C5 : Second monkey tragedy

287 22 3
                                    

Di sore hari yang memancarkan cahaya kemerahan. Ada berbagai burung terbang pulang kesarangnya.
Pemandangan itu dapat membuat orang orang merasa sejuk karena apa yang di perlihatkannya.

Di sebuah mansion dapat terlihat dua orang yang sedang bermain sebuah permainan papan, dengan pencahayaan api biru yang terbang di sekitarnya. Di meja itu bukan hanya papan permainan yang ada, terdapat juga gelas berisi kopi, piring dengan sisa kue di atasnya.

"skakmat Tuan aku menang"

"ah aku kalah lagi"

Mereka adalah Kristal yang sedang bermain dengan sang butler tampan sambil memandangi suasana langit sore yang di hiasi pohon besar dan burung burung.

"sekali lagi sion, sekali lagi"

Nama butler itu adalah Sion. Setelah di beri nama ketika Kris sadar bahwa ada butler di rumah besar itu.

"tuan kitakan sudah main sebanyak 93 kali"

"tidak apa apa untuk buang buang waktu"

"baiklah tuan, kalau gitu kami akan menyusun ulang caturnya dan juga mengganti teh dan kuenya"

"enak sekali punya banyak tubuh ya"

Mereka sedang bermain catur, di temani pelayan di setiap sudut ruangan. Pelayan pelayan itu adalah klon Sion. Setelah sion di beri nama dia dapat menggunakan kekuatan penuhnya dan juga membuat klon dirinya yang memiliki karakteristik berbeda beda.

Setelah papan di susun kembali oleh sion yang berwujud anak anak, datang lah sion yang berwujud kakek berbaju koki membawa kue lain

"kue apa saja ini sion? "

"black forest dan cheesecake "

"aku baru lihat kue ini. Sebelumnya hanya dengar karena aku tak tertarik"

"apa tuan mau lanjut mainnya?"

"tentu"

Kemudian mereka melanjutkan bermain sambil makan kue yang di sajikan.

"Sion apa kau ada melihat Schnee? Dari tadi siang aku tidak melihat Schnee"

"Schnee pergi ke desa yang di tuju atas perintah yang tuan berikan tadi pagi"

"emang kapan aku kasih tau? "

"bukannya tuan beri dia tugas ketika tuan sedang minum di dapur?"

"aku tidak ingat, ya sudah kalau begitu yang penting Schnee menjalankan tugasnya"

Mereka melanjutkan bermain sampai makan malam tiba dengan suasana yang biasa saja.

-----------------------

"mari bermain"

Setelah mengatakan hal itu, meja kecil di letakkan di depan rock oleh bawahan nya dan di atasnya terdapat 3 gelas dari kayu dan satu bola besi.

"peraturannya sederhana, kau hanya harus menemukan bola di dalam gelas ini setelah aku acak posisinya"

Mendengar hal tersebut Zen yang dalam keadaan penuh memar merasakan hal yang mencurigakan dari bola itu.

"kau tenang saja, kau hanya perlu memilih dengan kakimu yang bebas itu"

Setelah di beri tahu oleh Rock, Zen merasa sesuatu yang berbahaya akan terjadi. Apalagi kakinya penuh luka dan dia sangat susah menggerakkan nya.

Di samping jeruji tersebut, seorang monyet membawa kursi yang seperti kursi penyiksaan, dengan tempat tangan dan kaki yang lurus ke depan, yang di penuhi bekas darah dan potongan.

THE DRAGON THAT LIKED RABBIT (discontinued)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang