemani neneknya jika sewaktu-waktu neneknya minta dibelikan sesuatu karea ayah dan ibunya sedang tidak ada.

Sedangkan Chan, ia sedang mengantar ibunya ke bandara. Karena pekerjaan kantor yang tiada habisnya, membuat ibunya harus sering keluar kota mendadak. Tapi tentu saja itu tak masalah bagi Chan.

Meski merek berdua tidak ada merek tetap bisa menonton aksi Woojin melakukan misinya melalui aplikasi gamenya tentu saja. Setiap misi pemain selalu ditayangkan live disana.

"Tapi ini sangat beresiko. Mana ada orang yang mau disuruh merampok hanya untuk mendapatkan banyak penonton di sosial media."

Woojin menggeleng, "tidak. Dan aku mau." Ucapnya santai.

Hyunjin mengerang frustasi. Ia tidak tahu cara apalagi yang harus digunakan untuk menghentikan temannya itu.

Keduanya berhenti didepan sebuah supermarket yang kebetulan sedang tidak ramai pengunjung.

Woojin memperhatikan dari luar, mengamati keadaan dan seluk beluk nya tentu saja.

"Sekarang kau tunggu disini. Jika aku berkata lari, larilah dengan cepat. Mengerti." Perintah Woojin sambil mengeluarkan ponselnya. Membuka aplikasi gamenya dan mulai merekam kegiatannya.

"Tapi-"

Belum sempat Hyunjin menyelesaikan kalimatnya Woojin sudah masuk kedalam.

Woojin berusaha bersikap santai sambil memegang ponselnya dan mengarahkan kamera kesegala arah. Sementara tangan satunya dimasukan ke kantong hoodienya yang sedang memegang sebuah pistol yang sengaja ia bawa.

Kemudian entah bagaimana cara kerjanya, sebuah tulisan muncul di layar tv didalam supermarket tersebut.

Menampilkan misi untuk Woojin.

"Rob and get 500,000 in 10 seconds."

Woojin sempat kaget. Tapi sepertinya beberapa orang yang ada disana tidak menyadari tulisan tersebut. Jadi Woojin mulai mendekat kearah kasir.

Ia sempat menengok ke kiri dan kanan sebelum akhirnya menodongkan pistol nya kearah perempuan yang berada dibalik mesin kasir.

"Serahkan semua uang yang ada disana." Perintah Woojin masih terus menodongkan pistol nya.

Sementara beberapa orang disana mulai panik dan berteriak. Ada yang berdiam diri karena tak berani bergerak, ada juga yang berlari sambil berteriak.

"Tolong jangan lukai aku." Mohon perempuan tersebut sambil menyerahkan beberapa lembar uang pada Woojin.

"Aku tidak akan melukaimu. Cepat berikan semuanya." Pinta Woojin merampas uang tersebut dari tangan perempuan tersebut kemudian berlari menuju pintu keluar.

Ketika membuka pintu, Woojin langsung disambut dengan Hyunjin dengan wajah panik nya.

"Lari!" Teriak Woojin.

Mereka berlari, tapi sebuah peluru berhasil mengenai bahu kiri Woojin.

Woojin terjatuh sambil memegangi bahunya yang mengeluarkan darah.

Hyunjin kaget setengah mati, rupanya salah satu pelanggan pria yang ada disana mempunyai sebuah senapan dan menembak mereka agar tidak lolos.

Untungnya, Hyunjin cepat membantu Woojin berdiri dan membawanya lari meski dengan susah payah.












Seketika Felix membeku saat melihat seseorang menembak tepat mengenai salah seorang dari dua laki-laki yang berusaha merampok disebuah supermarket barusan.

Ingatannya kembali membawanya ke masa lalu dimana seorang pria berotopeng menembakkan senapannya yang hampir saja mengenai Felix.

Ia tidak terluka sama sekali tapi peluru itu sukses menembus perut ibunya yang Felix sendiri tidak tahu darimana ibunya datang.

-

"Congratulations. Mission completed. You get 500,000 in your account".

Truth Or Dare : STRAY KIDSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang