Prolog

320 44 1
                                    

"Mari ikut permainan bodoh ini." Ajak Chan pada Woojin dan Hyunjin.

Hyunjin berdecih, "aku tidak tertarik dengan hal bodoh seperti ini."

"Tidak tertarik? Atau kau takut?" Tanya Chan sedikit meledek.

"Akui saja Hwang Hyunjin. Kau kan pengecut." Woojin ikut meledek. Kemudian terdengar tawa dari mereka berdua.

"Bagaimana kalau kita saja yang bermain. Cepat download aplikasinya, Chan." Celetuk Woojin sambil ikut mengeluarkan ponselnya.

Hyunjin hanya menatap mereka malas. Teman-temannya itu memang tidak pernah kehabisan ide untuk melakukan hal bodoh.

Bahkan mereka tidak bisa menahannya meski hanya satu hari.

Hyunjin bangkit dan melangkah meninggalkan mereka yang masih asik menatap layar ponsel mereka.

Ia masuk ke mobil dan melajukan mobilnya menuju rumahnya. Hanya itu cara agar bisa menghindar dari dua manusia yang menurut Hyunjin bodoh itu agar tidak terlibat dengan kegiatan konyol mereka.

Saat sampai Hyunjin mematikan mesin mobilnya dan bergegas keluar.

Melihat lampu depannya rumahnya yang mati Hyunjin berpikir bahwa ibunya tidak ada. Jadi ia memutuskan untuk masuk tanpa mengetuk dulu karena biasanya jika ada ibunya pintu depan akan terkunci. Dan sebaliknya ia tidak akan menguncinya saat berpergian karena seringnya ibunya melupakan hal itu. Ya, ibu Hyunjin adalah seseorang yang selalu waspada tapi juga sedikit pelupa. Setidaknya itu yang Hyunjin katakan.

Dia bilang, jika tidak dikunci seorang pencuri atau perampok bisa saja masuk dan merampas semua benda atau melukai mereka.

Dasar paranoid. Begitulah Hyunjin menyebut ibunya.

Hyunjin terkejut ketika ia berhasil masuk dan mendapati ibunya berdiri tepat di belakangnya.

"Astaga ibu mengagetkan ku." Ucap Hyunjin sambil mengusap dadanya.

"Darimana kau, Hyunjin? Club lagi?" Tanya ibunya dengan nada menginterogasi.

Hyuniin hanya melengos pergi berniat menuju kamarnya.

Ibunya mengejar dan menarik tangan Hyunjin. Kemudian mendekatkan telapak tangan anaknya kehidungnya. "Kau merokok lagi? Minum alkohol?" Lagi. Ibunya bertanya dengan nada yang meninggi.

"Sedikit." Jawab Hyunjin cuek.

"Hyunjin sudah ibu bilang merokok itu tidak baik untuk kesehatan, kau ingin ma-"

"HENTIKAN, BU!"

"AKU TIDAK AKAN MATI. TIDAK AKAN? AKU HANYA MEROKOK. AKU TIDAK MELAKUKAN HAL KONYOL LAINNYA YANG BISA MEMBUATKU MATI DALAM SEKEJAP."

Ibunya membeku. Begitu juga Hyunjin. Mereka sama-sama terkejut karena sebelumnya Hyunjin memang tidak pernah membentak ibunya separah ini.

"Hyunjin, kau-"

"Aku lelah. Aku akan tidur." Ucap Hyunjin lemah dan melangkah menuju kamarnya.

Truth Or Dare : STRAY KIDSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang