05

140 21 0
                                    

Woojin sekarang lagi dirawat. Bukan di rumah sakit, hanya dirumah. Untungnya, ia punya tetangga seorang dokter. Jadi ia tidak perlu repot-repot kerumah sakit untuk mengobati luka tembak yang ia dapat saat melakukan misinya kemarin.

Untungnya lagi, Woojin tinggal terpisah dengan orang tuanya. Jadi ia juga tidak perlu mencari alasan jika ditanya perihal darimana mana ia dapat luka tembak tersebut.

Di rumah Woojin hanya ada Jeongin. Seperti biasa, Chan sibuk dengan urusannya. Sementara Hyunjin, belum pulang dari sekolah karena ada tugas tambahan.

Jeongin, kebetulan ia beda sekolah dengan tiga temannya ini.

"Bagaiman ini kak? Apa kita sudahi saja memainkan permainan ini?" Tanya Jeongin pada Woojin. Wajahnya nampak khawatir melihat keadaan Woojin.

Woojin tertawa. "Hey, jangan menatap ku seperti itu. Aku baik-baik saja."  Ia berusaha menenangkan temannya yang lebih mudah darinya itu.

"Baik-baik saja apanya? Kakak terluka dibahu karena ditembak seseorang. Apakah itu baik-baik saja?" Sahut Jeongin kesal melihat ekspresi Woojin yang biasa saja.

Woojin hanya tertawa menanggapi Jeongin yang nampak merengut ke arah nya.

"Hyunjin belum pulang?" Tanya Woojin sambil berusaha mendudukkan dirinya. Bahunya masih terasa nyeri bila ia bergerak meski hanya sedikit.

"Sebentar lagi katanya. Dia akan langsung kesini setelah jam pelajarannya selesai." Jawab Jeongin sambil membantunya duduk. Kemudian memasang bantalan dibelakang Woojin untuk bersandar.

--

"Jump into the lake from the top of the cliff."

Jisung sempat tertegun saat membaca sebuah tulisan yang tertera di layar besar itu.

Tapi kemudian ia mengambil sepedanya dan mengayuhnya menuju tebing. Dimana dibawahnya terdapat sebuah danau indah dengan airnya yang berwarna biru.

Jisung tidak tahu pasti apa yang ada didalam danau tersebut. Tapi banyak orang mengatakan bahwa didanau itu ada beberapa ekor buaya yang sengaja dimasukkan disana.

Ia tidak punya pilihan lain. Hanya itu danau yang dekat dan bisa dijangkau untuk menjalankan misi. Tidak ada danau lain yang ia tahu disini.

Jisung melihat kebawah mengamati danau dibawah sana saat ia baru saja sampai. Ya, Jisung hanya seorang diri. Ia memang tidak mempunyai banyak teman.

Jadi ia berniat merekam aksinya sendiri dengan tripod yang sudah ia bawa.
Sekali lagi, Jisung melihat kebawah.

Tidak buruk pikirnya. Ia lumayan dalam hal berenang. Setelah berhasil terjun ia bisa langsung berenang ketepian dengan cepat sebelum buaya yang ada disana melahap kaki dan seluruh badannya.

"Oke. Hanya sebentar. Hanya sebentar." Ucapnya menenangkan dirinya sambil melakukan peregangan dengan tangannya.

Ia menarik nafas panjang. Ini semua hanya permainan bodoh. Ia pasti bisa melakukannya. Begitulah yang ia pikirkan.

"Baiklah." Ucap Jisung yang sudah berdiri ditepi tebing.

Ia memegang tripodnya. Mengarahkannya ke dirinya. Kemudian..

Byurrr!

Jisung menjatuhkan dirinya ke danau.

Badannya tenggelam beberapa meter dari permukaan sebelum akhirnya ia menggerakkan tangannya untuk berenang ke permukaan.

Jisung mengangkat tangannya yang sedang memegang tripod. Kemudian berusaha berenang dengan satu tangannya.

Hampir sampai ditepi danau Jisung merasa kakinya menyentuh sesuatu. Ia tersentak melihat kiri-kanan untuk memastikan, tidak ada apa-apa.

Jisung kembali berenang. Ia dengan cepat mengayunkan tangannya dengan jantung yang berdegup cepat.

Saat sampai ditepi danau yang mulai dangkal Jisung merangkak, masih merekam dirinya. Ia cepat-cepat berbalik dan seperti melihat sesuatu yang baru saja timbul.

Ya, itu buaya.

Jisung bangkit dan segera berlari meninggalkan danau sialan itu.

Setelah sampai, Jisung mengganti baju basah nya dengan yang kering yang memang sudah ia bawa saat berangkat tadi.

Kemudian Jisung mengecek ponselnya. Ia tersenyum saat melihat tayangannya tadi mempunyai penonton hampir dua ribu orang.

"Congratulations. Mission complete. You get 5,000,000 in your account."

--

"Apa? Aku tidak akan menggantikan mu memainkan permainan konyol itu." Tukas Hyunjin tidak terima.





TBC

Truth Or Dare : STRAY KIDSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang