Lagi, aku terluka lagi. Entah untuk ke berapa kalinya aku terluka lagi. Kamu pun sama saja, datang membawa sejuta cinta dan kebahagiaan, lalu pergi begitu saja tanpa pamit meninggalkan luka yang begitu mendalam. Luka lama saja belum sembuh, lalu kamu pergi menorehkan luka yang baru. Aku lebih memilih untuk jujur tapi menyakitkan, daripada bohong tapi membahagiakan. Karena bagiku sama saja, kalau kita tau kebohongan itu maka akan pait juga akhirnya. Tetapi bodohnya kita hanya saling diam, menunggu siapa yang ingin jujur terlebih dahulu dan memberi keputusan.
Aku lebih senang kamu bilang kepadaku langsung, apa kekuranganku dan salahku. Sehingga aku bisa menjelaskan alasannya dan memperbaiki diri. Asalkan kamu tau, aku ini bukan cenayang yang tau segalanya dan bisa menebak-nebak. Aku tidak ingin memaksa seseorang untuk tetap tinggal bersamaku dan menyayangiku selalu. Karena aku tau itu tidak bisa di paksakan, dan akan tidak nyaman nanti bila di paksakan. Aku tidak ingin memaksa seseorang. Maka aku iklaskan kamu pergi, aku iklaskan kamu pergi bersamanya. Biarlah aku di sini sendiri menyembuhkan luka dan menata hatiku kembali.
Jakarta, 10 September 2018