Sekarang aku sedang berkumpul bersama Ayah dan Ibuku di ruang keluarga. Kami menonton tv bersama, sambil memakan donat yang dibuat oleh ibuku.
Ayah dan Ibu duduk berdampingan. Sedangkan aku memilih untuk duduk sendiri di salah satu sofa yang tersisa. Sambil memainkan ponsel, berharap menunggu kabar baik tentang keadaan Tara.
"Ibu sama Ayah belum tau ya, kalau Tara kecelakaan" Ucapku tiba-tiba.
Kulihat mereka berdua terkejut. Mereka menatapku meminta penjelasan. "Hah, yang benar kamu, Vi" Ucap Ibuku.
"Iya, bu. Kemarin malam, pas Vio mau jalan sama Haidar. Vio ditelfon sama Cara suruh kerumahnya dia. Nah pas sampai disana, Cara bilang kalau Tara kecelakaan"
"Vio kaget banget. Gak lama kemudian, Aqil nelfon Vio nih. Dia bilang Tara dibawa ke rumah sakit Pelita. Kita langsung kesana, waktu Tara dipindahin ke ruangan rawat inap, Vio lihat kepala Tara dibalut perban, tebel banget" Aku bergidik ngeri.
"Sampai sekarang, kata bang Ito, Tara belum sadar juga"
"Ya Allah. Kasian si Tara" Ibuku berdecak lantas menggelengkan kepalanya.
"Ayah kok takutnya Tara gegar otak, Vi"
"Iya... Kasian banget yah, gak tega Vio lihat Tara gitu"
Mendadak ponsel ditanganku bergetar. Mataku terbelalak ketika Tara mengirimkan pesan digrup khusus kami berempat.
CANTEKS
Tara : Ada yang mau kesini?
Cara : TARA!?
LO UDH BANGUN!?
Adel : Paan si berisik.
Tara : Del, lo gk kgn gue?
Adel : TARA?? ANJIR GUE BARU NGEH
Kita otw!
Aku mendongak. Lantas berdiri tegap dan berjoget ria. Hatiku senang karena Tara tidak kenapa-kenapa. Tara selamat. "TARA UDAH BANGUN! ASEK. VIO MAU KESANA AH"
Aku meninggalkan kedua orang tuaku yang menatapku dengan heran. Mungkin mereka bingung kenapa mempunyai anak sepertiku.
Kakiku buru-buru melangkah menuju kamar. Langsung kusambar tas kecil serta kunci mobil diatas nakas. Lantas kembali turun kebawah dan berpamitan pada kedua orang tuaku.
"Ayah, Ibu. Viona mau jengukin Tara dulu ya"
"Nyetirnya gak usah kayak mau balapan" Ucap Ibuku.
"Iya bu"
"Hati-hati ya nak. Jangan ngebut" Ucap Ayahku.
Aku menyalimi kedua tangan mereka. Kemudian melangkah menuju garasi mobil dan mengeluarkannya. Setelah mobilku keluar dari rumah, aku kembali turun dan menutup gerbang.
Sebelum melajukan mobil. Aku mengeluarkan ponselku lalu mengirimkan pesan pada Haidar.
Aku mau jenguk Tara, kamu ikut gak?
Haidar : Aku belum mandi
Idih udah siang ini
KAMU SEDANG MEMBACA
ALS |1| CINLOK
Teen Fiction-SELESAI- #1 in cassanova Cowok yang hanya bisa menarik perhatian Adara Viona adalah Haidar Ilham. Bagi Viona, Haidar adalah cowok yang memiliki senyum termanis didunia. Viona dan Haidar tergabung dalam ekstrakulikuler teater disekolahnya. Disaat...