(14) Decisions

131 5 0
                                    

(Ini ceritanya sebelum Zhilfa ngirim pesannya ke si Yoonseok :v)




Setelah konser kecil itu, siapa tau mereka bisa-bisanya direkrut oleh salah satu orang dari SM ent? Tapi bagaimana mereka akan memberi tahu orang tua mereka?

"Ma.." panggil Zhilfa.

"Iya?"

"Tadi ada kakak umur 21 tahun nyamperin kita pas konser, trs dia mau nge-rekrut kita di SM"

"DEMI APA?! BAHAHAHAHAHAHAHAHAHA"

"Ih emak kagak percaya dah"

"Trs kamu harus ke korea gitu? Kamu kan masih kelas 8 nak.."

"Ih engga, kita di tawarin aja. Kalau pun kita terima, kita juga sekalian sekolah di sana."

"Hmmm... Ga ada bukti toh"

"Nih" kata Zhilfa sambil menyerahkan kartu nama yg waktu itu di beri Yoonseok.

"Buzed ni anak serius" gumam ibunya Zhilfa.

"Bener kan?"

"Yaudah. Sekarang ibu mau nanya. Kamu nya mau gk?" tanya ibu Zhilfa sambil menekan kata 'kamu'.

"Yg lainnya mau sih.. Kalau aku cuman ikut aja.."

"Mama gk ngelarang.. Lagipula mama juga seneng kpop, apa lagi kalau kamu bisa jadi salah satu artis nya, kyaaa"

"Jadi boleh, ma?"

"Iya nak"

"MAKASIH EMAKK" kata Zhilfa sambil mencium pipi ibunya.

Zhilfa segera berlari ke kamarnya dan memberi tahu yg lain tentang persetujuan dari ibunya. Lalu ia bilang untuk ketemuan di Cafe yg waktu itu.

-Timeskip-

"Jadi guys.. Aku diIZININ AMA EMAK" kata Zhilfa kegirangan.

"Weh aku juga" kata yg lain bersamaan.

"Mama gw nanyain bukti tau, untung kita fotocopy tuh kartu" kata Sifa.

"Untung aja.." kata Raisa.

"Jadi sekarang kita berdoa aja biar lulus SMP, trs kita urus passport kita" kata Sien.

"Sip, mulai sekarang belajar nya yg serius. Udh mau UAS soalnya" ingat Abby.

"Okay"

"Kayaknya kita chat aja kak Yoonseok. Kita kasih tahu tentang pilihan kita" kata Zhilfa.

"Oke"


"Selesai!" kata Zhilfa setelah mengirim pesan tersebut.

"YASS"

"Tahun depan, hidup kita bakalan berubah ya.." kata Putri.

"Kalo kita udh debut, siapa tau kita balik ke Indonya kapan? Bisa aja gk sempet.." kata Aura.

"Tapi yg penting, kita bisa nge-banggain orang tua kan?" kata Abby.

"Iya"

-TimeSkip-

UAS sudah berakhir dan beruntungnya, mereka naik kelas. Sekarang mereka kelas 9. Tak terasa kalau 1 tahun lagi, mereka akan meninggalkan Indonesia dan menjadi warga korea sampai, berapa tahun? Tapi dengan izin dan dukungan dari orang tua, mereka merasa tidak terbebani sama sekali.

"Waah, ena ya jadi kelas 9" kata Sien di hari pertama tahun pembelajaran baru.

"Iya, sebentar lagi kita mau lulus" kata Aura.

"Idih, baru mulai jadi kelas 9, kok udh cepet lulus" kata Sifa.

"Ya kan gk kerasa, gimana sih?" kata Aura.

"Iya yg tua mah" bisik Sifa ke Raisa. Yg dibisikki hanya tertawa pelan.

"Yaudah, kita fokus biar nilai kita bagus, trs lulus, trs jadi Trainee" jelas Zhilfa panjang lebar.

"Jan lupa belajar korea, nanti mati kita sekolah disana" kata Abby.

"Sialan" gumam Sien dan Putri.

"Perlu les kagak?" kata Raisa.

"Semoga gk perlu, mager gw" kata Sifa.

"Pokoknya kita berusaha bareng-bareng" kata Zhilfa sambil merangkul semua orang.

"PEARLY PEACH, FIGHTING!" teriak mereka semua. Dan dibalas oleh pandangan jijik dari orang-orang yg lewat di lorong itu.


"Heh"

Idol Story : Pearly PeachTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang