Dea berfikir keras dan harus meneguk saliva nya kasar dengan 'suga'yang sebenarnya..

"lu si suga kan?" tanya Dea ragu
"chandra."
"nama rl lu chandra? Gua Dea" balas Dea dengan senyuman, tau bahwa seseorang di depannya sangat dingin.
"em.. Mau mesen apa?"
"gak"
"oh.. Hehe"
Awkward moment
'mampus canggung batt njir'
"oh,kita kek pernah ketemu?"
"nggak"
'mampus ni cowok ganteng tapi dingin bener'
"gua bosen" lanjutnya
Gua naikin alis satu,
"mau main?"
"astaghfirullahhh, lu ternyata?! Astagaaa ya allahh tobatt"
Ini entah pikiran Dea yang selalu mengarah ke sana atau memang diajak? '-'
Satu sentilan di dahi Dea mendarat,
"pikiran lu ya?" cowo yang dihadapannya menatap dengan tatapan miris.
"main ke atas." ucap Chandra menarik tangan Dea maksa, "dih pegang pegang" cibir Dea
"lu tepos. Najis" singkat, padat, nyelekit.Mereka ke temjon, main, ntahlah, kalo Dea pribadi lebih milih buat duduk di kafe kebanding main di sini, Chandra bener bener di luar dugaan.
"lu tunggu sini" titah Chandra, dengan bodohnya gua nurut nunggu dia beli tiket, first impression gua ketemu Chandra, 'kita pernah ketemu kan?' ntah, tapi itu yang ada di pikiran gua pertama kali. Ngga tau apa alasanya, tapi itu muncul gitu aja di benak gua.
Dea dan Chandra sama sama main basket, taukan? Basket yang biasanya ada di temjon itu? Bola yang dimasukin Chandra tepat sasaran dari awal main. Dea juga main, tapi pikirannya sedang memikirkan satu objek yang tak bisa lepas 'Chandra'
Mereka kenal di rp dan waktu kenal mereka singkaaaat banget, dan sekarang? Mereka udah ketemuan di rl? Dan menurut Dea, Chandra gak banyak omong, singkat, jelas, padat. Mungkin Chandra hanya bicara panjang jika mendesak? Juga, Chandra orang yang tegas dan keras."lu mau ngapain lagi?"tanya Chandra selepas mereka main.
"gua mau jajan"
Sontak, Chandra menatap bingung Dea, tak seperti perempuan awalnya yang dipikirkan Chandra, yang dipikiran Chandra, semua perempuan saa saja, uang hanya untuk fashion dan make up. Tidak untuk Dea, perempuan yang tengah bersamanya kini menatap penuh harap ke arah supermarket yang berada di dalam mall,
"boleh ya??? Yaaa?? Yaaaaaa????" .
Lagi, Dea merengek seperti anak kecil yang meminta mainan. Chandra menghela nafas panjang,
"nggak." pupus sudah harapan Dea, Chandra panik setengah mati melihat Dea menutup wajahnya dan menahan isakan tangis,
"lu.. Lu kenapa? Hey? Dea?"
Dea cuma ngegeleng kepala sambil nunjuk supermarket, beberapa orang menatap lucu mereka.
Nggak, perlahan sudit bibir Chandra tersenyum melihat gadis yang kalau di pikir pikir.. Emm? Lucu?Senyum Dea tak berhenti sejak awal ia dan Chandra masuk ke area supermarket. Diam diam, Chandra mengambil gambar Dea
Chandra.ry3
5,824likes
Chandra.ry3 @dea.skz temen rp, diajak jalan kea bocah.
Chandra.ry3 turn off comment"chandraaaa, udah, hehe" Dea tengah cengar cengir menenteng belanjaan yang semua isinya adalah jajanan, Chandra menggigit bibir bawahnya, membayangkan tubuh mungil Dea mampu menghabiskan semua itu sendiri. "kenapa liatnya gitu amat sih?" Dea memeluk erat erat plastik belanjaan, seolah anak kecil yang takut permen nya di ambil. Tawa Chandra hampir saja meledak melihat ekspresi Dea, menurutnya terlalu imut untuk anak remaja seperti mereka, "lu ketawa kann?? Serius?? Gua kira lu gabisa ketawaa??? Harusnya tadi gua rekam!" , ocehan Dea hanya diabaikan, "Chandra ngeselin!" , Chandra hanya mengedikkan bahu, tidak peduli.
"kalo tau jalan kaki mending gua pulang bareng abang gua tadi" ocehan Dea gak berhenti sejak tau bahwa Chandra datang naik taksi tadi,
"lu.bisa.diem?" Chandra menatap lurus Dea, "ini salah lu juga kan" gumam Dea, ide jahil terlintas di pikiran ChandraSuga
@jennie gua lagi dengan dia.
Yeri
WHAT? KALIAN SALING KENAL RL??
yoona
ANJIRR ^2
Lisa
^3
Suho
^4
Jackson
^5
Jennie(gua)
^6
Suho
Eh goblok, kita nanya lu pe'a -_
Irene
.....?!!!!!
ITU ADA APA DENGAN IRENE WOIY?? Visual nya gabung, author ngambil pict dari Pinterest ya^^
KAMU SEDANG MEMBACA
My role player boyfriend
Randomdea dan chandra, terikat dalam suatu permainan, dan bersatu dalam suatu hubungan. bermain layaknya idola. 'role player' "aku nyaman saat denganmu. tapi aku sakit dengan kenyataan bahwa aku harus kembali ke duniaku"-Dea "aku benci saat merasa nyama...