Kepada dikau yang terpisah dengan lautan..
Kepada dikau yang terpisah dengan waktu...
Aku disini menantimu bagai menantikan hujan yang mengguyur musim kemarau...
Mustahil..
Itulah kata yang tepat untuk menggambarkanku yang bodoh menantimu...
Menantimu untuk kembali...Detik ini kembali manapaki jajak waktu yang menyeretnya berjalan mengikuti alur takdir...
Tak peduli meski ada insan yang sedang meradang hati...Sekali lagi aku ucapkan...
Aku bodoh.!...
Bodoh yang menantikanmu untuk kembali untuk mendekapku...
Dan,
Membiarkanku menyesap aroma tubuhmu yang berbau mint itu...Kepada dikau angin yang mampu menyibak lembut gerai rambutku..
Aku mengadu..
Mengadukan rasa ini...
Rasa yang semakin lama membunuhku..
Penyakit tanpa virus dan penyakit tanpa obat bila tak melihatmu,
Yang disebut dengan rindu...Kepada dikau yang terpisah dengan jarak...
Aku merindu...
Merindukanmu untuk kembali padaku..
Dengan sebongkah cinta yang kau genggam dalam dadamu....~Ana Tasya
Vote & comment
KAMU SEDANG MEMBACA
Goresan Tinta...
RandomMemahami semua hal yang terjadi... Melalui sebuah sajak dan kata yang terangkai indah..