You're Not a Human [SOONHOON]

VII. Jihoon dan Wonwoo

"Ini apa? Bukankah ini sebuah mata?" Gumam Wonwoo. Soonyoung segera mengambil benda tersebut dari tangan Wonwoo, "bukan. Ini mainan."

Wonwoo mengangkat bahu, terserah. Lalu dia menatap Jihoon, "Oh! Hai, Jihoon."

Jihoon tersentak, "Hai, Wonwoo." Balas Jihoon. Lalu menunduk.

"Kalian saling kenal?" Tanya Soonyoung menatap Jihoon dan Wonwoo bergantian.

"Ya, kami sudah pernah berkenalan sebelumnya." Jawab Wonwoo, lantas tersenyum pada Jihoon.

"Aku harus segera pergi. Sampai jumpa, Jihoon, Soonyoung." Imbuh Wonwoo beranjak meninggalkan Soonyoung dan Jihoon.

Soonyoung menatap Jihoon, "Jihoon?"

Jihoon mendongak, matanya menyiratkan pertanyaan ada apa?

"Ayo pulang." Ucap Soonyoung sembari menarik lengan Jihoon menuju mobil.

.

Sejak saat itu, Jihoon menjadi jarang bicara dan memilih untuk diam. Tak pernah menanyakan hal-hal yang tidak ia ketahui lagi.

"Gyu, apa kau tahu hubungan antara Jihoon dan Wonwoo?" Tanya Soonyoung disela sarapannya bersama Mingyu. Jihoon tidak pernah makan bersama dirinya lagi. Setiap diajak makan oleh Soonyoung, Jihoon pasti berkata bahwa dia sudah makan.

Jihoon benar-benar makan dan memasak sendiri. Pernah suatu saat Soonyoung bangun pagi dan menemukan makanan yang sudah tersaji di atas meja makan.

Tidak mungkin Mingyu karena pemuda bongsor itu pasti akan langsung menyantapnya tanpa sisa. Katanya sih takut Mubazir.

"Entahlah." Jawab Mingyu.

"Kapan mereka berkenalan, ya?" Gumam Soonyoung. Mingyu menatap Soonyoung, "baru-baru ini saat kau mengajaknya ke kampus."

.

"Kak, pulang bareng, yuk!" Ajakku pada Kak Wonwoo. Pemuda berwajah emo itu menatapku, "Harus, ya?"

"Harus, dong." Jawabku cepat.

"Kalo gue gak mau?"

"Harus mau, dong." Sambarku. Aku Kim Mingyu, tidak ada kata menyerah dalam kamusku.

"Memangnya kau siapanya aku? Maksa amat."

"Masa depanmu, Kak."

Dan aku berhasil membuatnya terdiam. Tapi, melihat wajahnya justru membuatku merasa gak enak.