10

200 22 6
                                    

"DEAA LU KEMANA AJAAA!", dia, Sherin.
"angji, kaga usah teriak kenawhat?"
"hehehe,ehh De gua mau nanya sesuatu penting!"
"paan?"
"itu, lu.."
Tet tot tet tot..
"udah bel tuh, kuy, kelas" Dea jalan deluan ninggalin Sherin yang belom selesai ngomong.
"DEA KAMPRETT!!!" teriak Sherin yang dapat didengar di seluruh dunia.
Jam istirahat
"De, lu kenal Chandra?"
Dea yang tadi cuma fokus ke hp melirik Sherin kaget
"lu kenal Chandra?"
"eh bege, itu yang mau gua omongin tadi pagi" kesal Sherin sambil noyor kepala Dea
"Chandra sepupu gua"
"ANJIR SERIUSAN?!"
Sherin ngangguk
Dalam hati, Dea ingin bertanya, Apa Sherin tau masa lalu Chandra?,  tapi ditepis, ia tak mau terlalu percaya diri.

"Eh, DEA!" . Dea tau betul itu suara siapa
Dea cuma noleh ke belakang, naikin satu alis
"beliin kita minum, pake uang lu dulu" Titah kellen,
"trus gua nitip roti" sambut Ethan
"yoi!" tawa mereka kompak.

'mereka'yang ia maksud,
Kellen, satu satu nya anak perempuan di antara 5 lelaki. Dalam sebuah geng Atau club yang ditakuti seluruh siswa sekolah.
Selain kellen, 5 lainnya adalah, Ethan, Vino, Revan, Dito, dan Fariz. Nama mereka terdengar baik saat pertama mendengar. Tapi itu kesalahan fatal jika kalian benar benar menganggap mereka baik.

"Eh De! Lu denger gak?!"Bentak Fariz
"cepetan, 5 menit ga dateng, lu tau kan akibatnya?!" Ancam Vino
"mau dipotong rambutnya atau..." susul kellen,
"atau... Kita hilangin status 'keperawanan' lu"sambung Revan sadis, disusul gelak tawa Kellen,Vino,Fariz,Ethan,Revan,dan Dito.
Dea mengangguk cepat lalu berlari membeli 'pesanan' mereka

"Brengsek, bedebah, kunyuk, bajingan" umpat Dea dalam hati.

"Ini, pesanan kalian." ucap Dea cepat tanpa melihat ke enam orang yang sudah menggerutu
"kenapa lama banget sih?!" bentak Kellen
"tauk, kita pada haus nih!" timpal Ethan
"ngajak ribut bener ni cewek tengil satu"Ucap Fariz datar tapi penuh penekanan
"udahlah, lo sono dulu, gua lagi malas ngasih hukuman buat lu"usir Dito.

Baru hendak Dea duduk kursinya, kursi Dea sudah ditarik oleh Revan. Membuat Dea jatuh dari duduknya
"aw.." ringis Dea,
Disusul dengan siraman air yang Dea beli tadi. Kellen, Ethan, Fariz, Vino pelakunya.  Dea cuma bisa nahan nangis, ia tidak mau dipermalukan lebih lanjut dikelasnya.Sherin? Ditahan dengan Revan sehabis narik kursi Dea. Kalo Dito? Dia cuma ngeliatin temen temen nya nge-bully
Dea.

Dea dengan cepat lari ke arah rooftop, tempat sepi untuk menangis. Menangis sekencang kencang nya,
"BEDEBAH, KUNYUK, BRENGSEK, BAJINGAN, BRANDALAN, GAK PUNYA HATI, PEMBULLY, GUA BENCI KALIAN SEMUAAA" teriak Dea kencang sambil menangis, keadaan nya buruk, pakaian basah bercampur keringat, rambut lepek, nafas ngos ngosan.

"udah selesai nangis nya? Udah selesai nge-maki nya?" tanya seseorang dari belakang, Dea.. Takut.. Ia takut dengan pemilik suara ini.

Hehehe, gua doain yang sider jodoh miper.

My role player boyfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang