11. Pasar Malam

2.8K 132 12
                                    

Bosan. Satu kata itu yang dirasakan Della. Della sudah mencari kesibukan sendiri. Dia sudah membereskan tempat tidurnya, membantu bibi Nia memasak, dan menyapu.

"Aelah! Bosan juga lama-lama!" gerutu Della. Sekarang sudah jam 19.30.

Della memikir sejenak.
"Pasar malam!! Ya pasar malam! Sekarang ada pasar malam."

Dengan sigap Della langsung mengganti pakaiannya. Hanya casual kaos putih, celana hitam selutut, rambut yang terkucir dua, tas kecil, dan sandal ungu muda. Yap! Della hanya memakai sandal, untuk apa pakai sepatu? Ini kan pasar malam. Dan satu lagi, Della menyukai warna ungu. Kata orang orang yang menyukai ungu itu janda. Apa hubungannya coba? Biarin apa kata orang yang penting Della senang.

"BI! DELLA PERGI DULU YA KE PASAR MALAM! GAK LAMA KOK! BYE BII!" teriak Della dari arah pintu.

"Hati-hati non!" ucap Bi Ani.

💫💫💫
"

ABANG!!" teriak anank kecil dari arah pintu kamar.

"Ck, apa?" kesal seorang laki-laki.

"Ayo kita kelual!!" Anak

"Keluar kemana hem?"

"Kemana aja."

🐭🐭🐭

"Waw! Bagus banget!!" kata itu yang terus dilontarkan dari mulut Della.

"Wahh! Ada es krim beli ah!" Della langsung sumrigah kalau melihat es krim.

"Bang, es krimnya dua ya."

"Iya neng."

"Berapa bang?"

"Enam belas ribu aja." Della mengambil uang warna hijau selembar.

"Kembaliannya ambil aja, bang." Penjual es krim itu menerima uangnya dan tersenyum. Jarang-jarang orang berbuat baik.

Della memutuskan untuk duduk di kursi putih dekat taman. Della langsung mencomot es krim yang di kanannya. Sesekali ia tersenyum kepada orang yang berlalu lalang. Ada juga orang yang melihat bahwa Della sudah gila karena makan yang berplemotan.

Hiks... Hiks... Hiks...

Bulu kuduk Della tiba-tiba naik. Ia takut apalagi ini malam-malam.

'siapa sih? Ngeri tau!'

Hiks... Hiks... Hiks...

Della memutuskan untuk mencari asal suara. Suaranya sudah makin mendekat. Dan...

"Hei, kenapa menangis hemm?" tanya Della pelan. Yap! Suara yang menangis itu adalah seorang anak kecil.

"Takutt." cicit anak itu. Della yang melihatnya langsung iba. Bagaimanapun ia mempunyai rasa iba kepada seseorang apalagi ini seorang anak kecil.

"Ayo ikut kakak." Della mengajak anak kecil itu ke tempat duduk yang sempat ia duduki.

Anak kecil itu menunduk dan menangis. Ia menggeleng-gelengkan kepalanya. Sesekali ia melihat sekelilingnya.

"Gak papa, kakak baik kok." Akhirnya anak kecil itu mau mengikuti Della. Mereka duduk di kursi yang diduduki Della tadi.

"Mamanya kemana?" tanya Della lembut.

GAZALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang