"Dea,jelasin ke gua. Semuanya"
Dea dicegat oleh Devan, beruntung koridor lagi sepi,,"apa?"
"kenapa lo bolos"
Dea diam sebentar memikirkan jawaban yang pas,
"kenapa diem? Udah bosen sekolah lu?" Seumur umur, baru ini seorang Dea dibentak oleh Devan
"ngaak.. Tadi gua cuma bentar...gak lama kok"
"baju lo? Kenapa kotor? Itu jaket siapa? Apa lu udah gak butuh gua lagi? Sebagai abang, gua ragu kalo lo masih nganggap gua abang. Yang namanya saudara itu, saling cerita. Bukan malah disembunyiin kek gini" tukas Devan dingin dan menusuk hati,
"Devan!" panggil Jessica cukup keras, mendengar ucapan Devan yang keterlaluan,
"apa? Lo mau bela dia? Bela! Gua yang gak pernah bolos tapi apa?! Dea, ade gua sendiri, bolos tanpa sepengetahuan gua!" bentak Devan lalu pergi meninggalkan Jessica dan Dea.
Dea hanya meremas ujung rok nya kuat, air mata mengumpul di pelupuk mata, cukup mama dan papa yang boleh marah atau ninggalin Dea, jangan Bang Devan juga,
"Dea? Kamu gapapa kan?"
Dea menggeleng lemah,
"Devan lagi ada masalah, jangan di masukin ke hati ya ucapan nya tadi, nanti pulang sekolah mau ke mall?"
Tawar Jessica ramah,"nggak, gua lagi pengen sendiri hari ini, lain kali aja ya kak, gua ke kelas"
"Kalo ada masalah, cerita ke aku, kalo nggak ke Devan" Ucap Jessica tepat saat Dea berada di sebelahnya, lalu pergi.
Bel pulang
"De, pulang bareng gua ya" pinta Sherin
"ngga, gua lagi pingin sendiri, thanks buat tawaran nya"
"tapi lo pucet banget De.."
"Sherin, please.. Gak usah khawatirin gua, ntar kalo ada apa apa, gua telpon lu kok"
Dea berjalan menuju halte dengan langkah lesu, sempat tatapannya bertemu dengan Devan yang sedang menunggu seseorang, Jessica.
Tak Dea hiraukan tatapan abang nya itu, lagipun Devan juga tak berniat untuk berbicara pada Dea.
Motor ninja merah bertengger manis di dekat halte, mata elang yang sedari tadi menunggu sosok yang ia cari
"Dito? Nunggu siapa?" tanya Dea basa basi
"Lu"
"oh, gua deluan, bis gua udah dateng" seolah tak peduli dengan tawaran Dito, Dea melesat begitu saja,
"kena marah sama abang lu?"
Dea diam,
"Devan abang lu kan," lanjut nya,
Dea membalikan badan menghadap Dito yang masih menatap Dea
"iya"Satu patah kata sebelum akhirnya Dea masuk ke dalam bis, Dea lebih memilih duduk pojok belakang tepat di samping Jendela, menyumpal telinganya dengan earphone dan lantunan lagu dari salah satu boyband korea,
"siridorok pureun
haneul arae nun tteo
heumppeok ssodajineun haessari
nal eojireopge haehankkeot sumi chaoreugo
simjangeun ttwieo
neukkyeojyeo neomu swipge na
saraissdaneun geolgwaenchanha uriga anieodo
seulpeumi nal jiwodo
meokgureumeun tto kkigo
na kkeuteopsneun kkum sogieodo
haneopsi gugyeojigo
nalgaeneun jjijgyeojigo
eonjenga naega naega
anige doendaljieodo
gwaenchanha ojik namani naui guwonijanha
mosdoen georeumgeoriro jeoldae jukji anhgo sara
How you doin
Im fine
nae haneureun malka
modeun apeumdeuriyeo say goodbye
jal gachagaun nae simjangeun
neol bureuneun beobeul ijeossjiman
oeropji anheun geol
gwaenchanha gwaenchanhakkamkkamhan bam eodumeun
jamdeun kkumeul heundeureo nohjiman
duryeopji anheun geol
gwaenchanha gwaenchanhaI'm feeling just fine fine fine
ijen neoui soneul noheulge
I know I'm all mine mine mine
Cuz I'm just fineI'm feeling just fine fine fine
deo isangeun seulpeuji anheullae
I could see the sunshine shine shine
Cuz I'm just fine, just fineI'm just fine nae apeum da
igyeonael su isseo neo eopsi na
I'm just fine geokjeong ma
ijen useul su issgo
ne moksorin modu ara junikkaI'm so fine you so fine
seulpeumgwa sangcheoneun modu da
imi jinagan chueogi dwaesseuni
useumyeo bonaejujago we so fine
I'm so fine you so fine
urideul miraeneun gippeumman
gadeukhal teni geokjeongeun jeobeodun chae
ijen jeulgyeo sugohaesseo we so finechagaun nae simjangeun
neol bureuneun beobeul ijeossjiman
oeropji anheun geol
gwaenchanha gwaenchanhakkamkkamhan bam eodumeun
jamdeun kkumeul heundeureo nohjiman
duryeopji anheun geol
gwaenchanha gwaenchanhaI'm feeling just fine fine fine
ijen neoui soneul noheulge
I know I'm all mine mine mine
Cuz I'm just fineI'm feeling just fine fine fine
deo isangeun seulpeuji anheullae
I could see the sunshine shine shine
Cuz I'm just fine, just finehoksi
neoegedo boilkka
i seusanhan dalbicci
neoegedo deullilkka
i huimihan mearigaI'm feeling just fine fine fine
honjaseorado oechyeobogesseo
doepuridoel i akmonge
jumuneul georeoI'm feeling just fine fine fine
myeot beonirado doenoebogesseo
tto dasi sseureojindaedo
nan gwaenchanhaI'm feeling just fine fine fine
honjaseorado oechyeobogesseo
doepuridoel i akmonge
jumuneul georeoI'm feeling just fine fine fine
myeot beonirado doenoebogesseo
tto dasi sseureojindaedo
nan gwaenchanhaI'm fine
I'm fine"
Lagu Selesai, diikuti dengan helaan nafas Dea yang berat,
"im fine" batin Dea
Tujuan Dea saat ini,
Perpustakaan yang dulu nya sering ia kunjungi, bersama Chandra
Tidak banyak perubahan, masih sama, hanya saja terlihat sedikit hidup,
Matanya menyusuri satu persatu buku yang terawat baik, hingga satu buku tua yang terselip menjadi sasaran untuk ia baca.
Duduk diam dan mulai menyusuri setiap bagian cerita, seolah pernah membaca buku ini, tapi ia ragu.
Lembaran demi lembaran sudah Dea baca, matanya sedikit tidak percaya apa yang ia lihat,
Sticky notes pink, itu tulisan tanganya, dan Devan. Iya, sekarang Dea ingat, ini salah satu buku yang pernah ia dan Devan baca.
"bandung, 14 september 2021
Dea,
Cinta yang dipertemukan, cinta yang mematikan, cinta yang kelam, perasaan yang sudah ada sejak lama, untuk mu."Itu isi sticky notes yang Dea buat,
Menuju lembaran berikutnya
Sticky notes kuning"bandung, 12 desember 2022
Chandra,
Bersama denganmu, menghabiskan waktu bersamamu, malam yang menjadi saksi bisu atas pengakuan cinta ku, bintang yang menjadi saksi bisu atas perginya diriku, aku mencintaimu, matahari ku. Dea"Itu tulisan tangan Devan, tentu saja, 12 desember 2022 malam yang tak akan pernah Dea lupakan, penantian cinta dalam diam Dea, yang dibalas oleh Chandra, dan malam itu juga, Chandra pergi. Pergi dari kehidupan Dea.
KAMU SEDANG MEMBACA
My role player boyfriend
Casualedea dan chandra, terikat dalam suatu permainan, dan bersatu dalam suatu hubungan. bermain layaknya idola. 'role player' "aku nyaman saat denganmu. tapi aku sakit dengan kenyataan bahwa aku harus kembali ke duniaku"-Dea "aku benci saat merasa nyama...